- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 742
Mereka sekeluarga makan dengan harmonis, sudah lama tidak seperti ini.
Selama 2 tahun ini, setiap kali Tuan Besar datang, Daniel selalu pergi pagi dan pulang malam dengan
menggunakan pekerjaan sebagai alasannya.
Carlos juga menjadi pendiam dan menyendiri.
Hanya Carles dan Carla yang masih bersikap seperti dahulu kepada Tuan Besar.
Lama–kelamaan Tuan Besar juga tidak datang lagi.
Namun, belakangan ini karena Carles dan Carla masuk SD, Tuan Besar sengaja pulang dari Negara
Maple untuk merayakannya,
Kali ini, dia menghabiskan banyak usaha untuk inendekatkan diri dengan anak–anak, juga ingin
mengatasi kerenggangan di antara dirinya dan Carlos.
Awalnya, ia mengira sudah tidak ada harapan, tapi tidak disangka terjadi perubahan.
Tuan Besar merasa sangat gembira. Dia merasa usaha kerasnya tidak sia–sia, pada saat yang sama,
dia juga memiliki harapan yang baru terhadap masa depan.
Dia berharap di sisa masa hidupnya, Danicl bisa menikah dan ketiga anak itu bisa menerima Victoria,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtlalu memulai kehidupan yang baru.
Setelah selesai makan, sclagi kcliga anak pergi ke taman, Tuan Besar berkata pada Daniel, “Victoria
sudah sadar, nanti kamu ikut Kakek ke rumah sakit untuk menjenguknya.”
“Biar aku yang pergi sendiri saja. Kakek sudah lelah scharian, istirahatlah di rumah.”
Daniel tidak keberatan untuk pergi ke sana, tapi jika pergi bersama kakeknya, suasana akan menjadi
aneh.
“Baiklah.” Tuan Besar tidak terlalu mendesaknya, semua memerlukan waktu, “Kakek akan menemani
anak–anak di rumah. Kamu pergilah menjenguk Victoria.”
“Ya.” Daniel berpamitan pada anak–anak, lalu pergi.
Di perjalanan, Duke Louis menelepon lagi. Melihat nomor ini. Daniel sudah merasa kesal. Namun, dia
tetap menjawab panggilan itu secara terpaksa, “Ada apa lagi?”
“Daniel, aku akan segera bertemu dengan Tracy, sungguh gugup. Jika dia bertanya padaku mengenai
masalah kemarin malam, bagaimana aku harus menjelaskannya?”
Duke Louis seperti orang bodoh yang tidak pernah berpacaran, selalu bertanya apa pun pada Danici.
“Balkan, hal ini pun harus aku ajari?” Danici tak bisa berkata–kata, “Kamu cukup membuat alasan
asal.”
“Aku sudah memikirkan alasannya. Aku akan mengatakan bahwa temanku yang mengajakku pergi,
lalu membawa scorang wanita untukku, schingga aku juga terpaksa.”
“Kalau sudah memikirkannya, masih bertanya padaku?”
“Tapi, kemarin dia tanya, siapa yang mengajakku pergi. Apa aku bisa jujur padanya?”
Bicara panjang lebar, akhirnya ia masuk pada permasalah utama. Inilah pertanyaan yang ingin
ditanyakan oleh Duke Louis.
“Terserah kamu, katakan saja sesukamu.” Daniel hampir tidak peduli.
“Kalau begitu, aku akan mengatakannya dengan jujur.” Duke Louis berkata lagi, “Kemarin saat dia
bertanya padaku, aku tidak memberitahunya, karena aku merasa tidak baik mengkhianati teman dari
belakang, setidaknya aku harus tanya padamu dulu.”
“Jadi, kalau mengkhianati dari depan tidak masalah?” Daniel balik bertanya.
“Uh... Ini...”
“Sudahlah, kamu uruslah sendiri.”
Daniel mengakhiri panggilan itu dengan raut wajah yang tenang, tidak terlihat ada masalah apa pun.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tuan Daniel, kenapa Anda tidak menyuruh Dukc menjaga rahasia? Jika Nona Tracy tahu, Anda yang
mengajak Duke pergi, bukankah dia akan salah paham, mengira Anda gemar pergi ke klub malam?”
Thomas Lcrtanya dengan hati–hati.
“Apa salah pahamnya icrhadapku tidak banyak?” Daniel balik bertanya, “Lagi pula, kalau Duke tidak
mengatakannya, wanita itu benar–benar tidak akan tahu?”
“Dia tidak menemukan informasi apa–apa di Bar Kaisar.” Thomas sedikit bingung.
“Di Kota Bunaken, Louis hanya mengenalku seorang. Selain aku, siapa yang berani mengajaknya ke
klub malam? Siapa juga yang bisa menyuruh pihak Bar untuk sengaja menyembunyikan masalah
sewa ruangan?” Daniel berkata dengan datar, “Tracy begitu pintar, tidak mungkin dia
tidak tahu.”
“Benar juga.” Thomas menganggukkan kepala, “Kalau begitu, malam ini Duke Louis akan berkencan
dengan Nona Tracy, apa Anda tidak khawatir?“|
“Apa yang perlu dikhawatirkan?” Daniel menaikkan alisnya, “Wanita itu memiliki pandangan yang suci
terhadap hubungan asmara. Meskipun aku yang mengajak Duke pergi, tapi jika Duke sungguh
berpegang teguh pada pendiriannya, dia tidak akan menyentuh wanita lain. Tapi kenyataannya dia
malah menyentuh wanita lain, juga dilihat oleh Tracy, maka itu bukan masalahku.”