- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 839
Saat melihat air mata meneies di tangannya, Tracy tercengang...
Mungkin ini adalah, respons secara naluriah.
Tiba–tiba dia menyadari, jangan–jangan ketiga anak ini, benar–benar adalah...
“Dokter Lily, Dokter Lily...” Saat ini, seorang perawat berlari dan berteriak dengan tergesa–gesa,
“Cepat, cepat pergi ke UGD.”
Lily segera berlari ke arah UGD, juga tidak lupa berpesan pada bawahan: “Jaga ketiga anak dengan
baik.”
“Apa terjadi masalah pada Kakek Buyut?” Carla ketakutan sampai gemetar, wajah kecilnya pucat.
“Tidak, tidak akan terjadi apa–apa.”
Meski Carlos terlihat tenang, tapi tangan kecilnya tetap gemetar. Dia takut sungguh terjadi sesuatu
pada Kakek Buyut, bahkan itu karena dia...
“Kalian masuk dulu, aku akan pergi melihatnya.”
Carlos mendorong Carles dan Carla masuk ke ruang tunggu, lalu segera berlari ke arah UGD.
Saat melewati sudut koridor, samar–samar dia merasa ada orang yang sedang melihatnya, ia menoleh
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇttanpa sadar...
Tracy bereaksi dengan sangat cepat, segera bersembunyi di belakang dinding.
Carlos tidak melihat apa–apa, mengira dirinya berilusi, jadi tidak memedulikannya lagi.
“Tuan Muda!” Dua petugas medis segera mengikuti.
IT
“Kak Carles, aku juga ingin pergi melihatnya...” Kata Carla sambil menangis.
“Oke, aku temani.”
Carles menggandeng Carla, berjalan ke arah UGD.
Kedua anak semakin mendekat. Tracy bisa melihat tampang mereka dengan jelas, ada sebuah
dorongan kuat dalam hatinya, bagaikan gelombang laut yang bergulung–gulung...
Jantungnya, berdegup sangat kencang seperti seekor binatang buas, hampir melompat keluar dari
dadanya.
Saat ini, dia hampir yakin, mereka adalah anak–anaknya!!!
Anak–anaknya!!!!
“Mami, Mami...”
Tiba–tiba, Roxy yang berada dalam pelukan Carla mengepakkan sayap, berteriak dengan penuh
semangat.
Carla terkejut sampai bergidik, menghentikan langkah, berbalik dan melihat sekeliling,
Carles tercengang, menoleh tanpa sadar.
Masih belumn sempat merespons, tiba–tiba Roxy terbang seperti anak panah...
“Roxy!” Carla segera mengejarnya.
Tracy segera bereaksi, menghilang dengan cepat, bersembunyi di lantai atas.
“Mami, Mami!”
Roxy berputar–putar di area tangga, seperti kehilangan arah, terus terbang dan mencarinya...
Tracy bersembunyi di belakang, tidak berani keluar. Tapi saat melihat bayangan beo kecil itu, dia
sedikit tergerak. Peliharaan kecil itu, punya intuisi dan cerdas seperti anak kecil, bisa mengenalinya!
“Mami––”
Hewan sangat sensitif. Dengan sangat cepat, Roxy menemukan Tracy, terbang ke arahnya dengan
tergesa–gesa.
“Tertangkap!” Tiba–tiba, sebuah tangan menangkap Roxy dari belakang, “Tuan Putri, ini untukmu!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmKiki menangkap Roxy, mengembalikannya pada Carla dengan hati–hati.
Carla memeluk Roxy dengan erat, menepuk bokongnya dua kali dengan pelan, berkata dengan marah:
“Roxy, kamu sangat tidak patuh. Sekarang adalah saat yang kritis, kamu masih menambah masalah.”
“Benar.” Carles mengerutkan kening dengan marah, “Akhir–akhir ini kamu terlalu dimanja. Tidak
masalah kalau kamu terbang sembarangan di rumah, tapi jangan di sembarang tempat. Kalau tidak
patuh lagi, aku akan mengurungmu setelah pulang nanti.”
“Mami, Mami...” Roxy terus berteriak ke arah lantai atas.
“Jangan asal berteriak.” Carles mengira, karena hari ini Roxy mengikuti Carlos ke Vila sisi utara untuk
mencari Mami, maka ia terus memanggil Mami. Dia takut rencananya akan ketahuan, maka segera
menghentikannya, “Jangan asal berteriak, tutup mulutmu!”
Roxy menutup mulutnya dengan sedih, tidak berani asal bicara lagi, hanya saja, kepala kecilnya yang
berbulu terus menoleh, mata kecilnya terus melihat ke lantai atas...
Ekspresinya sangat tidak rela!
“Cepat jalan, kita lihat bagaimana kondisi Kakek Buyut.”
Carla memeluk Roxy, berjalan ke arah UGD dengan cepat.
Carles menoleh dan melirik ke arah pandangan Roxy, tapi tidak menemukan apa–apa, jadi ia tidak
banyak berpikir, ia pun pergi mengikuti Carla...