- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 790
Oranc–orang di sebelalunya semua ketakutan dan tercengang, mereka semua tahu bahwa Daniel
sangat terampil, tapi mereka tidak tahu tenaganya sckuat ini.
“Bruk!” Danicl menendang lagi dan pintu segera terbuka.
“Apa yang kamu lakukan?” Paula mengarahkan senjatanya pada Daniel, “Ini kamar Nona Tracy, kamu
tidak diizinkan masuk... Hei, kamu...”
Sebelum Paula selesai bicara, Daniel sudah bergegas masuk.
Tracy tidak ada di kamar tidur dan suaranya berasal dari kamar mandi. Daniel segera berjalan dengan
cepat ke kamar mandi.
“Berani–beraninya, ini adalalı kediaman Keluarga Moore.
Naomi menghalangi pintu kamar mandi, tapi Danicl mendorongnya menjauh dengan kekuatan yang
begitu besar, hingga dia jatuh ke lantai.
Daniel berjalan ke kamar mandi dan terpana ketika dia inclihat pemandangan di hadapannya...
Tracy berbaring telanjang di bak mandi sambil menutupi telinganya dengan kedua tangan dan
berteriak kesakitan.
Hidung, mulut dan matanya mengeluarkan darah, sehingga air di bak mandi berwarna merah....
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMelihat adegan ini, hati Daniel hancur, dia buru–buru mendekatinya, memeluknya erat–erat dan
berteriak ke arah luar: “Lily!”
“Iya.” Lily bergegas masuk dengan panik dan memberi Tracy obat penenang.
Tapi Tracy terus melawan seperti binatang buas.
Daniel memegang tangannya dengan crat, tapi dia menendang Lily hingga terjatuh ke lantai, sama
sekali tidak bisa mendekatinya.
Daniel terpaksa masuk ke bak mandi dan menggunakan tubuhnya untuk menekan Tracy sambil
memegang kedua tangannya.
Tracy terus melawan dan kekuatannya sangat besar, tapi dia tidak bisa menandingi kekuatan Daniel.
Dia tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya, jadi dia menggigit leher Daniel dengan sangat
keras...
“Ah–” Daniel merasa dagingnya akan dikunyah olehnya, tapi dia tidak peduli dan mcmcrintahkan,
“Cepatlah!”
“Oh!” Lily terkejut setengah mati dan bergegas menyuntik Tracy dengan tangan gemetar.
apa yang kamu lakukan?” Naonii dan Paula hendak menghentikannya.
Namun, Duke menalan incrcka: “Ini adalah obat penenang. Hanya dengan cara ini Tracy dapat
meringankan rasa sakitnya.”
Akhirnya, mereka berdua tidak lagi menghentikannya.
Benar saja, Tracy dengan cepat menjadi tenang, perlahan jatuh ke pelukan Daniel, menutup matanya
dan mengigau, “Jangan, jangan bunuh Bibi Juni, jangan bunuh dia...”
Mendengar perkataan ini, hati Daniel merasa kacau bagaikan ombak di laut. Dia tidak bisa
membayangkan penderitaan seperti apa yang Tracy alami dua tahun lalu, schingga meninggalkan
trauma scperti ini...
“Baik–baik saja, baik–baik saja.” Duke akhirnya menghela napas lcga saat melihat Tracy tertidur, lalu
dia berkata, “Membuatku terkejut setengah mati!”
“Duke Louis, tolong Anda keluar dulu.” Naomi dan Paula buru–buru membersihkan tempat itu.
“Aku tidak melihat apa–apa.
Duke terus berdiri di pintu kamar mandi, hanya melihat wajah Tracy, dia benar–benar tidak melihat
bagian lain. !
“Tuan Daniel, tolong Anda...”
Tepat saat Naomi hendak berbicara, Daniel sudah berjalan keluar dari bak mandi sambil menggendong
Tracy, mengambil handuk mandi, membungkus tubuhnya dengan crat, lalu membawanya keluar dari
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmkamar mandi dan membaringkannya di kasur...
Melihat penampilannya yang menderita, Daniel merasa sangat sedih, tapi dia tidak tinggal di sisinya
dan hanya berkata kepada Naomi dan Paula, “Bersihkan tubuhnya dan ganti pakaiannya.”
Lalu, dia berjalan keluar....
Lily hendak mengikutinya keluar, tapi Naomi berkata, “Dokter Lily, tolong tunggu dulu.”
Lily seketika berhenti melangkah.
“Bisakah Anda membantuku?”
“Tentu saja.”
Daniel berjalan keluar dari kamar Tracy dan Duke segera menahannya: “Ya ampun, lehermu
berdarah...”
“Di mana kamarmu?” Daniel bertanya dengan alis yang berkerut.
“Di sini...” Duke scrcra moinbawanya ke kamarnya.
1
/2
Daniel meubilas tubuhnya di kamar mandi, menyeka tubuhnya hingga bersih dan berjalan keluar
dengan jubah mandi.
Duke menungkan segelas anggur untuknya dan bertanya dengan hati–hati, “Apa kamu baik–baik sija?
Apa kamu ingin ke rumah sakit?”