- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 711
Carles merasa ada rasa hangat mengalir dari atas kepalanya. Sekujur tubuhnya menegang, lalu
matanya melihat ke atas.
“Aduh, Roxy buang air besar di atas kepala Kak Carlos!”
Carles menunjuk Roxy dan berteriak terkejut.
“Astaga!” Carla lekas menutup mata, tidak berani melihat, “Menjijikkan sekali!”
Wajah Carlos murka dan suram. Ia berseru sambil menggcrtakkan gigi, “ROXY!!!”
“Huhu....“, Roxy lekas terbang dan mendarat di sofa. Ia menatap Carlos dengan ketakutan, “Takut,
takut!”
“Kamu yang buang air besar di atas kepalaku dan kamu takut?” Carlos marah hingga wajahnya
memerah.
“Carlos, seharusnya Roxy ketakutan karena suara tadi. Jangan marah.” Tuan besar menenangkannya,
“Cuci rambut dan bersihkan dulu.”
Setelah berbicara, ia membuat gestur tangan, Para pelayan di samping, lekas membawa Carlos
mencuci rambut.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtUniung saja hari ini menggunakan mobil pelayan. Mobil itu lengkap dengan segala keperluan.
“Roxy, kemari.” Carla mengulurkan tangan kepada Roxy.
Roxy lekas terbang ke dalam dekapannya, menggunakan kepala kecilnya mengusap wajah Carla. – Ia
seolah ingin berbaikan.
“Kcdcpannya jangan sembarang buang kotoran di kepala orang, mengerti?” Carla mengajarkannya
dengan sabar, “Kak Carlos paling suka kebersihan. Kalau kamu begini, ia akan marah.”
“Takut, takut, takul....” Roxy berulang–ulang mengucapkan kaia ini.
“Barusan suara apa? Aku juga takut.” Carles bertanya dengan penasaran, “Seperti suara binatang
buas.”
“Mirip seperti suara clang.” Sanjaya memikirkan dengan cermat, lalu berkata, “Walaupun Bukit Haruna
besar dan lebat, namun jarang ada binatang buas. Jadi, tidak seharusnya ada burung elang!”
“Suara tadi berasal dari mobil itu. Walaupun Tuan besar sudah berumur, tetapi sensitivitasnya melebihi
orang biasa, “Atau mungkin binatang peliharaan?”
“Siapa yang akan memelihara clang?” Sanjaya mengernyitkan kening, “Tidak, rakyat Negara Emron
boleh memelihara binatang buas. Dengar–dengar, Tuan I senang memelihara binatang “liar.
Sebelumnya kita mencurigai bahwa orang yang tinggal di vila sisi utara adalah keluarga
Moorc. Mungkin saja itu benar.”
“Minta Thomas periksa.” Raut wajah Tuan besar menegang, “Para orang buas itu, jangan sampai
menyakiti anak–anakku.”
“Baik.” Sanjaya lekas menyampaikan.
Di sisi lain, Carlos telah selesai mencuci rambutnya. Ia sedang mengeringkan rambut menggunakan
pengering rambui.
Ia memegang cermin dan memeriksa dengan teliti. Meskipun tidak ada kotoran tersisa, tetapi liatinya
masih tidak nyaman. Ia merasa kepalanya bau.
“Carlos, jangan cemas. Sudah dicuci sangat bersih” hibur Tuan besar.
“Aku tidak jadi ke sckolah.” Carlos tidak bisa menerima bau kotoran di kepalanya ini. Ia mengernyitkan
kening, “Nanti aku pulang bersama kakek buyur.”
“Baiklalı.” Tuan besar tahu, Carlos anak ini sama persis dengan Daniel. Ia memiliki OCD kebersihan
tingkat tinggi. Jika tidak dibersihkan dengan benar, ia tidak akan tenang seharian.
Carlos mengelap rambuinya, lalu kembali duduk kc sofa dan lanjut mengoperasikan tabletnya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTadi ia mendengar ucapan Tuan besar dan Paman Sanjaya. Ia juga ingin tahu, apakah suara tadi itu
benar suara elang.
Ia membuka sistemi navigasi dan dengan cepat menemukan mobil Roll Royce Silver. Ia lekas
mengendalikan merparii robotnya mengikuti mobil itu.
Saat ini, mobil itu sudah masuk ke jalan liijau vila sisi utara, lalu bcrhenti di depan vila itu.
Turun dua gadis muda dari mobil, mereka membuka bagasi belakang dan mengeluarkan sangkar
bungkur. Dalain mobil itu ada seckor clang buas!
“Arwkk”
Terdengar suara kicauan elang dari dalam tablet, membuat seluruh orang di mobil ketakutan.
Roxy mengepakkan sayap dan masuk ke dalam celah pelukan Carla dengan panik. “Hu...hu...” seru
Roxy.
Carla meringkuk di sofa ketakutan, hingga wajahnya inemucat
“Jangan takut, itu suara dari dalam tableiku.” ucap Carlos dengan cepat.
“Apa yang terjadi?” tanya Tuan besar kebingungan.
“Aku mengendalikan merpati robotku ke vila sisi utara untuk melihat–lihat, ternyata mereka memang
memelihara seckor clang!” 10
Ketika Carlos melihat ke tablet, para wanita itu sudah mcinbawa sangkar burung masuk ke dalam vila.