- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 717
“Lalu, kenapa tadi kamu berteriak minta tolong?” Daniel menaikkan alis menatapnya.
“Ini...” Duke lagi–lagi dalam perjuangan antara logika dan nafsunya.
“Sebenarnya, tadi itu baru pembukaan, mereka tidak layak diungkit.” Daniel menepuk–nepuk bahunya
dan tersenyum misterius, “Acara utamanya di belakang.”
“Acara utama apa?” Mata Duke mulai berbinar, ia penuh penantian.
“Lebih baik sudahi saja...” Danicl tiba–tiba kembali normal, “Kamu sudah bilang bahwa orang Prancis
sangat setia. Aku tidak bisa mengotorimu!”
“Bukan...” Duke panik, “Kenapa ini disebut mengotori? Aku hanya penasaran, ingin melihat–lihat dunia
gemerlap ini. Tapi, hatiku masih setia kok.”
“Begitukah?” Daniel memegang dalinya, ia tampak kesulitan, “Tapi, bukankah kamu bilang kamu akan
merasa bersalah pada Tracy, jika melakukan hal ini. Jika ia tahu, bukankah akan menyalahkanku telah
memberimu pengaruh buruk?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt** Jangan beritahu dia.” Duke lekas berkata, “Aku juga tidak akan melakukan hal buruk. Aku
bersumpah, aku hanya ingin mclihat–lihat, tidak akan bermain.”
“Lebih baik sudahi saja.” Danicl menolak dengan tulus, “Kamu main di Prancis saja, kalau sampai Tuan
bcsar Louis tahu, aku akan disalahkan.”
“Aku terlalu diawasi ketat olehnya. Sejak kecil hingga besar, harus mematuhi aturannya. Aku tidak
pernah melihat hal lain.” Raut wajah Duke masam ketika mengungkit hal ini, “Ini pertama kalinya aku
kemari, aku baru tahu dunia ini masih ada tempat seseru ini...”
“Seru? Tadi aku lihat wajahmu seperti sedang menderita.” Daniel memandangnya dengan tenang,
“Scolah wanita itu adalah monster iblis yang ingin menerkammu.”
“Aku, aku itu gugup...” Duke menarik Daniel dengan cemas, “Jangan berlama–lama lagi, cepat atur
acara utamanya.”
“Baiklah, melihatmu begitu gelisah, biar aku perlihatkan padamu!”
Daniel bertepuk tangan, tiba–tiba ruangan itu memainkan musik eksotis. Selanjutnya, sekelompok
gadis rok putih yang ditutupi kain tulle masuk, bergoyang bersuna beberapa gadis rok merah menyala.
Para gadis dengan rok putih menyebar, sedangkan gadis rok merah di tengah memutar cantik
menarikan tarian india yang seksi.
Seiring perubahan ritme musik, pinggul gadis itu bergerak luwes. Ia seperti motor listrik yang bergerak,
mengedipkan mata menawannya dan menggoda Duke dengan nakal.
Gadis–gadis rok putih di sekitarnya menonjolkan gadis di tengah, bagaikan bintang–bintang yang
mengelilingi bulan, membuatnya semakin seksi dan mempesona.
Selain itu, rok tipis di tubuh mereka adalah kain tulle yang tipis, samar–samar memperlihatkan postur
seksi di balik kain tulle tipis. Ini membuat daralı mendidih...
Duke bengong melihatnya. Ia tampak tercengang dan pandangannya terus mengikuti tarian gadis rok
merah. Jantungnya berdetak kencang tak berhenti. Seluruh darah di tubuhnya scolah mendidih sedang
membakarnya...
Daniel memberinya setumpuk tisu, memberinya isyarat untuk menyeka mimisannya.
Mata Duke terus terpaut pada gadis itu, ia tidak merespon sama sekali.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Daniel menyentuh lengannya, kesadarannya baru kembali, lalu ia mencrima tisu itu untuk menutupi
hidungnya. Tetapi matanya masih terus memandang gadis itu, sama sekali tidak mengedipkan mata...
Daniel menepuk–nepuk pundak Duke dan menyeringai nakal, “Bagaimana dengan acara utama
ini?”
“Bagus, bagus sekali....”
Duke menganggukkan kepala dengan bengong. Ini adalah pukulan keras untuk pertama kali di dalam
hidupnya. Ia yang sclalu diatur dengan ketat sejak kecil hingga besar, tidak pernah melihat hal seperu
ini.
Malam ini, untuk pertama kalinya ia menikmati sorotan yang begitu menggairahkan. Dalam seketika,
membuatnya naik darah...
“Mau kuatur untukmu?” Daniel menuntunnya selangkah demi selangkah, “Gadis ini sangat bersih dan
keterampilannya sangat bagus, la pasti dapat memuaskanmu.”
“Ini, ini... sepertinya tidak bisa...” Duke meyakinkan dirinya sendiri, tidak bolch berbuat seperti ilu,
“Lihat–lihat saja, tidak boleh bermain.”