- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 46
“Sepertinya kamu tidak memahami kekuatan Presdir Daniel.” Stanley menatap Tracy dan berkata:
“Hubungan kamu dan dia hanya sebatas pekerjaan?”
“Memangnya apa lagi selain pekerjaan?” Tracy mengerutkan keningnya.
Stanley terdiam sesaat, kemudian berkata dengan penuh anti: “Dia adalah orang yang berbahaya,
kamu lebih baik menjauhinya!”
“Bagaimana mungkin orang seperti dia bisa dekat dengan orang sepertiku?” Tracy tidak setuju dan
berkata, “Kamu terlalu banyak berfikir.”
“Baguslah kalau begitu….” Stanley menghela napas lega, “Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk
tidak bekerja? Kenapa malah jadi satpam lagi?”
“Kamu tidak perlu ikut campur soal ini.” Tracy paham betul apa yang dia lakukan, “Hari ini kalau bukan
karena kamu telah menolongku, aku juga tidak mau pergi denganmu.”
“Baiklah, jangan membahas hal ini.” Stanley mengubah topik pembicaraan, “Beberapa hari ini, anakku
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇttidak pergi ke sekolah, dia tidak mau pindah sekolah. Dia masih sangat muda, tapi sangat pemarah,
sampai berani mogok makan!”
“Hah?” Tracy terkejut dan berkata: “Jangan sampai anak-anak tersakiti......”
“Biarkan saja, kalau sudah tidak tahan, dia pasti akan makan.” Stanley menghela napas, “Beberapa
tahun ini, aku sibuk bekerja, tidak punya waktu untuk menemaninya. Semua orang dirumah
memanjakannya, membuatnya tumbuh menjadi seperti sekarang ini, aku mengambil kesempatan ini
untuk mengajarkannya dengan baik.”
“Mengajarkan anak harus pelan-pelan, tidak bisa dalam sekejap mereka langsung mengerti.” Tracy
berkata dengan penuh perhatian, “Masalah pindah sekolah, jangan terlalu memaksanya. Kamu harus
memberitahunya dengan lembut, kalau memang tidak bisa, tidak perlu pindah sekolah juga tidak
masalah, tapi.....”
“Dia bilang asalkan tidak pindah sekolah, dia bersedia melakukan apapun.” Sahut Stanley, “Aku tahu
apa yang kamu khawatirkan, aku sudah bicara dengan Alice, kelak dia tidak perlu datang lagi ke
sekolah, jadi kalian tidak akan bertemu lagi.”
“Ok, kalau gitu tidak ada masalah lagi.”
Sebenarnya tujuan utama Tracy hanya tidak ingin bertemu dengan Alice, tidak ada maksud lain,
lagipula anak berusia 3 tahun bisa melakukan hal keji apa.
“Kamu masih sama seperti dulu, baik dan pengertian…..” Stanley berkata dengan lembut sambil
memandang Tracy.
“Sudah sampai.” Tracy mengubah topik pembicaraan, “Ini kan rumah sakit pribadi keluarga mu?”
“Benar, Presdir Stanley selalu datang ke sini untuk berobat.”
Deni mengantarkan mereka ke depan pintu, satpam segera datang menyambutnya, “Halo, Presdir
Stanley.”
Tracy turun dari mobil, kemudian memapah Stanley keluar dari mobil: “Hati-hati lenganmu.”
“Sayang!” Tiba-tiba, terdengar suara yang familiar......
Tracy melihat kebelakang tanpa sadar, menatap mata Alice dengan heran, dan dengan cepat menarik
kembali tangannya yang sedang memapah Stanley.
“Tracy, lagi-lagi kamu!!!” Alice menghampiri Tracy dengan penuh emosi, “Dasar wanita jalang, jelas-
jelas kamu tahu Stanley sudah menikah, tapi masih saja menggodanya, apa kamu tidak malu?”
“Alice kamu salah paham….” Tracy mengerutkan keningnya dan menjelaskan situasi yang terjadi, “Dia
terluka di perusahaan kami, jadi....”
“Salah paham apa?” Alice sangat bergebu-gebu, “Aku tahu, kalau kamu kembali pasti akan ada
masalah buruk yang terjadi. Kamu pasti sengaja, sengaja menyekolahkan anakmu di sekolah TK
yang sama dengan putraku. Sekarang kamu mencoba merayu suamiku, kenapa kamu begitu
murahan? Mencuri barang milik orang lain!!”
“Alice, cukup!” Stanley berteriak dengan marah, “Apa yang kamu lakukan didepan umum?”
“Sayang, kamu berteriak kepadaku?” Alice kesal sampai seluruh tubuhnya gemetar. “Apa kamu sudah
lupa apa yang dia lakukan kepadamu dulu? Memesan Gigolo di hari pertunanganmu dan membuatmu
malu. Sekarang memiliki tiga anak dengan pria lain, dia memang wanita yang luar biasa.....”
“Diam!” Stanley menamparnya.
Alice terkejut, memegang wajahnya, dan menatapnya tidak percaya: “Kamu menamparku? Kamu
menamparku demi wanita jalang ini?”