- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 775
“Apa?” Daniel mengerutkan kening, “Carlos sudah melihat maminya?”
“Tidak.” Thomas menjawab dengan yakin, “Saya menghalanginya, scharusnya dia tidak bisa melihat
wajal Non Tracy Moorc.”
“Apa maksud dari ‘scharusnya?” Daniel bertanya dengan marah.
“Maaf, saya tidak becus bekerja.” Thiomas mcrasa sangat bersalah, namun ia juga tidak berani
membantah
“Tuan Daniel, tenanglah” Ryan yang berada di sampingnya menasihatinya, “Masalah ini mungkin dapat
dirahasiakan sementara, namun tidak dapat dirahasiakan dari seluruh dunia. Meskipun orang–orang
dari vila utara dan vila selatan tidak saling bertemu, namun saat upacara peresmian Proyek Occan
Wild Kota Bunaken, Nona Tracy Moorc pasti akan muncul di publik, semua orang yang mengenalnya,
tahu bahwa ia telah kembali!”
Mendengar perkataan ini, Daniel mengerutkan keningnya dan bertanya: “Kapan upacara peresmian
itu?”
“Tanggal 13 bulan depan.” Ryan menjawabnya dengan cepat, “Hari ini sudah tanggal 29!”
“Dengan kata lain, kita masih punya waktu 16 hari.”
Daniel mengetuk–ngetuk kursi kulitnya sambil berpikir, ia tiba–tiba berkata dengan Thomas yang
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtberada di sebrang telepon: “Coba lanya Victoria, bagaimana keadaannya, jika sudah lebih baik, ajak
dia makan bersama malam ini.”
“Hah?” Thomas tertegun sejenak, lalu terburu–buru menjawab, “Baik, akan saya tanyakan, nanti akan
saya infokan kembali!”
Daniel mematikan iclepon, raut wajahnya penuh keseriusan, ia harus secepat mungkin membiarkan
Tuan Besar kembali ke Negara Maple, dengan begini, ia baru bisa menyelesaikan semua masalah
dengan tenang.
“Jangan khawatir, kita masih punya banyak waktu, semuanya pasti dapat diselesaikan.”
Pada saat bersamaan, Thomas juga menelepon, “Nona Victoria masih kurang sehat, ia tidak bisa
keluar,”
Daniel merasa sedikit aneh, selama ini ia mengira, meskipun Victoria liarus merangkak agar dapat
makan malam dengannya, ia tetap akan bersedia untuk merangkak pergi, tapi tak disangka, ia malah
menolak ajakannya.
“Baiklah.” Daniel mengakhiri panggilan.
“Nona Victoria terluka sangat parah, saya kemarin menjenguknya. Ia tidak bisa bangun dari tempat
tidur, apalagi pergi makan malam.” Ryan menjelaskan.
“Kita bicukan lagi nunti, kita urus perkara bisnis dulu.”
“Buik.”
Daniel Nibuk seharian, ia menolak berkumpul dengan rekan bisnis lainnya di malam hari, ia ingin
pulang secepatnya menemani anak–anak, namun saat ia sampai ke rumah, jam sudah menunjukkan
pukul 10 lewat.
Saat baru masuk ke dalam rumah, ia melihat Tuan Besar sedang bermain catur dan minum tch
bersama Victoria di ruang tamu.
Suasana hati Tuan Besar sangat baik, ia tersenyum hangat: “Hahaha, Victoria, keterampilan caturnu
sungguh bagus. Kamu adalah orang kedua yang bisa sabar menemaniku bermain catur dan juga
orang yang selalu bisa mengalahkanku.”
Victoria meletakkan bidak caturnya, ia menjawab dengan bahasa isyarat, “Apa orang pertama adalah
Daniel?”
“Bukan.” Tuan Besar menggeleng–gelengkan kepala dan menghcla napas, “Ibunya Daniel!”
Victoria tertegun sejenak, ia lalu buru–buru minta maaf, “Maaf, aku tidak seharusnya mengungkit hal
yang menyakitkan..”
“Tidak apa–apa, sudah berlalu...”
Saat Tuan Besar berbicara, ia baru menyadari Daniel sudah berjalan masuk ke dalam, raut wajah
ramah dan santainya barusan dalam sekejap menghilang, ia bertanya tanpa ckspresi, “Kenapa pulang
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmbegitu malam?”
“Ini sudah termasuk cepat.” Daniel langsung berjalan naik ke atas, saat baru jalan beberapa langkah,
ia terpikirkan sesuatu, ia menoleh dan bertanya, “Apa kalian lapar? Mau makan camilan malam
bersama?”
Tuan Besar yang sedang minum teh, terlegun mendengar perkataan ini.
la sudah terbiasa dengan sikap Daniel yang dingin, tapi dia malah tiba–tiba berinisiatif mengajak
mereka makan malam, Tuan besar merasa sedikit heran.
“Ok, kebetulan sekali, aku juga lapar.” Victoria tersenyum dan memberikan isyarat tangan.
“Bibi Riana.” Daniel menginstruksikan, “Tolong siapkan camilan malam, aku ke atas ganti baju dulu,
lalu turun ke bawah.”
“Baik, Tuan Daniel!” Bibi Riana secepatnya pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan.
Daniel melangkah cepat naik ke atas.
Tuan Besar melihat punggungnya, lalu menatap Victoria, ia bertanya menyelidiki: “Victoria, apa dalam
dua hari ini, Danicl ada mencarimu?”
Hari unu dia mengajakku inakan ialam bersama, aku masih kurang begitu sehat, jadi menolak
jakannya.” Linda menjawab dengan isyarat tangan.
**Benarkah?” Tuan Besar sangat senang. “Berarti, hubungan kalian berdua ada kemajuan!”