- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 859
Ketiga anak itu segera menyelesaikan makan mereka, lalu naik ke atas untuk berganti pakaian.
Di kamar tidak ada siapapun, Carles menarik Carlos dan berbicara dengan suara kecil, “Kak Carlos,
kamu tadi sengaja, kan?” Apa ingin mengajak kami mencari mami?”
“Iya.” Carlos menganggukkan kepalanya.
“Yey.” Carla terlihat sangat bersemangat, “Tadi aku kira, kalian benar–benar ingin pergi bermain. Aku
bahkan berpikir, Papi sudah begitu sibuk dan kerepotan, kenapa kakak masih ingin menambah
masalah. Tapi ternyata, kakak ingin membawa kita pergi mencari mami.”
“Tapi, hal ini tidaklah mudah.” Carlos mengernyitkan alis kecilnya, lalu berkata dengan nada rendah,
“Pengawal Papi jauh lebih cerdik daripada pengawal Kakek buyut, dia juga lebih memahami kita.
“Nanti saat di perjalanan, kita harus bekerja sama mclakukan sandiwara. Lihat, apa kita bisa melarikan
diri. Kalau benar–benar tidak bisa, kalian bantu aku, agar aku bisa pergi dulu....”
“Apa kakak lagi–lagi ingin pergi mencari mami sendirian?” Carles mengernyitkan alisnya dengan kesal,
“Aku tidak mau, setiap kali selalu begini.”
“Iya, kita juga ingin bertemu mami.” Carla mengerucutkan bibir kecilnya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Sekarang saatnya kila untuk bersalu, tidak boleh saling berselisih.” Carlos cemas, Kak Hartono dan
yang lainnya sangat waspada, dirinya sendiri saja masih belum tentu bisa kabur, apalagi kalau
membawa mereka berdua.
“Aku hanya ingin mencobanya dulu. Kalau tidak bisa kabur, kita tetap pergi main ke Mal Central Park.
Mungkin saja mami akan datang melihat kita diam–diam, seperti terakhir kali...”
“Baiklah, ikut rencanamu saja.” Meski tidak rela, demi keberhasilan rencana mereka, Carles hanya bisa
mengalah.
“Kalau ada kesempatan, kakak harus membawa kami bertemu dengan mami. Tidak bolch pergi diam–
diam menemui mami sendirian, mengerti?” Carla mengernyitkan alis mungilnya dan menatap Carlos
dengan ckspresi tegas.
“Aku mengerti.” Carlos terus menganggukkan kepalanya, “Oke, sana kembali ke kamar berganti
pakaian, aku juga mau ganti pakaian.”
Dua puluh menit kemudian, Hartono incmbawa delapan pengawal untuk mengawal ketiga anak itu.
Ada sebuah Rolls Royce Limosin dan di belakangnya diikuti sebuah mobil ofl–road.
Hartono menemani ketiga anak itu di dalam Rolls Royce Limosin. Dia sudah sangat siap sedia dan
sangat waspada, seperti takut akan terjadi kesalahan.
Mereka tahu, hari ini Ryan baru saja dimarahi, bahkan juga terluka.
113
Jika dirinya sampai melakukan kesalahan lagi, takutnya dia akan dihukum untuk mencciar wanita lagi
oleh Tuan Daniel....
Itu adalah hal yang lebih menakutkan daripada ditembak!
“Kak Hartono, udara di mobil sangat pengap, bukalah jendela, agar bisa bernapas lebih lega.” ujar
Carlos sengaja mencari alasan.
“Kalau begitu, kamu harus mengawasi Roxy dengan baik, jangan sampai dia terbang keluar.”
Setelah memperingatkan, Hartono pun membuka sedikit celah pada jendela mobil.
Carlos dan Carles saling bertukar pandang, lalu Carles segera turun dari kursi dan menarik Hartono
sambil berkata, “Kak Hartono, bukankah kakak sangat jago dalam ilmu bela diri, mari kita bertarung.”
“Tuan Muda Carles, kita bertarung setelah pulang nanti saja, ya.” Hartono segera menanggapinya, “Di
dalam mobil tidak leluasa.”
“Tidak apa, kakak hanya perlu menunjukkannya saja....”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Aduh! Roxy!”
Wit
Kata–kata Carles terpotong oleh teriakan Carla, sebelum semua orang sempat merespons, Roxy
sudah terbang keluar dari jendela.
“Roxy, Roxy–ku, huhuhu...” Carla berteriak histeris sambil menghentakkan kakinya, “Cepat hentikan
mobil, aku mau mencari Roxy.”
Carlos diam–diam berseru dalam hatinya, akting Carles dan Carla sangat menjiwai, oh ya, masih ada
Roxy!
“Hentikan mobil.” Hartono segera memberi perintah pada pengemudi.
Mobil pun berhenti, saat Carla ingin turun dari mobil, Hartono segera menghalanginya, “Tuan putri
Carla, kamu jangan berlarian sembarangan, biar anak buahku saja yang mengejarnya.”
“Tidak bisa, kalau tidak ada kami, Roxy akan ketakutan,” ujar Carles panik, “Cepat, biarkan kami turun.
Bagaimana kalau Roxy dimakan oleh binatang buas?”
“Tuan Muda Carles harus patuh, di sini tidak aman.” Harlono scgcra membujuknya, “Aku suruh orang
mencari Roxy, pasti bisa membawanya kembali.”
“Tidak mau, aku mau mencari Roxy–ku, Roxy, huhuhu....”
Carla menangis keras karena panik, suaranya yang keras menggelegar di sekitar.