- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 647
“Niat membunuh apa?” Daniel bertanya dengan terkcjut, “Apa yang terjadi sebenarnya?”
Tuan Besar tidak bicara, hanya membuat sebuah gerakan tangan.
Dua pengawal segera menghampiri, menatap Tracy dari kiri dan kanan: “Nona Tracy, silakan!”
“Kurang ajar, mundur.” Teriak Daniel dengan marah.
“Kamu ingin aku membunuhnya?”
Tuan Besar sudah kehilangan kesabaran, sorol matanya juga menjadi sangat kejam.
Daniel mengerutkan kening dengan crat. Sudah 20 tahun, tidak pernah mclihat Tuan Besar seperti ini.
Terakhir kali, saat sorot matanya berubah menjadi seperti ini adalah saat ayahnya terjadi masalah,
sorot mata Tuan Besar sangat kejam, lalu, semua orang yang terlibat juga celaka!
“Ryan....” Daniel memberi instruksi, “Bawa dia ke ruang istirahat, tunggu aku.”
“Baik.” Ryan segera maju, berkata pada Tracy dengan hormat, “Nona Tracy, silakan!”
Saat ini, hati Tracy sangat kacau, sangat panik. Dia menarik tangan Daniel, melihatnya dengan sangat
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtgelisah, takut dia benar–benar akan menyerah padanya......
“Jangan takui.” Danicl memegang tangannya dengan crat, berkata dengan lembut, “Tidak peduli apa
pun yang terjadi, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Pergilah ke ruang istirahat, tunggu aku
disana!”
“Ya.” Tracy mendapatkan janji, juga mendapatkan rasa aman. Dia memberi hormat pada Tuan Besar,
lalu pergi mengikuti Ryan.
“Pernikahan dibatalkan, dia pergi, anak–anak tinggal. Ini adalah pengampunan terbesarku.” Tuan
Besar langsung memberi perintah.
“Kakek…...”
“Apa pun yang kamu katakan, itu tidak ada gunanya....” Tuan Besar langsung menyela dan
mengabaikan pemikiran Daniel, berkata dengan marah, “Kecuali ayalumu bisa hidup kembali dan
berdiri dihadapanku sekarang, kalau tidak, wanita ini tidak akan mungkin inasuk ke keluarga kita!!!”
“Apa yang Kakek katakan?” Daniel benar–benar bingung, “Apa hubungannya dengan Ayah?” “Dia
adalah putri dari pembunuh ayahmu. Menurutmu, ada hubungannya atau tidak???”
Tuan Besar memperlihatkan foto ilu.
“.....” Daniel tertegun di tempat, bereaksi kembali setelah waktu yang cukup lama, “Omong kosong apa
yang Kakek katakan? Mana mungkin?” |
“Kamu lihat sendiri.” Tuan Besar membuat sebuah gerakan.
Sanjaya memberikan dokumen dan foto pada Daniel.
Daniel membuka dan melihatnya dengan teliti, kepalanya hampir meledak, berkata dengan panik: “Ini
tidak mungkin, pasti rakayasa Devina......”
T
“Rekayasa atau bukan, apa kamu tidak bisa melihatnya?” Tuan Besar balik bertanya dengan mencibir.
“Jangan membohongi diri sendiri. Dia memang putri Bella Moore.
Ibunya mencelakai orang tuamu, Keluarga Moore adalah musuh bebuyutan keluarga kita, kamu mau
menikahinya?? Kamu ingin membuat orang tuamu tidak tenang di alam sana? Atau ingin membuat
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Grup Moorc incnclan Grup Wallance???”
Daniel mengerutkan kening dengan erat, memegang dokumen–dokumen tersebut, tidak bersuara.......
Dia tidak berani percaya bahwa ini adalah kenyataan, pasti ada yang salah, pasti begitu.
“Karena melihat ketiga anak itu, aku membiarkannya hidup, itu sudah termasuk sangat murah hati.”
Kesabaran Tuan Besar hampir mencapai batas. Dia menggcrtakkan gigi dan berkata, “Kalau tidak,
berdasarkan tampangnya yang sama persis dengan Bella Moorc itu, aku hampir mau
menghancurkannya sampai berkeping–keping!”
“Tuan Besar, jangan cmosi.” Jonson menasihati dengan hati–hati, lalu mengingatkan, “Mengenai
masalah ini, mungkin liarus diraliasiakan dulu. Kalau sampai keluarga Moorc tahu......”
Tuan Besar Tersentak, menginstruksikan Sanjaya dengan tergesa–gesa: “Cepat tulup kabar tentang
pernikahan, jangan biarkan video dan foto tersebar keluar.”
“Baik” Sanjaya segera melaksanakannya.
“Apa kamu sudah melihatnya?” Tuan Besar berteriak dengan marah, “Kalau kelak Grup Moore tahu
identitasnya, apa kamu pernah memikirkan akibatnya? Sekarang masih bisa menutupinya, tapi
bagaimana kedepannya? Apa kamu bisa menutupi wajahnya? Masih ada ketiga anak itu, kalau Grup
Moore tahu bahwa mereka adalah penerus Keluarga Moorc......”
Saat berbicara sampai di sini, Tuan Besar menjadi cemas, “Tidak bisa, mereka tidak boleh tahu!!”