- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 701
Naomi tidak bisa sekalem tadi lagi. Ia memegang anak panah dan memeriksa sudutnya lagi, lalu
dengan hati–hati melempar anak panah.
Kali ini, anak panah itu hanya menyapu kelopak bunga, jadi hanya menjatuhkan kelopak bunga kecil.
Karena harus menghindari tangkai bunga dan daun, sekarang sudah sangat sulit untuk melakukannya.
“Biasa saja.”
Ryan mencibir lalu mengambil anak panah, merapikan bulu anak panahnya sejenak, lalu
melemparnya,
Anak panah melesat miring dan menjatuhkan kelopak bunga dengan tepat.
Kali ini, tepuk tangan para penonton semakin meriah. Seinua orang memuji Ryan.
Ujung bibir Daniel tcrangkat, ia lanjut menyesap anggur merahnya.”
“Tak buruk juga.” Tracy memujinya dengan sederhana, seolah tiba–tiba memikirkan sesuatu, ia
bertanya dengan santai, “Tapi, Presdir Daniel, rasanya kita belum membicarakan taruhannya.”
“Hm?” Danicl memandangnya dengan tertarik, “Nona Tracy ingin bertaruh atas apa?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Jika aku menang, aku ingin kamu melakukan suatu hal untukku.”
Tracy mcmincingkan mata, menatapnya dengan setengah tersenyum.
“Oke!” Daniel sangat puas.
“Kamu tidak menanyakan hal apa itu?” Tracy menaikkan alis.
“Tidak masalah, sclama tidak melanggar aturan dan tidak melanggar moral.” Daniel sangat percaya
diri, “Terlebih lagi, aku tidak akan kalah!”
“Begitukah?” Tracy tersenyum, “Kalau begitu mari kita nantikan!”
“Jika kamu kalah?” Danicl menggoyangkan gelas alkohol dan mendekatinya perlahan–lahan.
“Silakan sebut apa maumu.” Tracy sangat puas.
“Aku ingin kamu...” Tubuh Daniel agak condong ke depan, tatapannya dalam seperti binatang buas
yang agresif. “Menemaniku malam ini!!”
Satu kalimat ini membuat kogemparan besar.
Seluruh orang di dunia ini tahu Danicl orang yang berani, tetapi tidak tahu ia dapat seberani ini.
la malah meminta permintaan yang kelewatan kepada pemegang saham terbesar kedua Grup Moore!
Benar–benar... berani sekali!!!
Ekspresi para pengawal keluarga Moore menjadi tegang. Mereka memelototi Daniel dengan murka,
scolah menggunakan tatapan mata untuk membunuhnya.
Ryan dan Hartono sekaligus pengawal Grup Wallance berseri–seri kegirangan, ketika melihat Tuan
mereka mendominasi.
Ditindas terus oleh sekelompok wanita ini, akhirnya situasi telah berbalik.
Tuan Daniel, bagus sekali!
“Presdir Daniel pantas menjadi panutanku!” Scorang pengusaha mendesah dengan jujur, “Aku benar–
benar mengaguminya!”
“Benar, benar–benar salut sekali. Aku saja tidak berani membayangkan...”
Pengusaha lain berbicara dengan suara rendah, lalu segera menutup mului. Ia merasa ucapan yang
akan ia katakan akan menyinggung Grup Moore.
“Presdir Daniel, lebat sckali....”
Bcberapa pengusaha lain juga bcrscru, mereka semua mengelilingi menyaksikan tontonan scru itu.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Hehe!” Tracy menyeringai mencibirnya, “Pantas discbui Daniel Wallance!”
“Kenapa? Tidak berani?” Daniel duduk bersandar di kursi kulit hitam. Ia menaikkan alis dengan
angkuh, “Atau kamu berpikir kamu akan kalah?”
“Tentu saja aku tidak akan kalah.” Tracy tidak menunjukkan kelemahan, “Mari bertaruh! Jika kamu
kalah, lihat bagaimana aku membereskanmu!”
“Aku sangat menantikannya!” Daniel menyunggingkan senyuman, ia tersenyum tak tahu malu.
“...” Wajah Tracy menegang, ia memclotoui Daniel dengan marah, lalu berbicara kepada Naomi,
“Harus menang!”
“Baik, Nona!” Naomi mengambil anak panah pergi mengambil posisi. Ia menabrak Ryan, “Minggir!”
“Hei, kamu...” Ryan mengepalkan tangannya. Kalau bukan karena sedang bertaruh, ia pasti ingin
sekali berkelahi dengannya.
Naomi memegang anak panah, memincingkan mata memeriksa sudut. Kemudian, ‘swushl‘ anak panah
itu terbang...
Di momem kritis, Paula tiba–tiba bergerak sedikit, anak panah itu menyapu akurat benang sari bunga,
lalu kelopak bunga besar jatuh dan terbang, mendarat di wajahı Paula, serta pakaiannya...
Paula mengedipkan mata, lalu ketika melihat kelopak bunga yang jatuh itu, ujung bibirnya Icrangkat, ia
tersenyum sombong.