- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 646
Daniel menghentikan gerakannya, menolch dan melihatnya. Anak–anak juga melihatnya dengan
bingung
Schua tamu di bawah panggung tercengang. melibat ke arah Tuan Besar dengan tidak mengerti.
Sanjaya tampak serius, mendorong Tuan Besar ke depan panggung.
Jonson menghindar dengan sadar, kembali ke tempat duduknya sendiri.
“Anak–anak, ada masalah yang ingin Kakek Buyut katakan pada Papi, kalian pergilah bermain ke aula
belakang bersama Kakek Sanjaya, yang patuh ya!”
Saat melihat anak–anak, sorot mata Tuan Besar kembali penuli kasih sayang seperti sebelumnya,
wajahnya juga tersenyum hangat.
Ketiga bocah mendongak, melihat ke arah Daniel dan Tracy dengan serempak.
“Pergilah.” Daniel mengelus kepala kecil mereka. Dia tahu ada masalah yang terjadi, Tuan Besar
hanya ingin melindungi anak–anak.
“Anak baik!” Sanjaya segera maju dan menghibur anak–anak, “Kakek Sanjaya akan membawa kalian
pergi makan.....”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSclcsai bicara, bcbcrapa perawat menghampiri dengan tergesa–gesa, membawa pergi ketiga bocah di
bawah perlindungan pengawal.
Carlos menoleh dan melihat Tracy, Tracy melambaikan tangan padanya sambil tersenyum,
mengisyaratkannya untuk jangan cemas.
Tapi sebenarnya, hati Tracy sangat gelisah, menyilangkan kedua tangan, memutar–mular cincin kawin
tanpa sadar. Tidak tahu kenapa, dia merasakan firasat buruk dalam hati, sepertinya akan terjadi
masalah...
“Kakek, kalau ada masalah, nanti baru dibicarakan.” Daniel sedikit mengerutkan kening, tapi tetap
tenang, berkata pada pendeta, “Kita teruskan!”
Lalu, dia memegang langan Tracy, bersiap untuk memakaikan cincin nikah padanya...
“Tidak perlu diteruskan.” Tuan Besar menyela Daniel lagi, juga berkata pada para tamu yang hadir,
“Para tamu sekalian, kalian sudah boleh pergi ke aula depan untuk makan. Mohon maaf atas
pelayanan yang kurang baik!”
Para tamu kebingungan, tidak mengerti apa yang terjadi, acara pernikahan masih belum selesai, tapi
tiba–tiba dihentikan, bahkan mengusir mercka.
Tuan Besar sudah bersuara, tidak ada yang berani tidak menurutinya.
Para tamu segera berdiri dan berjalan ke aula depan.
“Kakek...” Daniel bertanya dengan mengerutkan kening, “Apa yang Kakek lakukan?”
“Cincin belum dipakai, juga belum didaftarkan.” Tuan Besar langsung membuat penguimilian, “Aku
umumkan, pernikahan ini tidak sah!”
Sckuiur tubuh Tracy icrsentak, melihat Tuan Bcsar dengan bingung: “Kakek, kenapa?” ;
“Jangan panggil aku kakck.” Tuan Besar berteriak dengan marah.
Tracy terkejut sampai tubuhnya gemetar, tidak mengerti kesalahan apa yang sudah ia lakukan.
“Apa yang dikatakan Devina pada Kakek?” Daniel bertanya dengan kesal, “Scharusnya Kakek tahu dia
punya niat buruk...”
“Tidak peduli apa niatnya, tapi semua itu adalah kenyataan.” Tuan Besar menyela Daniel, berteriak
dengan murka, “Aku katakan padainu, aku tidak akan pernah mengizinkan wanita ini masuk ke
keluarga kita. Meski aku mati, itu juga tidak mungkin!!!”
“Kenapa?”
Daniel tercengang. Dulu, meski sangat tidak menyukai Tracy, meski menentang pernikahan ini, tapi
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTuan Besar tidak akan begitu bersikeras. Kali ini, Tuan Besar sangat bertekad......
“Aku tanya padamu...” Tuan Besar tidak memedulikan Daniel, melainkan bertanya pada Tracy dengan
dingin, “Apa ibumu, bernama Bella Moore?”
Tracy ketakutan oleh aura Tuan Besar, menjawab secara naluriah: “Ya....”
Saat mendengar ucapan ini, dokumen di tangan Sanjaya terjatuh ke lantai, Jonson yang berada di
belakang juga kaget sampai mcmbclalakkan mata, berkata tanpa sadar: “Ternyata benar......**
Tuan Besar memejamkan mata dengan rapat, harapan terakhirnya benar–benar dihancurkan.......
“Apa ini ada hubungannya dengan pernikahan kami?” Tanya Tracy dengan tidak tenang. “Kakek, apa
yang sebenarnya terjadi? Bukankah Kakek sudali setuju? Kesalahan apa yang aku lakukan?”
“Kesalahanmu adalah tidak seharusnya kamu mengenal Daniel.” Tuan Besar sudah tidak ingin bicara
dengannya lagi, mengalihkan pandangan, memerintah dengan dingin, “Kamu cepat pergi. Sebelum
muncul niat membunuh dalam hatiku, cepat menghilang dari hadapanku!!!”
Tracy ketakutan sampai mundur setengah langkah, bunga di tangan terjatuh ke lantai…...
Niat membunuh? Tuan Besar tidak pernah menerimanya, bahkan muncul niat membunuh???
Apa yang terjadi sebenarnya?
Kesalahan apa yang dia lakukan, sampai membuatnya ingin membunuhnya??