- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 652
“Sckarang kita benar–benar sudah menyelesaikan upacara pernikahan secara sah.” Tracy mcletakkan
tangan Daniel di pipinya sendiri, tersenyum sambil berlinang air mata, “Kita tidak 1. akan berpisah
selamanya, benar ‘kan?”
Daniel membuka mulut, sangat ingin mengatakan “Benar“, sayangnya dia tidak bisa mengatakannya.
Dia tidak tahu bagaimana menghadapinya, tidak tahu bagaimana mengungkit masalah ini, bahkan ia
tidak berani mclihatnya...
“Kenapa kamu diam saja?” Sepertinya Tracy memiliki kontak batin, “Apa terjadi sesuatu?”
Daniel menarik napas dalam–dalam, akhirnya ia berbicara: “Mungkin kita harus berpisah untuk
beberapa waktu......”
“Apa?” Tracy tercengang, melihatnya dengan bingung. “Kenapa?”
“Kamu harus percaya padaku....” Daniel memegang wajahnya, berkata dengan serius, “Hanya
sementara..
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDia sudah memikirkannya. Sekarang demi keselamatannya, clemi masa depan anak–anak, demi
kepentingan keluarga, dia hanya bisa mengantarnya pergi, tapi dia akan membereskan segalanya
dalam waktu sesingkat mungkin, lalu menjemputnya......
“Kenapa?” Tracy bertanya lagi, “Kenapa harus berpisah? Kamu mau ke mana??”
Dengan polos dia mengira Daniel yang mau pergi, mungkin Daniel mau membereskan pekerjaan
penting, dan baru akan kembali setelah beberapa waktu.
“Aku tidak akan pergi ke mana–mana......” Daniel menarik napas dalam–dalam, memberanikan diri
untuk berbicara, “Kamulah yang harus pergi untuk beberapa waktu. Setelah aku membereskan
masalah ini, aku pasti akan menjemputmu!”
“Apa?” Tracy tercengang, baru kembali ke akal sehatnya setelah beberapa saat, “Apa maksudmu?
Apa yang sebenarnya terjadi? Apa Kakek tidak menerimaku lagi?”
“Terjadi beberapa masalah, sangat rumit, aku sulit menjelaskannya padamu.” Daniel tidak ingin dia
tahu terlalu banyak, “Pokoknya, sckarang aku harus mengantarmu pergi. Setelah membereskan
masalah ini, aku akan incrjeinpulinu...
“Kalau begitu, aku akan pulang. Aku bawa anak–anak kembali ke rumahku di Jalan Bahagia nomor 1,
boleh?” Tracy sudah sedikit panik, “Saat ada waktu, kamu bisa datang melihat kami....”
“Bukan.....” Daniel mengerutkan kening, “Anak–anak harus tinggal di Keluarga Wallance. Aku akan
minta Bibi Juni menemanimu, tapi tidak bolch kembali ke Jalan Bahagia, harus pergi ke kota yang lebih
jauh.....”
“Apa?” Tracy bingung, “Kenapa tidak boleh membawa anak–anak, kenapa harus pergi ke kota yang
lebih jauh??”
Daniel tidak bicara, inenundukkan kepala, terdiam......
“Apa yang terjadi sebenarnya? Katakan padaku.” Terdapat bunyi sengau dalam suara Tracy. Apa Tuan
Besar tidak mau menerimaku lagi? Apa wanita jahat itu mengatakan sesuatu padanya? Apa l‘uan
Besar mcmaksamu untuk mengantarku pergi, tanpa membawa anak–anak? Apa kamu sudah
menyetujuinya?”
“Ya!” Akhirnya Daniel mendongak, mengumumkan dengan kejam. Jadi, sckarang aku harus
mengantarmu pergi!!!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Tracy langsung tertegun, membelalakkan mata, ekspresinya dipenuhi ketidakpercayaan: “Apa yang
kamu katakan?”
“Aku bilang, sekarang aku harus mengantarmu pergi.” Daniel mengulanginya lagi. “Tapi aku pasti akan
menjemputmu lagi, kamu harus percaya padaku.....”
“Tidak......” Tracy menangis dan bertanya, “Bukankah kamu pernah bilang mau bersamaku
selamanya? Bukankah kamu bilang tidak peduli apa pun yang terjadi, kamu tidak akan melepaskan
tanganku? Kenapa kamu mau menyetujuinya? Kenapa kamu seperti ini padaku?”
Dia bertanya sambil memukul dada Danicl dengan kuat, sangat emosional.....
“Maaf......”
Ini pertama kalinya Daniel mengucapkan kata ini dalam hidupnya. Dia selalu sombong, arogan. dan
tidak pernah mau menundukkan kepala, tapi sckarang, dia benar–benar merasa bersalah padanya.
Dia terus mengira dirinya sendiri sangat kuat, sampai tidak bisa dikekang oleh apa pun, tidak bisa
diancam oleh siapa pun. Namun sekarang, kenyataan membuktikan bahwa dia salah.
Ternyata, ada saatnya dia tidak berdaya, juga ada saatnya dia tidak bisa melakukan apa–apa......
Dia bahkan tidak bisa melindungi wanita yang dicintainya. Dia merasa dirinya sangat tidak berguna.