- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 881
“Lily sedang menjaga Tuan besar. Besok akan ada dokter dan perawat yang datang merawatmu.
Tetapi sebelumnya, kamu harus menyerahkan buktimu dulu.”
Thomas sangat tegas, tidak ada toleransi.
Linda tahu dirinya sekarang sudah tak ada pilihan, ia berkata sambil mengernyitkan kening, “Beri aku
laptop.”
Thomas memberi kode mata.
Hartono lekas mengeluarkan laptop
Linda mengoperasikannya, lalu menampilkan sebuah dokumen. Ia langsung mengirimnya ke email
Daniel, “Kamu bisa telepon untuk memastikannya.”
Thomas lekas menelepon, Ryan di sebrang iclepon menjawab, “Sudah diterima.”
“Baik.” Thomas menutup telepon dan berkata kepada Linda, “Jaga dirimu, sampai jumpa.”
Kemudian, ia berbalik badan dan pergi...
Ketika melihat mereka pergi, Linda akhirnya menghela napas lega. la duduk di atas sofa dengan ujung
bibir terangkat, tersenyum pahit tak berdaya, “Tik disangka, aku akan ada hari ini....”
“Tidak apa, selama dapat bekerja sama dengan Presdir Danicl, kita akan segera bebas kembali.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKedua pengawal sangat optimis,
“Kalau tahu sejak awal Tracy adalah orang dari keluarga Moore, maka aku tidak akan mendengar
perintah dari Devina, pergi ke Thailand untuk membunuhnya.” Linda sangat menyesal, “Wanita
beracun itu memanfaatkanku, dirinya sendiri malah bersih lepas dari kejahatan”
“Sekarang Presdir Daniel sudah berjanji akan menjamin keselamatanmu, maka tidak akan ada
masalah.” ucap pengawal.
“Walaupun seperti itu, tetap saja aku merasa tidak aman.” Linda mengernyitkan kening, “Kamu tidak
tahu, Tracy sckarang begitu hebat. Waktu itu di perjamuan Taman Lukehills, auranya itu.. dan terlebih
lagi ada keluarga Moore di belakangnya.”
Ia ketakutan ketika mengingat kejadian itu.
Tetapi, ia lekas menggeleng–gelengkan kepala dan menenangkan dirinya sendiri, “Tidak, jangan takut.
Entah seberapa hebat dirinya, ia juga tak mampu mengalahkan Danici. Aku sangat memahami Danicl,
ia orang yang sangat berprinsip. Hal yang ia janjikan, pasti ia sanggupi!!!”
Begitu memikirkan ini, hati Linda semakin lega.
III.
Vila bukit sisi litara.
Setelah selesai micmcriksa ketiga anak, para dokter anak terkenal berkata kcpada Tracy dengan
serius. “Tuan muda Carlos baik–baik saja, ia hanya sedikit demam. Tuan muda Carles dan Tuan putri
Carla demam tinggi. Mereka harus segera ke rumah sakit.”
“Cepat siapkan mobil.” Tracy lekas mendesak.
“Baik.”
Paula mengatur sebuah mobil Roll Royce Limosin, lalu menggendong tiga anak ke mobil.
Di dalam mobil, beberapa dokter anak memberi saran, “Rumah sakit anak terbaik di Kota Bunaken
adalah Rumah Sakit Kasih. Aku sarankan kalian ke sana.”
“Baik, pergi ke Rumah Sakit Kasih perintah Tracy tanpa berpikir.
“Baik.”
Tak lama kemudian, rombongan mobil itu tiba di Rumah Sakit Kasil). Orang–orang rumah sakit tidak
mengenal mereka, terlebih lagi sekarang sudah pukul setengah dua subuh. Dokter yang bertugas pun
kekurangan orang
Ketika Tracy dan yang lainnya turun dari mobil, mereka buru–buru masuk ke dalam rumah sakit dan
tidak ada yang mclayani increka.
Para dokter anak itu lekas menghubungi Lily.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTracy baru saja ingin marah, 1,ily sudah membawa orang–orangnya kemari dan berscru
memanggilnya dari jauh, “Nona Tracy.
Tracy menoleh kepala dengan spontan. Ia tertegun ketika melihat Lily.
Wajah orang ini sangat familiar. Ja yakin dulu ia mengenal wanita ini, hanya saja ia tidak ingat siapa
orang ini.
“Aku Lily.” Lily sangat berantusias, “Anda tidak ingat aku?”
“Dokter Lily, ini rumah sakitmu?”
Naomi mengenal Lily. Saat di Taman Lukehills, Lily banyak membantu Tracy, ketika penyakit lamanya
kambuh.
Hanya saja, saat itu Tracy tidak sadarkan diri, jadi tidak melihat Lily.
“Iya.” Lily menganggukkan kepala. “Aku menerima telepon dari rumah sakit, aku menebak pasti kalian
yang datang, jadi bergegas kemari. Ada apa ini? Siapa yang sakit?”
“Tuan muda dan Tuan putri kami.” Naomi menunjuk tiga anak yang berada di kamar pasien,
Lily menoleh, mau tak mau tercengang. Bukankah ini Tuan muda dan Tuan putri Wallance, kenapa
menjadi milik keluarga Moore?
Ibu dan anak sudah saling mengenal?