- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 862
“Carlos!” Tracy segera berlari ke arah belakang bukit.
“Nona Tracy!” Naomi juga segera mengikuti.
Paula segera kembali ke garasi untuk mengambil mobil off road yang kokoh, G. Patton, sambil
memerintahkan anak buahnya, “Ganti mobil, lalu ikut aku.”
“Baik.”
Saat Tracy dan anak buahnya bergegas ke belakang bukit dengan menggunakan mobil G. Patton,
mereka hanya melihat tiga mobil hitam itu sedang turun bukit.
“Cepat kejar!” Tracy memberi perintah dengan panik.
“Baik.” Tiga mobil G. Patton segera mengejar tiga mobil hitam itu.
Tracy meremas langannya dengan kuat, dia menyipitkan matanya, memancarkan aura membunuh....
Dia tidak peduli siapa orang itu, jika berani melukai anaknya, dia pasti tidak akan melepaskan mereka.
“Lepaskan Roxy, biarkan ia melacak rule pelarian mereka” Tracy memberi perintah.
“Baik.” Naomi segera memerintahkan agar orang yang berada di vila melepaskan burung elang
mereka.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Arwkkk....”
Tiba–tiba, suara elang yang menakutkan terdengar di langit.
Roxy terkejut dan terbang keluar mobil.
“Hei, burung Bco!”
Tracy berteriak, tapi ia sudah terbang jauh tanpa menoleh ke belakang.
Melihat burung itu terbang ke arah rumah Keluarga Wallance, Tracy pun tidak menggubrisnya lagi,
“Seharusnya ia bisa pulang sendiri, kita pergi selamatkan Carlos dulu, cepat!”
“Baik.”
Pada saat yang sama, Carles dan Carla yang dibuat terkejut oleh pekikan elang itu, segera
bersembunyi di belakang tubuh Hartono.
“Jangan takut, ada aku.”
Hartono segera mengawal kedua anak itu masuk ke mobil, saat menoleh ke langit, elang itu
sedang terbang di langit luas, lalu menukik ke bawah dengan sangat cepat.
“Lagi–lagi para wanita di Vila sisi utara itu melepaskan binatang liar ini, apa ingin menakuti Tuan Muda
dan Tuan putri kita?” ujar Kiki tidak senang, “Menyebalkan!”
“Jangan bicara lagi, ayo cepat pergi.”
Hartono bisa merasakan, sepertinya telah terjadi sesuatu, perasaannya tidak tenang dan dia hanya
ingin segera meninggalkan tempat itu.
Namun, saat masuk ke mobil, dia baru menyadari Carlos sudah tidak ada. Dia segera mencari ke
mana–mana, “Mana Tuan Muda Carlos?”
“Tadi masih ada di mobil.” Para pengawal lain juga ikut mencari.
“Cepat putar rekaman kamera pengawas mobil.” Dcsak Hartono.
“Baik.” Pengawal segera memutar rekaman kamera pengawas.
Setelah mencari di sekitar, Hartono tetap tidak menemukan Carlos, tapi dia menemukan jejak kaki kecil
di sisi yang salunya. Saat memikirkan kejadian sebelumnya, dia segera mengerti dan bertanya pada
Carles dan Carla yang ada di mobil, “Carles, Carla, kalian tahu Carlos pergi ke inana?”
“Aku... aku tidak lalu.” Carla tidak pernah berbohong, jadi saat mengatakannya, lalapan matanya
sedikit tidak fokus.
“Aku juga tidak tahu,” Carles segera membantah.
“Kalian harus segera memberi tahu kakak, kalau tidak, akan terjadi masalah besar.” Hartono sangat
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmpanik, “Kalian juga sudah melihatnya, barusan elang itu sudah dilepaskan, kalau Tuan Muda Carlos
sampai bertemu dengannya, maka akan berbahaya.”
“Benarkah?” Saat mendengarnya, Carla langsung panik, wajahnya menjadi pucat karena ketakutan,
“Cepau pergi cari Kak Carlos.”
“Kamu harus memberi taliu aku, Carlos pergi ke mana?” tanya Hartono panik.
“Dia pergi ke Vila sisi utara untuk mencari Mami...”
“Carlal” Carles ingin menghalanginya, tapi sudah terlambat.
Karena mengkhawatirkan Carlos, Carla terburu–buru mengatakannya dengan spontan. Setelah
mengatakannya, dia segera menutup mulut mungilnya, karena menyadari telah salah bicara.
“Eh....” Hartono mengernyitkan alisnya, sepertinya anak–anak telah mengetahui identitas Tracy.
“Sekarang aku akan pergi mencarinya.” Hartono kembali tersadar dan memperingatkan Kiki, “Kalian
bawa Carles dan Carla kembali dulu, aku akan mencari Carlos ke Vila sisi utara....”
“Tidak...” Carles tiba–tiba melihat jam tangannya dan berscru, “Kak Carlos tidak ada di Vila sisi utara,
dia sedang turun menuju arca bawah bukit dengan sangat cepat.”
“Biar kulihal....” Hartono memeriksa jam tangan Carles, “Carlos memasang alat pendeteksi lokasi
terhubung di jam tanganmu, dia memang sedang turun ke bawah bukit, kalau melihat kecepatan
seperti ini, dia seharusnya berada di dalam mobil....”
Hartono segera memberi perintah, “Kiki, kamu antar mereka pulang, aku akan pergi mencari Carlos.”