- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 855
“Ada bcbcrapa hal yang harus kupastikan dulu...” Carlos tidak terburu–buru memberi tahu Carles dan
berkata pada mereka, “Kalian pergi makan siang dulu, aku mau membaca dokumen lagi.”
“Baiklah.” Carles sedikit kecewa, “Lagi pula aku juga tidak paham dan tidak dapat membantumu.”
“Aku akan meminta Nenck Riana untuk membawa makan siang ke sini, kakak bisa membaca sambil
makan.” Carla mcnuangkan segelas air untuk Carlos, “Minum seteguk air dulu, jangan terlalu lciah.”
“Terima kasih, Carla.” Carlos menganggukkan kepala dan berkata, “Pergilah, jangan sampai
kelaparan. H
i
lti
“Ya.” Ketika Carla berbalik dan bersiap–siap mau pergi, Roxy tiba–uba melihat foto di atas dokumen, ia
mengepakkan sayap dengan penuh semangat dan berteriak, “Mami, Mami!”
Carlos segera menutup dokumen itu, dia mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah:
“Roxy, jangan ribut.”
“Roxy sialan, sungguh menyebalkan.” Carles mcmarahinya, “Waktu itu juga seperti ini di rumah sakit,
terus menerus memanggil Mami, juga terbang ke tangga, kita susah payah mengejarnya.”
“Roxy, sekarang kak Carlos mau bekerja, kamu tidak boleh mengganggunya.” Carla mengusap usap
bulu Roxy dan mengingatkannya dengan lembut, “Rumah sakit adalah tempat yang membutuhkan
ketenangan, lain kali kamu pergi ke rumah sakit tidak boleh sembarang berteriak lagi.”
“Mami, Mami..
Roxy memanggil beberapa kali lagi, Carles dan Carla memelototinya, ia hanya bisa menyusulkan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtkepala ke dalam sayapnya dan tidak berani mengeluarkan suara lagi.
“Waktu itu Roxy juga memanggil Mami di rumah sakit?”
Carlos menyadari sesuatu dalam sekejap, belakangan ini, dia terus melatih Roxy dan membiarkannya
melihat foto dan video Mami, dia berpikir bahwa jika suatu hari Mami muncul, Roxy bisa mengenalinya.
Bagaimanapun juga, insting dan kepekaan hewan lebih tinggi beberapa kali lipat dari manusia.
“Ya, 2 hari yang lalu, kakak pergi menjenguk Kakek Buyut di UGD, Carla juga ingin ke sana, jadi aku
menemani Carla pergi bersama. Saat kami berjalan di sudut koridor, Roxy tiba–tiba berteriak...”
Carles dengan penuh semangat menceritakan proses kejadian malam itu dengan detail.
Carla juga menambahkan, “Untungnya Kak Kiki menangkapnya, kalau tidak, kami masih harus
mencarinya di rumah sakit.”
Mendengar kata–kata ini, Carlos segera mengulurkan tangannya: “Roxy, kemari!”
Bab 855
“Ada bebcrapa hal yang harus kupastikan dulu...” Carlos tidak terburu–buru memberi tahu Carles dan
berkata pada mereka, “Kalian pergi makan siang dulu, aku mau membaca dokumen lagi.”
“Baiklah.” Carles sedikit kecewa, “Lagi pula aku juga tidak paham dan tidak dapat membantumu.”
“Aku akan meminta Nenck Riana untuk membawa makan siang ke sini, kakak bisa membaca sambil
makan.” Carla menuangkan segelas air untuk Carlos, “Minum seteguk air dulu, jangan terlalu lelah.”
“Terima kasih, Carla.” Carlos menganggukkan kepala dan berkata, “Pergilah, jangan sampai
kelaparan.”
“Ya.” Ketika Carla berbalik dan bersiap–siap mau pergi, Roxy tiba–tiba melihat folo di atas dokumen, ia
mengepakkan sayap dengan penuh semangat dan berteriak, “Mami, Mami!”
Carlos segera menutup dokumen itu, dia mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah:
“Roxy, jangan ribut.”
“Roxy sialan, sungguh menyebalkan.” Carles memarahinya, “Waktu itu juga seperti ini di rumah sakit,
terus menerus memanggil Mami, juga terbang kc langga, kita susah payah mengejarnya.”
“Roxy, sekarang kak Carlos inau bekerja, kamu tidak bolch mengganggunya.” Carla mengusap usap
bulu Roxy dan mengingatkannya dengan lembut, “Rumah sakit adalah tempat yang membutuhkan
ketenangan, lain kali kamu pergi ke rumah sakit tidak boleh sembarang berteriak
lagi.”
“Mami, Mami...”
Roxy memanggil beberapa kali lagi, Carles dan Carla memclotouinya, ia hanya bisa menyusutkan
kepala ke dalam sayapnya dan tidak berani mengeluarkan suara lagi.
“Waktu itu Roxy juga memanggil Mami di rumah sakit?”
Carlos incnyadari sesuatu dalam sekejap, belakangan ini, dia terus melatih Roxy dan membiarkannya
melihat foto dan video Mami, dia berpikir bahwa jika suatu hari Mami muncul, Roxy bisa mengenalinya.
Bagaimanapun juga, insting dan kepekaan hewan lebih tinggi beberapa kali lipat dari manusia.
“Ya, 2 hari yang lalu, kakak pergi menjenguk Kakek Buyut di UGD, Carla juga ingin ke sana, jadi aku
menemani Carla pergi bersama. Saat kami berjalan di sudut koridor, Roxy tiba–tiba berteriak...”
Carles dengan penuh semangat menceritakan proses kejadian malam itu dengan detail.
Carla juga menambahkan, “Untungnya Kak Kiki menangkapnya, kalau tidak, kami masih harus
mencarinya di rumah sakit.”
Mendengar kata–kata ini, Carlos segera mengulurkan tangannya: “Roxy, kemari!
Carla melepaskannya.
Roxy segera mengepakkan sayapnya dan terbang ke lengan Carlos.
Carlos mengusap–usap bulunya dengan lembut dan berkata pada Carles dengan serius: “Carles,
kamu pergi tutup pintu dulu.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmCarles melihat ekspresinya tiba–tiba menjadi scrius, dia sedikit tidak tenang dan bergegas berlari ke
sana untuk menutup pintu.
“Kak Carlos, ada apa?” Carla bertanya dengan tegang.
Carlos membuka dokumen itu, menunjuk foto itu dan bertanya pada Roxy: “Roxy, apa orang yang
kamu lihat di rumah sakit 2 hari yang lalu?”
“Mami, Mami.”
Melihat foto Tracy Moore, Roxy langsung berteriak, kepalanya yang berbulu menggosok–gosok foto
itu, menunjukkan kasih sayangnya.
“Hah...” Carles dan Carla tanıpak bingung, mereka tidak mengerti apa yang dimaksud Carlos.
Carlos segera membuka ponselnya untuk mengambil rekaman kamera pengawas dan mencari video
yang terckam 2 hari yang lalu...‘
Dia memasang kamera mini di tubuh Roxy, sama seperti kamera dashboard mobil yang bisa merekam
peristiwa yang terjadi dalam 72 jam, tctapi jika lewat dari 72 jam akan terhapus secara Olomauis.
Sekarang masih belum melewati waktunya, seharusnya rekaman itu masih ada...
“Kak Carlos, apa yang kakak lakukan?” Carles dan Carla mendekatinya dari sisi kiri dan kanan untuk
melihat.
“Ssst —” Carlos mengerutkan keningnya dan mengingatkan mereka untuk jangan ribu.
Sangat cepat, ponselnya menampilkan video rekaman malam itu, Carlos menghitung sambil menarik
waktunya: “Waktu itu sepertinya pukul 00.35 dini hari...”
Sangat cepat, layarnya menampilkan adegan Carles dan Carla bersama–sama menggendong Roxy
berjalan menuju UGD.
Dari sudut perspektif yang lcrckam oleh kamera di tubuh Roxy, memang terlihat sosok yang familier…
Carlos segera menekan tombol berhenti sementara dan memperbesarnya..
“Itu Mami!!!!”