- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 119
“Ternyata benar!” Amarah Tracy memuncak, “Benar-benar menjijikkan. Setiap hari kamu menemani
tante-tante girang. Sekarang malah menyentuhku di mobil milik mereka….”
Ekspresi Daniel tidak menyenangkan, kedua tangannya mengepal erat.
Langit tahu. Selain Tracy, ia tidak pernah menyentuh wanita lain.
Tracy malah takut ia kotor?
Menyebutnya menjijikkan?
Daniel benar-benar ingin mencekiknya.
Tetapi, siapa suruh ia menggunakan identitas ini bermain dengan Tracy. Sekarang belum boleh
diungkapkan.
Bertahan saja!
“Kan sudah disentuh, ya sudahlah!”.
Daniel meletakkan air mineral di samping, menyalakan mobil dan menyetirnya.
“Siapa yang tahu kamu berpernyakitan apa tidak?” Tracy memelototinya dengan marah, “Saat kamu
melayani pelanggan, memangnya kamu tidak mamakai pengaman?”
“Kalau kamu terus bawel, sekarang juga aku akan melemparmu keluar!!!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtAmarah Daniel berapi-api, tetapi ia hanya bisa menggertakkan gigi dan menahan Kalau orang lain
yang merepet kepadanya, ia sudah kehilangan kesabarannya dari tadi.
Wanita menyebalkan ini benar-benar tidak tahu untung!
Ia benar-benar menahan diri hingga kedua tangannya berasa terbakar.
Mata Tracy dipenuhi air mata, mulutnya mengerucut, tubuh lemahnya gemetaran.
Tracy tahu, apa yang dikatakan ‘Gigolo pelunas hutang sungguh-sungguh akan dilakukannya.
Saat ini tak ada sehelai baju yang menutupi tubuhnya. Jika ia dibuang ke hutan belantara, maka
habislah dia.
Jadi, Tracy hanya bisa mematuhinya…
Daniel melirik Tracy sekilas, melihat Tracy yang penurut dan kasihan. Hatinya melunak lagi, kemudian
ia memberi air mineral kepada Tracy lagi.
Tracy menerima air botol itu dan meminumnya perlahan-lahan. Tenggorokannya sakit seperti api
terbakar, kepalanya sakit, tubuhnya juga sakit, seluruh tubuhnya sakit….
Mengingat semua ini, ia mulai menangis.
Empat tahun lalu ia membuat kesalahan bodoh, empat tahun kemudian terjadi lagi.
Lagi-lagi tidur dengan gigolo ini.
Kenapa ia selalu melakukan kesalahan?
“Kenapa menangis?” Daniel gelisah, “Seolah-olah aku memperkosamu!”
“Jelas-jelas kamu tahu aku diberi obat, seharusnya kamu mengantarku ke rumah sakit…” Tracy
berkata sambil terisak, “Kenapa harus memanfaatkanku dalam kesempitan?”
“Apakah perlu ke rumah sakit hanya karena masalah ini?” jawab Daniel dengan jengkel, “Lagi pula,
kamu ingin kejadian ini diketahui semua orang?”
Tracy terdiam. Memang benar, jika insiden semalam tersebar keluar, lagi-lagi ia akan menjadi bahan
tertawaan seluruh dunia.
“Sudah tidur, ya sudah. Bukan tidak pernah, kan? Untuk apa menangis?”
Daniel mendidih. Etiket wanita menyebalkan ini, seolah tidur dengan dirinya adalah sebuah hal
memalukan.
“Benar katamu! Tracy menarik napas dalam, “Anggap saja aku ditindih setan!”
Amarah Daniel memuncak, satu pukulan menghancurkan jendela kaca mobilnya.
Bam, terdengar suara keras. Pecahan kaca berterbangan kemana-mana.
Tracy sangat ketakutan hingga memejamkan matanya. Tubuhnya meringkuk ketakutan.
Ekspresi Daniel suram. Pandangannya dingin, sama sekali tidak berbicara.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmMobil berjalan dengan cepat. Beberapa lama kemudian berhenti di sebuah apotek tengah kota.
Daniel melepaskan sabuk pengaman dan turun dari mobil.
Tracy tidak tahu apa yang ingin dilakukan Daniel. Tracy hanya ingin pergi, tetapi ia yang seperti ini
sama sekali tidak bisa ke mana-mana.
Orang lalu lalang melihatnya dengan aneh. Tracy bergegas menggunakan mantel menutupi wajahnya.
Tak lama kemudian, Daniel sudah kembali. Ia memberi Tracy sebuah pil putih, “Makan ini!”
“Apa ini?” tanya Tracy bingung.
“Pil KB.” Jawab Daniel dingin. “Memangnya kamu ingin mengalami keguguran lagi?”
Tracy mengambil pil itu dengan cepat, menelannya dalam satu teguk lalu meneguk air.
Daniel menelepon, lalu menyetir mobil ke pintu belakang Hotel Phoenix.
Manajer hotel sudah lama menunggu. Begitu melihat Daniel, ia bergegas membungkukkan pinggang
memberi hormat.
“Tidak usah, pimpin jalan saja!” guman Daniel.
“Baik!” Manajer langsung memimpin jalan di depan.
Daniel membungkus Tracy erat-erat dengan mantel. Menggendongnya masuk ke hotel. Langsung
menuju presidential suite di lantai 39!
Kamar di mana mereka pernah tidur empat tahun lalu….