- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 656
Sctclah turun dari mobil, barulah Tracy menyadari langit mendung dan sedikit gerimis, seolah olah
sedang menunjukkan kesedihan perpisahan.
Pengawal Keluarga Wallance berdiri dalam dua baris dengan rapi dan teratur, sepertinya sedang
mengantar kepergian Tracy,
Tracy mengangkat gaun pengantin, berjalan ke arah pesawat dengan perlahan. Ada noda darah pada
gaun pengantinnya, terlihat seperti bunga kecubung yang mekar di tengah keajaiban hidup.
Gerimis membasahi tubuhnya, rambutnya, dan gaunnya.....
Dia menunduk, berjalan ke depan dengan tatapan kosong. Bibi Juni mengikuti di belakangnya,
memeluk kotak perak dengan erat....
Daniel berdiri di samping mobil, melihatnya tanpa bersuara. Dia sangat ingin menghampiri dan
memeluknya, tapi dia tidak melakukannya......
Dia takut tidak bisa melepaskannya kalau memeluknya.
Dia melihat punggungnya yang indah, berkata dalam hati, perpisahan singkat adalah untuk bersama
selamanya. Tunggu aku, aku pasti akan menjempulmu!
“Tuan, naiklah ke mobil.” Sanjaya membujuk dengan pelan, “Aku mengulus orang untuk
mengantarnya, semua awak kabin di atas pesawat adalah orang–orang kita, tidak akan ada masalah.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDaniel tidak bicara, pandangannya tetap mengikuti Tracy. Sampai saat naik cskalator dan masuk ke
dalam pesawat selangkah demi selangkah, barulah Tracy menoleh dan melihatnya.
Daniel membuka mulut, sangat ingin memberitahunya, dia pasti akan menjemputnya. Tapi pada
akhirnya, dia tidak mengatakan apa–apa.....
Hanya memberitahunya dengan menggunakan sorot mata, “Percayalah padaku!”
Tracy menatap Danicl, air matanya berlinang lagi. Dia sangat ingin mendengarnya mengatakan
sesuatu meskipun hanya sepatah kata, tapi Daniel malah memilih untuk diam.....
Tracy terus menatapnya. Setelah berlalu cukup lama, Daniel ictap tidak membuka mulutnya. Tracy
berbalik dan masuk ke pesawat dengan kecewa.
Wingan kecewa
“Tracy......”
” WWW
Saat melihatnya berbalik, akhirnya Daniel tidak bisa menahan diri. Dia berteriak, tapi Tracy malah tidak
mendengarnya.
Bibi Juni berjalan masuk sambil memeluk kotak perak. Pengawal mengikuti di bclakang sambil
mengangkat kopernya.
Kabin ditutup, Kru pesawat mclambaikan tangan, mengisyaratkan orang–orang di lapangan
untuk pergi.
Sanjaya menarik Danic) masuk kc mobil.
Danicl melihat pesawat yang lepas landas dengan perlahan, hatinya penuh dengan penyesalan, tapi
juga dipenuhi harapan. Dia yakin, tak lama lagi, dia akan pergi menjemputnya kembali....
Tracy bersandar di kursi. Mclalui jendela kabin, dengan putus asa dia melihat iring–iringan mobil
Keluarga Wallancc pergi.
Dia sangat tidak paham, tidak mengerti kenapa harus berbuat seperti ini. Jelas–jelas Tuan Besar
sudah setuju, pernikahan sudah dilaksanakan, kenapa pada akhirnya tiba–tiba bersikeras mengirimnya
pergi?
Sebenarnya apa yang dikatakan wanita itu pada Tuan Besar?
Masalah fatal apa yang dia miliki yang membuat mereka‘tidak bisa menerimanya?
Atau, kalau dia dan Daniel menikah, bisa mendatangkan masalah atau kerugian bagi keluarga
mereka?
Dia benar–benar tidak mengerti....
“Apa yang terjadi sebenarnya?” Bibi Juni bertanya pada pengawal Kcluarga Wallance dengan panik,
“Kita mau ke mana?”
Pengawal tidak bicara, hanya berdiri di sana seperti patung.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm– “Kalian bicaralah.” Bibi Juni panik, mendorong dua pengawal dengan tangannya, “Ucapara
pernikahan belum selesai, para tamu masih berada di gereja. Sclain itu, kalau ketiga anak menghilang,
kami akan cemas.....“!
Pengawal ciap tidak bicara.
“Astaga, apa kalian bisu?”
Bibi Juni sangat cemas, scperti semut yang berada di dalam wajan panas.
Tapi, tidak peduli bagaimanapun dia bertanya dan ribur, para pengawal iclap tidak bicara.
Bibi Juni bertanya pada awak kabin. Awak kabin hanya bilang, mereka hanya bertanggungjawab
mengantar Tracy ke Chiang Mai, tidak tahu hal lainnya.”
Bibi Juni sangat gelisah, kembali ke tempat duduk dan bertanya pada Tracy: “Nona, apa yang terjadi
sebenarnya?”
“Apa Bibi masih tidak bisa melihatnya...” Akhirnya Tracy bersuara, berkata dengan serak, “*“Keluarga
Wallance ingin aku pergi, tapi anak–anak tetap tinggal
“A...apa?” Bibi Juni tercengang, bereaksi kembali setelah beberapa saat, “Tidak mungkin,‘Nona dan
Tuan Daniel sudah menikah..
“Meski sudah menikah, masih bisa bercerai. Apalagi, kami belum inclakukan pendaftaran permukaan.”
Tracy tersenyum paliit, “Mercka hanya menginginkan anak–anak, tidak inenginginkanku.”