- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 838
“Kak Carles, kenapa berkata seperti itu pada Kak Carlos?”
Carla terkejut. Ini pe;tama kalinya Carles marah–marah pada Carlos.
“Aku tahu, kakak membenci Kakek Buyut karena masalah Mami. Kakak selalu menyalahkan dan
mempersulitnya. Sekarang dia terjatuh, kakak senang, ‘kan?”
Carles mengepalkan tinju, berteriak dengan emosional.
“Ya, akulah yang sudah menakuti Kakek Buyut, akulah yang membuatnya terjatuh.” Carlos
mendongak, melihat Carles dengan tenang, “Kalau dia mati, aku akan membayarnya dengan
nyawaku!”
Saat mendengar ucapan ini, Carles tercengang seketika, membelalakkan mata, tidak berani bicara
lagi.
“Carlos...” Lily terkejut, segera membujuk, “Jangan berkata seperti itu. Ini adalah kecelakaan, tidak bisa
menyalahkanmu...”
“Tapi..” Tiba–tiba Carlos menyela Lily, melihat Carles dengan tenang dan tegas, “Mengenai masalah
Mami, apa tidak seharusnya membencinya???”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Aku, aku...” Carles ketakutan, tidak tahu bagaimana menjawab.
“Sudahlah, kamu tidak mengerti apa–apa.”
Carlos tersenyum pahit. Dia bisa mengerti kenapa Carles bisa punya pemikiran dan suasana hati
seperti itu. Biar bagaimanapun, Kakek Buyut benar–benar sangat baik pada mereka. Selain itu, saat
Mami dipaksa pergi, hanya dia sendiri yang melihatnya.
Carles dan Carla tidak tahu apa–apa.
Selain itu, setelah kejadian tersebut, Kakek Buyut dan Papi menyepakati hal yang sama, bilang bahwa
mengantar Mami pergi berobat, Mami sakit parah dan tidak bisa diobati, jadi mami meninggal.
Mereka percaya.
Hanya Carlos yang tahu, kebenarannya bukan seperti itu.
“Kak Carlos, apa maksud ucapanmu?” Samar–samar Carles merasa ada yang tidak beres, bertanya
dengan tidak tenang, “Apa kakak merahasiakan sesuatu dariku?”
“Tidak ada apa–apa.” Carlos sangat dingin, “Kamu teruslah menjadi seorang anak yang polos!”
Selesai bicara, dia berdiri dan berjalan keluar...
S... Carles mengejar, bertanya dengan emosional, “Aku tidak mengerti, setiap kali ada masalah,
kenapa kakak selalu menyembunyikannya dari aku dan Carla? Carla seorang anak perempuan, butuh
perlindungan, itu bisa dimengerti. Tapi aku juga seorang laki–laki, aku juga
ingin menanggungnya bersarnamu. Kakak tidak memberitahuku, juga bilang aku tidak mengerti apa–
apa...
Saat bicara, Carles sangat sedih dan mulai menangis...
Carlos sedikit terkejut, menoleh dan melihat Carles. Tiba–tiba dia merasa, Carles yang kelihatan polos
dan naif, sebenarnya juga sudah dewasa...
“Aku tahu, aku tidak sepintar kakak, juga tidak sehebat kakak.” Carles menyeka air matanya, berkata
dengan tercekat, “Tapi aku juga bagian dari keluarga. Masalah mencari Mami, aku juga punya
tanggung jawab, dia adalah mami kita bertiga, bukan mamimu seorang...”
“Diam!” Carlos menutupi mulut Carles dengan tangan kecilnya, berkata dengan pelan sambil
mengerutkan kening, “Ini rahasia, tidak boleh diketahui oleh orang lain.”
Mata besar Carles yang jernih dipenuhi dengan air mata, mengangguk dengan panik.
“Jangan asal bicara lagi.” Carlos memperingatkan dengan tegas, lalu melepaskan tangannya.
“Maaf, tadi aku terlalu panik.” Carles menunduk dan minta maaf, “Tapi, Kakek Buyut sangat baik pada
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmkita. Aku tetap berharap dia bisa sembuh, kelak kakak jangan marah padanya lagi, ya?”
“Aku tahu...” Carlos mengangguk, mengalihkan pandangan. Saat melihat Carla sedang berdiri di depan
pintu dan melihat mereka dengan mata berkaca–kaca, dia langsung memarahi Carles, “Coba lihat,
kamu membuat Carla ketakutan sampai menangis.”
“Juga Roxy!”
Roxy meringkuk dalam pelukan Carla, gemetar, tubuh kecilnya yang hijau seperti sebuah bola kecil.
“Carla, Roxy, maaf.” Carles menghampiri, mengulurkan lengan kecilnya untuk memeluk Carla, “Kakak
sudah mengagetkanmu!”
“Huhuhu...” Carla langsung menangis.
Carlos segera menghampiri dan memeluk mereka berdua: “Jangan menangis lagi, jangan takut, ada
Kakak, tidak akan terjadi apa–apa...”
Ketiga kakak–beradik berpelukan. Kedua kakak menghibur adik. Ada air mata di rongga mata Carles,
tapi dia berusaha menahan diri untuk tidak menangis.
Terdapat ketegasan dan keberanian di sorot mata Carlos, bahu yang kecil melindungi kedua adik,
seperti sebuah pohon besar.
Di sudut koridor, Tracy diam–diam melihat adegan ini, jantungnya bergetar tanpa alasan. Begitu
menunduk, air matanya mengalir...