- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab
“Kalian terlalu memahami papi.” Daniel agak tak berdaya, “Tapi, kali ini papi memilihnya dengan hati–
hati, tidak terlalu sama dengan yang dulu...”
“Sclain versinya berbeda, apa lagi yang berbeda?” Carlos memutar mata ke atas meliriknya,
“Sudahlah, aku tidak berharap banyak.”
“Kalian suka apa? Papi suruh orang beli.” Danicl lekas bertanya.
“Memangnya itu masih disebut kado?” Carles menepuk–nepuk pundak Daniel seperti orang dewasa,
“Sudahlah, Papi, aku tidak ingin mempersulitmu. Sudah bagus ada kado.”
“Benar, aku sangat suka boneka ini, toh ini boneka versi terbaru.” Carla memainkan boneka barunya
dan menggunakan jarinya berhilung, “Setelah dihitung, ia sudah menempati urutan ke–39!”
“Lain kali, pasti akan memberi kalian kejutan.”
Daniel merasa dirinya harus memperbaiki masalah ini. Kalau tidak, sctiap memberi hadiah, anak–anak
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtakan terpaksa menerimanya.
“Acara sudah mau selesai, ayo kita pergi.”
Carlos sudah tidak lahan lagi. Baginya, kegiatan formal ini hanya membuang waktu. Jika bukan karena
Carla berpidato hari ini, ia pun malas datang kemari.
“Oke, ayo jalan.” Danicl membawa tiga anak meninggalkan acara terlebih dahulu. Ia ingin seperti dulu,
menggendong mereka di pundaknya, namun tiga anak itu sudah tidak bersedia.
“Aduh, sudah SD, masa masih duduk di atas bahu Papi?”
Carles semakin suka berlagak dewasa, ia melirik teman perempuan di sekelilingnya dan berbisik
kepada Daniel...
“Sekolah ini banyak anak perempuan cantik. Kalau mereka melihatnya, mereka akan mengira aku
anak papi yang manja, lalu kedepannya tidak akan bermain dengaku.”
“Hahaha...” Daniel tertawa terbahak–bahak, “Anak papi!”
“Kak Carles, saat lulus taman kanak–kanak, kakak pernah berjanji pada pacar berdarah campuran itu.
Ketika besar nanti, kakak akan menikahinya.” Carla mcnaikkan alis dan bercanda kepadanya sambil
terkekch, “Kakak juga memberinya sebuah surat cinta. Sudah lupa?”
“Taman kanak–kanak telah usai. Sckarang sudah SD. Masa lalu adalah masa lalu.” Carles meliriknya
dan berbicara dengan serius, “Siapa yang ingat masa kecil?”
“Carles, kamu tidak setia.” Carlos mendesah kchilangan kata–katanya, “Tidak baik seperti ini!”
“Benar sckali” Carla mengerucutkan bibirnya dan memclotouinya dengan tak suka,
“Benar, sama sekali tidak mirip dengan Papi.” Papi menepuk kepala Carles.
“Memangnya Papi setja?” Carlos tiba–tiba bertanya, “Terus apa yang terjadi dengan Bibi Victoria itu?”
Ketika mendengar ucapannya. Daniel tertegun. Ia mengira anak-anak masih kecil, tidak paham apa
pun, jadi ia tidak pernah mendiskusikan hal ini secara langsung pada mereka, tetapi Carnpaknya
sebenarnya mereka paham.
Waktu itu, Tuan besar menghapus bersih seluruh informasi mengenai Tracy dan mengguninkan
Victoria untuk menggantikan posisinya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Walaupun anak–anak tidak paham masalah ini, tetapi mereka tetap dapat incrasakan. Selama dua
tahun ini, Victoria sering keluar masuk rumah, berusaha baik pada mereka dan Daniel.
Jika dia orang lain, anak–anak mungkin akan mengacuhkan dan inembencinya.
Tetapi, Victoria lemah lembut dan berfisik lemah, juga bisu. la tampak kasihan, bahkan anak anak juga
tidak tega berucap kasar padanya, jadi mercka hanya bisa menjaga jarak dengan sungkan!
Anak–anak sudah besar dan sudah mulai memahami maksud orang dewasa. Mereka tahu, kakck
buyut ingin Bibi Victoria menjadi ibu baru mereka....
Carles dan Carla juga menjadi serius ketika membahas topik ini. Mereka mendongak melihat Daniel
Carles mengernyitkan kening dan bertanya langsung, “Papi, apa papi menyukai Bibi Victoria?”
“Papi, apa papi akan menikahinya?” Carla menggandeng tangan Daniel dan menatapnya dengan
gelisah.
“Tidak akan.” Danicl menggelengkan kepala, “Dalam bati papi, hanya ada Mami kalian.”
“Baguslah kalau begitu.” Carlos menghela napas lega dan berkata dengan serius, “Belakangan ini, aku
sering memimpikan Mami. Aku merasa Mami akan segera kembali.”