- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 707
Daniel sedang mengobati lukanya, tiba–tiba terdengar suara kicauan clang dari balkon. Kemudian,
bayangan hitam terbang keluar dari balkon melesat ke langit!
Ryan lekas keluar memeriksa. Dari sebrang balkon, Naomi berteriak cemas ke arah langit, “Roxy.
kembali!”
Sayangnya burung elang itu sama sekali tidak mendengar, ia terbang begitu saja.
“Gawat!” Naomi lekas kembali ke kamar mclapor, “Nona Tracy, Roxy terbang, dipanggil pun tidak
kembali!”
“Tak berguna, cepat cari” Terdengar suara teriakan marah dari Tracy.
“Baik!” Naomi lckas membawa para pengawal pergi mencari burung elang.
Ryan melihat keramaian itu dari balkon. Lalu, ia kembali ke kamar mclaporkan situasi itu, ia bertanya
dengan penasaran, “Tuan Daniel, apa clang itu ketakutan karena Anda?”
“Perbuatanku tadi masih termasuk ringan.” Daniel menjawab acuh tak acuh, “Kalau tidak, lehernya
sudah putus dari awal!
“Iya juga sih....” Ryan menganggukkan kepala, “Tapi elang itu sangat hebat, ia mematuk tanganmu
begitu dalam.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Elang itu belum jinak sepenuhnya, masih sensitif icrhadap inangsa.” Daniel mengobati lukanya, lalu
menarik kembali lengan bajunya, “Jika burung itu berkeliaran di hadapan orang lain, mungkin akan
terjadi masalah besar!”
“Benar, untung saja gerakan Anda sangat cepat, jika tidak, akibatnya tak bisa dibayangkan.”
Masih ada rasa ketakutan tersisa di dalam hati Ryan.
“Tuan Daniel.” Hartono lekas maju memberi laporan, “Wanita di sebrang keluar mencari elang. Nona
Tracy Smith itu, maksudku Nona Tracy Moore juga ikut keluar.”
your
“Terserah mereka.”
mereka. ”
Ucapan Ryan belum selesai, Daniel lekas berdiri dan berjalan ke arah balkon.
Tracy telah berganti baju santai. Ia membawa seorang pengawal dan hendak naik mobil....
Daniel berteriak dari balkon lantai dua, “Hei!”
Tracy menoleh kepala secara spontan, “Kenapa?“|
“Kamu mau pergi mencari burung clang itu?” Daniel bersandar santai di pagar balkon, “Hati–hati
dipatuk!”
“Bagaimana mungkin? Dia binatang peliharaaku.” Tracy memelototinya dengan dingin, “Kalau bukan
kamu yang menakutinya, mana mungkin ia terbang pergi?”
Setelah berbicara, ia langsung naik mobil....
Daniel melihat sosoknya dari belakang, lalu memandang ke arah hutan yang tak jauh. la
mengernyitkan kening.
Terdengar suara mobil dari lantai bawah, Tracy telah pergi.
“Siapkan mobil.” Daniel mengenakan jas dan buru–buru turun ke bawah.
“Apa yang terjadi?” Ryan lckas mengikutinya, “Anda ingin membantu mereka mencari elang? Lebih
baik jangan. Elang itu binatang peliharaan mereka, pasti akan segera kembali...”
“Omong kosongmu banyak sekali!” Daniel memelototinya.
Ryan lekas menutup mulut, tidak berani bicara lagi.
Hartono sudah menyiapkan mobil. Mereka berdua menemani Daniel, menyetir mobil pergi mengejar
Tracy.
Daniel menggunakan ponselnya mencari peta di sekitar Taman Lukehills, lalu ia membuka jendela
mobil mengamati incdan area di luar, kemudian memerintah Hartono pergi menuju selatan.
Di sana ada sebuah hutan, seharusnya burung clang itu terbang ke sana.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSckclompok orang itu baru saja tiba, lalu mereka mendengar kicauan burung elang yang tak jauh dari
sana serta suara jeritan para wanita.
Beberapa orang ili lckas turun dari mobil menuju ke sana.
Burung elang itu seperti kesurupan. Ia berterbangan di langit dan menyerang orang. Membuat para
pengawal wanita itu ketakutan dan bersembunyi.
Tracy bersiul terhadap elang, agar ia tenang. Tetapi elang itu sama sekali tidak mendengarkannya,
melainkan berputar di sekitar kepalanya.
Tracy cemas, ia mengulurkan tangan ingin menangkapnya...
“Hati–hati!” Daniel maju ke depan secepat kilat. Elang itu meraih tangan Tracy dengan cakarnya, lalu
menggunakan patuknya yang tajam hendak mematuk mata Tracy.
Di momen kritis itu, sebuah tangan bertenaga mencekik leher elang dengan kejam...
Elang itu langsung bereaksi menyerang Daniel, namun, respon Daniel sangat cepat. Ia langsung
meninju elang itu.
Buk‘, elang itu terlempar menubruk pohon, lalu jatuh ke semak dengan lemas dan tidak bergerak lagi...
“Roxy!” Tracy lekas ke depan dan menggendong elang itu. Ia menghela napas lega ketika
menyadari clangnya tidak berada dalam bahaya..