- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 71
Beatrice sengaja menempatkan Tracy di tengah, antara dia dengan Alice. Mereka tampak ramah, tapi
sebenarnya tujuan mereka adalah untuk mencegah Tracy melarikan diri.
Setelah semuanya duduk, seorang bibi bernama Hanna memandang Tracy sambil tersenyum: “Lama
tidak berjumpa, Tracy sudah tumbuh dewasa.”
“Dulu terlihat seperti gadis kecil, tapi sekarang sudah dewasa.” Bibi lainya yaitu Bibi Maria sengaja
bertanya, “Kak Beatrice, anak siapa yang baru saja kamu sebut? Apakah Tracy sudah menikah dan
memiliki anak?”
“Benar, Tracy sudah memiliki tiga anak, ya waktu berlalu begitu cepat, kita sudah tua.” Beatrice berkata
sambil tersenyum, “Tracy, kenapa kamu tidak membawa anak-anakmu ke sini?”
Kali ini Tracy tidak menyela Beatrice, dia menunggunya selesai bicara.
Tracy tahu betul bahwa sejak Alice bertemu dengannya dan anak-anak di sekolah, rahasia ini tidak
bisa lagi disimpan.
Setidaknya rahasia ini sudah lama tersebar di keluarga Alice dan keluarganya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtTracy khawatir Beatrice telah mengatakan banyak hal yang tidak menyenangkan kepada mereka di
belakangnya.
Malam ini, Beatrice mengundang mereka ke sini hanya untuk menunjukkan permainannya dengan
cara sengaja mempermalukan Tracy di depan Stanley agar hubungan mereka berdua terputus...
“Ya ampun...”
Semua orang hampir tidak percaya, selama empat tahun tidak bertemu ternyata Tracy sudah memiliki
anak, bahkan tiga anak.
Beberapa paman mulai mengerutkan kening dan memandang rendah Tracy.
Bibi Hanna bertanya dengan penuh semangat, “Tracy, kapan kamu menikah? Kenapa tidak
memberitahu kami.”
“Berapa usianya?” tanya bibi Maria, “Apa pekerjaan suamimu? Kenapa dia tidak datang?”
Beatrice dan Alice menatap Tracy sambil tersenyum sinis.
Mereka berdua menunggu penjelasan Tracy kepada semua orang mengenai pertemuannya dengan
gigolo pada malam itu, kemudian melahirkan tiga anak ...
Setelah hening beberapa saat, Tracy akhirnya berkata, “Ini urusan pribadiku, tidak ada hubungannya
dengan kalian, kan?”
Tiba-tiba semua orang di ruangan itu tercengang setelah mendengar tanggapan Tracy yang seperti ini.
Seorang paman menghela napas dengan marah: “Apa yang tidak ada hubungannya dengan kami?
Kami semua adalah penatuamu, memangnya tidak boleh bertanya tentang keadaanmu?”
“Seperti ada yang ditutupi, apakah benar kamu punya anak sebelum menikah?” paman yang lain
bertanya, “Siapa ayah mereka?”
“Kenapa kamu diam saja?” yang lainnya bertanya dengan cemas, “Apakah kamu berhubungan dengan
pria yang sudah menikah, kemudian melahirkan anak haram?”
“Hehe…” seorang bibi mengejek, “Tidak apa-apa berhubungan dengan pria yang sudah menikah. Asal
tahu siapa ayah mereka.”
“Kamu telah melakukan hal konyol seperti ini, benar–benar mempermalukan kami.”
Seorang paman menggebrak meja karena marah kemudian pergi.
rena m
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tracy, kamu sangat keterlaluan.” Bibi Maria mengejek, “Empat tahun yang lalu kamu melakukan hal
konyol yang membuat ayahmu marah hingga bunuh diri, dan kami mengira kamu sudah belajar dari
kesalahan, tapi sekarang malah lebih buruk.”
“Benar, kami benar–benar tidak tahan lagi, ai ...” Bibi Hanna menghela nafas, “Jika James di alam
baka melihatmu seperti ini, dia pasti tidak akan tenang di sana.”
“Kamu sangat patuh ketika masih kanak–kanak, tapi setelah menjadi dewasa, kenapa berubah
menjadi seperti ini, pembuat onar,” bisik bibi lainnya.
“Pasti karena tidak mendapat Pendidikan dari ibu, jadi tidak tahu malu. Coba lihat Alice, sama sekali
tidak sepertimu...”
“Benar, Alice adalah anak yang baik-baik dan patuh, dia memiliki hubungan percintaan yang jelas,
kemudian menikah dan memiliki anak. Tidak seperti dia..”
Setelah mendengar perkataan ini, senyum puas muncul di wajah Alice.
“Astaga, Bibi Hanna, jangan katakan itu.” Beatrice berpura–pura rendah hati dan tersenyum, “Aku
mendisiplinkan Alice sejak kecil. Tracy sungguh anak yang malang, tidak punya ibu. Kita sebagai
orang tua harus mendidiknya lagi...”
“Sudah selesai?”
Tracy akhirnya tidak tahan lagi.