- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 887
Bibir pecah–pecah Tuan besar bergerak seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia tidak bisa
mengeluarkan suaranya.
“Sckarang pukul setengah lima subuh, anak–anak sedang tidur.” Daniel tahu isi pikiran Tuan besar,
“Tunggu kakek baikan, aku akan membawa mereka menjengukmu.”
Tuan besar mengedipkan–ngedipkan mata dan merasa lebih lega.
“Scuiap hari mereka menanyakan kapan kakek buyut akan kembali...” Daniel sengaja
menyemangatinya, “Carlos mcrasa bersalah, katanya kakek buyut terjatuh karena dia....”
“Ugh, ugh... Dalam seketika ‘Tuan besar menjadi emosional.
“Tuan Daniel.... Sanjaya ccmas.
“Aku tahu, aku bilang padanya ini bukan kesalahannya...” Daniel Ickas membujuk, “Tapi kamu juga
tahu, Carlos anak yang paling cerdas dan dewasa.
Ekspresi luarnya berbeda dengan isi hatinya: la terus berharap kakek pulang, jadi kakek harus
memulilikan diri dan pulang secepatnya.”
“Iya,” Tuan besar berusaha menganggukkan kepala.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Istirahatlah baik–baik, aku menemani kakek di sini.”
Daniel menyelimuti Tuan besar dengan baik, lalu menepuk pundaknya dengan lembut. Ia menidurkan
Tuan besar, seperti sedang menidurkan tiga anaknya.
Hati Tuan besar yang tegang berangsur–angsur tenang dan ia perlahan–lahan tertidur.
Dokter memberikan pemeriksaan kepada Tuan besar lagi, lalu pergi meninggalkan.
Sanjaya memindahkan scbuah kursi untuk Daniel, “Tuan Daniel, Anda duduk dulu. Membungkuk
sangat melelahkan.” ||
Daniel duduk di atas kursi, ia terus menggenggam tangan Tuan besar dan mengamatinya dengan
hening.
Sejak dulu, Daniel selalu merasa Tuan besar berkuasa dan mendominasi. Sclalu ingin mengendalikan
dan menyebabkan banyak kesalahan yang tak bisa diperbaiki..
Terutama insiden Tracy. Ia sangat membencinya di dalam hati.
Menyalahkannya selama dua tahun.
Hanya karena ia adalah kakeknya, kakek kandungnya. Makanya ia tidak bisa membencinya, hanya
bisa menyalahkan.
Dan rasa menyalahkan ini akhirnya berakhir pada momen ini juga…
la hanya berharap luan besar segera membaik. Dapat menarahinya lagi selama beberapa tahun dan
dapat menggunakan tongkat untuk memukulnya.
Dengan begitu, hatinya lebih merasa tenang.
“Tuan Daniel....” Sanjaya membujuk dengan lembut, “Anda tidurlah di sofa. Tuan besar sudah tidur,
mungkin baru akan terbangun setelah beberapa jam.”
“Paman pergi istirahat saja, aku ingin menemani Kakek.”
Daniel tidak mengalihkan pandangannya dari Tuan besar. Dalam ingatannya muncul penampakan
‘Tuan besar yang dulu, sosok yang perkasa dan mendominasi, berkuasa atas dunia, lalu perlahan–
lahan berubah menjadi tua....
Mungkin suatu hari akan berubah menjadi abu dan menghilang sclamanya dari dunia ini.
Sanjaya memberikannya sebuah mantel, lalu berbicara dengan sedih, “Kepala rumah sakit sudah
bilang kepadaku, aku....”
Ucapan Sanjaya tak selesai, tenggorakannya tersendat sulit berbicara.
“Aku telah menemani Tuan besar selama 70 tahun, kami adalah tubuh dan bayangan yang tak
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmterpisahkan.” Suara Sanjaya semakin serak, “Dapat dibilang, aku lebih banyak menghabiskan waktu
dengannya dibandingkan dengan orang terkasihnya, anaknya. Aku sungguli berharap dapat
menemaninya lebih lama lagi....”
“Bisa.” Daniel menyunggingkan senyuman, “Dokter bilang selama Tuan besar makan dan tidur enak
setiap hari, suasana hatinya semakin bagus, maka hari–harinya akan lebih panjang.”
“Hah?” Sanjaya terlegun, “Benar.…
“Benar.” Daniel berkata dengan berpura–pura santai, “Jadi kedepannya, aku tidak akan membuatnya
marah lagi. Aku akan menurutinya dan menghiburnya.”
“Haha....Sanjaya tertawa dalam seketika, “Kalau begitu, harus merepotkanmu.”
“Apa boleh buat, siapa suruh ia adalah Kakekku?” Ujung bibir Daniel terangkat menunjukkan
senyuman hangat, “Ia menggunakan seluruh hidupnya membuka jalan untukku. Banyak sekali utangku
padanya......“‘ ||
“Tuan Daniel, Anda sudah tumbuh dewasa!” Sanjaya menghela napas dalam–dalam.
“Toh telah menjadi ayah. Memangnya bisa tidak dewasa!” Daniel tersenyum pahit.
“Itu..... tiga anak, apakah ada di rumah?” Sanjaya tak bisa menahan diri untuk bertanya.
“Kiki sudah bilang padamu?”
Daniel tahu masalah Tracy sudah tak bisa disembunyikan lagi....