- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 826
“Baiklah.” Carlos mengangguk, lalu menatap Guru Sains, “Maaf, Bu, pelajaran hari ini sampai di sini
dulu. Tinggalkan saja materi pelajarannya, aku bisa mempelajarinya sendiri.”
“Baiklah.” Guru Sains tersenyum kecut, “Sebenarnya, pelajaran ini terlalu mudah bagimu. Sekarang
tanpa perlu diajari oleh Ibu, kamu sudah langsung mengerti hanya dengan melihat materi pelajaran.
Sepertinya harus menaikkan tingkat kesulitannya.”
“Setelah Papi pulang, baru buat penyesuaian pada pelajaran.” Carlos menandatangani laporan harian
Guru Sains, “Ibu sudah bekerja keras. Biaya belajar akan dibayar tepat waktu.”
“Terima kasih.” Guru Sains berkata sambil tersenyum.
“Kak Andi. merepotkanmu untuk mengantar Ibu Guru.” Carlos berkata secara natural.
“Nanti aku harus mengantarmu bertemu dengan Tuan Besar. Aku akan menyuruh orang lain untuk
mengantarnya.” kata Andi.
“Karena kelas selesai lebih cepat, sopir yang diatur untuk mengantar Guru sedang pergi melakukan hal
lain. Kak Andi antar Ibu Guru dulu, nanti biar Kak Kiki yang mengantarku pergi, itu juga sama saja.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtPerkataan Carlos sangat sopan, dia selalu bersikap hormat terhadap para pelayan wanita maupun
para pengawal. Namun, aura mendominasi yang penuh wibawa terpancar di matanya yang jernih,
membuat orang tidak bisa menentangnya.
“Baik.” Andi mengangguk berulang kali, “Silakan sebelah sini.”
“Carlos, sampai jumpa.” Guru Sains melambaikan tangan berpamitan dengan Carlos.
“Sampai jumpa.” Carlos melihat mereka pergi, dalam hati dia pun bernapas lega.
Sebelumnya, saat Andi mengantarnya pulang ke rumah, dia kabur di tengah perjalanan dengan alasan
sakit perut. Jika hari ini Andi yang mengantarnya pergi lagi, Andi pasti akan lebih waspada dan dia pun
tidak akan bisa kabur.
Jadi, ia mencari cara untuk membuat Andi pergi.
Carlos kembali ke kamar dan berganti baju yang lebih santai. Dia membawa tas ransel kecilnya yang
sudah disiapkan sejak awal, mengambil ponsel dan beberapa peralatan, memakai kacamata hitam,
lalu bersiap pergi.
“Tuan Muda Carlos, mobil sudah siap.” Kiki berbicara dari luar.
“Oke.” Carlos keluar dari kamar.
“Hari ini persiapan Tuan Muda sangat lengkap,” ucap Kiki sambil tersenyum.
“Di Restoran Kastel Dongeng, ada kegiatan panjat tebing dan paintball. Pakai baju ini lebih leluasa.”
Carlos selalu berbicara dengan tenang, tidak akan membuat orang melihat kejanggalan apa pun.
“Ternyata begitu.” Kiki berkata untuk menyenangkan Carlos, “Tuan Muda Carlos sudah cerdas sejak
lahir, ternyata juga tertarik pada olahraga.”
“Kak Andi biasanya lebih tenang.” Carlos meliriknya sekilas.
“Uh...” Wajah Kiki langsung memerah, dia pun terdiarn dengan panik.
Kecerdasan intelektual dan emosional ketiga anak ini sungguh mewarisi tradisi anggota keluarga
Wallance, berbicara dengan sangat sungkan dan sopan, tetapi membawa aura mendominasi yang
tegas.
Saat naik ke mobil, Carlos menyadari ada dua pengawal lagi, maka dia pun berkata dengan kesal
sambil mengerutkan kening, “Hanya pergi ke Restoran Kastel Dongeng, tidak perlu mengutus begitu
banyak orang untuk ikut, kan?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tuan Muda, ini adalah perintah Tuan Besar.” Kiki buru–buru menjelaskan, “Tujuan utamanya adalah
untuk melindungi keselamatanmu.”
“Awalnya sangat aman, tapi jika mencolok seperti ini, sebaliknya akan mudah menarik perhatian orang
lain.” Carlos sangat bersikeras, “Sebelumnya Kak Andi juga mengantarku seorang diri, dan tidak terjadi
apa–apa. Apa Kak Kiki sungguh tidak percaya diri pada kemampuanmu sendiri?”
“Bukan, bukan, tentu saja bukan begitu.” Kiki buru–buru menyuruh kedua pengawal itu mundur,
“Tenang saja, aku seorang diri juga bisa melindungi Tuan Muda.”
“Em, merepotkanmu.” Carlos langsung naik ke mobil, lalu duduk di kursi belakang.
Dalam hati, Kiki merasa takut. Anak ini baru berusia 6 tahun, tapi aura mendominasinya yang kuat
sudah membuat orang ketakutan, sungguh tidak tahu bagaimana dirinya setelah besar nanti...
Mobil dinyalakan, lalu perlahan–lahan pergi.
Carlos menunduk dan melihat ponselnya. Roxy, burung itu, masih tertidur.
Carlos sungguh tak bisa berkata–kata, juga tidak tahu bagaimana situasi di Vila sisi utara sekarang,
orang–orang itu ada atau tidak, dan bagaimana dengan elang yang bengis itu....
Dia menyalakan musik di ponselnya, suara itu membuat Roxy terbangun karena kaget. la pun
mengepakkan sayapnya beberapa kali, lalu lanjut terbang ke Vila sisi utara...