- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 719
“Tuan Daniel, Nona Tracy sudah datang!” Ryan berbisik dari belakangnya.
“Ya.” Daniel mengangguk–anggukkan kepala, lalu berbalik badan pergi, “Sekarang aku baru tahu,
mclakukan kejahatan sungguh menyenangkan!”
“Memang agak licik, sih...” gumam Ryan.
“Apa?” Daniel mengernyitkan kening.
“Maksud saya....” Ryan lekas mengubah ucapannya, “Tuan Daniel bcritikad baik, mclakukan segala hal
demi persahabatan...”
“Tidak terbalik?” Daniel berkata dengan acuh tak acuh, “Scharusnya demi scorang wanita,
mengkhianati persahabatan...”
III ILUI
Ryan tidak berani menjawabnya, ia hanya diam–diam memutar mata ke alas.
“Tapi, ini adalah hal baik.” Danicl merasa bangga, “Melalui hal ini. Duke baru bisa bertumbuh.”
“Benar, seharusnya ia berterima kasih pada Anda.” sahut Ryan.
“Kamu sekarang sedang menyindir?” Daniel meliriknya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Tentu saja tidak.” Ryan Ickas menegakkan postur tubuhnya dan berbicara dengan tulus, “Saya selalu
berada di sisi Tuan Daniel. Segala yang dilakukan Tuan Daniel selalu benar!”
“Ini baru benar.” Daniel menganggukkan kepala dengan puas.
“Nona Tracy...” Ryan melihat sesosok familiar, ia menghentikan langkali kakinya, “Kenapa ia berjalan
kemari?”
Daniel mendongak kepala melihat, di kerumunan yang tak jauh, ada beberapa pengawal wanita yang
membuka jalan. Orang yang berjalan di tengah adalah Tracy Moore!
Danici lekas masuk ke ruangan VIP sebelah, Ryan dan beberapa pengawal lain juga bersembunyi.
“Nona Tracy, di sini berisik sekali. Lebih baik kita pulang saja?”
“Benar, ini adalah surganya pria, kita tidak cocok datang ke sini.”
“Kalian berdua cerewet sekali!”
Tracy menjawab mereka dengan dingin.
Paula dan Naomi tidak berani bicara lagi.
Sekelompok orang itu berjalan di sepanjang koridor. Mata mereka tertuju pada tanda hitam dan emas
di atas ruang VIP di depan, tampak begitu misterius.
Tracy menatap pintu ruangan itu, tiba–tiba terlintas gambaran aneh di dalam benaknya. Seorang pria
bertopeng hitam inuncul di benaknya, sepasang mata yang dalam seperti laut, sedang berbicara
dengannya...
Tracy inemejamkan mata, lalu ketika membuka mata lagi, gambaran itu telah hilang.
I
Tetapi, di sekelilingnya ada rasa familiar...
la menghentikan langkah kakinya dan melihat sekeliling. Ia sedang berusaha mengingat kembali,
kapan ia kemari, tapi ia tidak bisa mengingatnya.
“Nona Tracy, tampaknya mereka adalah orang–orang Duke Louis.”
Naomi menunjuk arah depan dengan tercengang.
Di luar ruangan VIP iiu, berdiri dua orang pengawal prancis.
“Duke sungguh ada di sini?” Paula sangat terkejut, “Aku selalu mengira ia orang yang berbudaya,
sopan dan ramah tamah. Tak lisangka...”
“Mungkin kemari bertemu teman.” Tracy bersikap acuh tak acuh dan jalan mendekat.
“Nona Tracy...” Kedua pengawal itu panik begitu melihat Tracy. Mata mereka berkedip–kedip dan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmtampak gugup, “Anda, bagaimana Anda bisa kemari?”
“Duke di dalam?”
Tracy melirik mereka, lalu matanya menatap jendela kaca ruang VIP.
Samar–samar, dapat terlihat sekujur tubuh Duke scdang tegang clan berbaring di atas sofa. Scorang
gadis cantik dengan rok merah menerjang ke atas tubuhnya, seperti api menyala–nyala sedang
membakarnya...
Duke seolah ingin inendorongnya, namun juga ingin memeluknya.
Penolakan itu, terlihat seperti seorang anak gadis yang sedang dipaksa...
Tracy mengernyitkan kening lalu, mengangkat kaki mendorong pintu ruangan itu.
“Bam‘ suara besar itu mengagetkan kedua orang di dalam ruangan.
Duke terkejut ketika melihat Tracy. la lekas mendorong gadis dengan rok merah itu dan berdiri dari
sofa. Tak lupa, mengambil bantal menutup bagian tubuh depannya.
Di saat ini, ia benar–benar malu, ingin sekali menyelinap ke dalam celah lubang...
“Kamu siapa?” Wanita rok merah itu mengernyitkan kening melihat Tracy.
Tracy menggunakan tatapan tajam melihatnya. Wanita itu ketakutan, lalu buru–buru mengambil tulle
merah menutupi tubuhnya dan berlari dengan tergesa–gesa....