- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 895
Ketika mendengar ucapan ini, Tracy icrlegun, la sudah tahu, cepat atau lambat, anak–anak akan
menanyakan hal ini, ia sudah melakukan persiapan hati dengan baik, tetapi.…
Begitu mendengar mereka bertanya secara langsung, ia tetap kesulitan.
la tidak tahu bagaimana menghadapinya dan bagaimana menjawab mereka.…
“Benar juga, Mami, di mana Nenck?” Carla menarik ujung baju Tracy dan bertanya dengan lembut,
“Kemarin saat bertemu Mami, aku sudah ingin bertanya. Tapi, karena sakit, jadi tidak ada kesempatan
bertanya...”
“Aku rindu Nenek.” Carles tidak bisa menahan diri ketika teringat nenek, “Aku ingin makan bakpao babi
buatan nenek, nasi ayam ketan dan juga kuc sayuran...
“Iya, aku juga ingin.” Ketika membicarakan hal ini, air liur Carla sudah mau menetes keluar, “Sudah
lama sckali tidak makan masakan Nenek, aku sudah jadi kurus....”
“Nenek menanam pohon zaitun manis di taman belakang. Setiap hari aku menyiramnya, sckarang
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtpohon itu sudah lebih tinggi dari aku.” Carlos agak bersemangat.
“Juga ada jasaku, aku sering memberi pupuk.” Carles lckas mengangkat tangan.
“Mami, kapan Nenek kembali?” Carla mcmiringkan kepala kecil dan bertanya dengan polos, “Sekarang
aku sudah tidak minum susu, sudah bisa mandi sendiri. Nenek tidak perlu sesusah dulu lagi
merawatku....”
Ketika mendengar ucapan anak–anak, mala Tracy memerah. Ia melupakan banyak hal, tetapi ketika
mendengar masa lalu indah yang mereka ceritakan, seolah memberikan kehangatan yang mampu
menyinari hatinya.
Hanya saja, masa indah itu tidak akan kembali lagi.
Karena Bibi Juni sudah tidak ada....
“Mami kenapa?” Carla menggunakan tangan kecil lembutnya menangkup pipi Tracy dan bertanya
dengan lembut, “Mami menangis?”
“Mami, apa Nenek sakit?” Carles menarik ujung pakaian Tracy dengan lembut dan menenangkannya,
“Tidak apa, keterampilan medis Dokter Lily sangat hebat, pasti dapat menyembuhkannya.”
Ketika Lily mendengar ucapannya, hatinya juga ikut sedih. Sebenarnya ia sudah tahu, bahwa terjadi
sesuatu dengan Bibi Juni...
Hanya saja, ia tidak berani mengatakan kepada anak–anak.
“Mami, apa yang terjadi sebenarnya?” Carlos memandang Tracy sambil mengernyitkan kening.
Hatinya gelisah, “Nenck, dia......”
Tracy menarik napas dalam dan berkata dengan lantang, “Nenek sudah tidak ada.
“Ilah?”
Ketiga anak tercengang dalam seketika. Mereka tidak tahu apa maksud tidak ada ini.
“Apa, apa maksudnya sudah tidak ada....” Ekspresi di wajah Carlos berubah.
“Nenek, dia....” Tracy berkata dengan lembut, “Dua tahun lalu, ia meninggal.”
“Apa??”
Ketiga anak tertegun, lalu beberapa saat kemudian baru sadar kembali.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmCarla menangis keras, wajah putihnya menjadi merah dalam seketika.
“Kenapa bisa begitu?” Air mata Carles mengalir keluar, ia mengepalkan tangan sambil bertanya,
“Kenapa Nenek bisa meninggal? Apa ncnek sakit atau terjadi kecelakaan...”
“Kecelakaan.” Tracy mendesah sedih, “Mami yang salah, Mami tidak melindungi Nenek dengan baik...
“Mami, apa ada orang yang mencelakai Nenck?”
Carlos ingat ketika orang jahat mengejar mereka semalam, ia mendengar mami bertanya pada
mereka, siapa yang mengutus orang untuk membunuhnya di Thailand...
Kematian nenek, apakah ada hubungannya dengan insiden itu?
“Kalian masih kecil, ada beberapa hal yang tidak bisa dijelaskan pada kalian.” Tracy memeluk mereka
bertiga, “Nenek akan melindungi kalian sampai besar dari langit, jadi kalian harus jadi anak patuh, jaga
kesehatan dengan baik. Kalian paham?”
Ketiga anak masih sodih mengenang kematian nenek. Mereka menangis pilu......
Tracy masih ingin menemani mereka, tetapi di saat ini, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Ada
bawahan yang melapor. “Nona Tracy, ‘Tuan memintamu ke ruang kerja.”
“Aku segera ke sana.” Tracy menjawab, lalu berkata kepada Lily dan dua pengawal, “Jaga anak anak
dengan baik. Aku segera kembali.”
“Baik.”