- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 90
“Ada yang ingin kubicarakan dengan Presdir Daniel, biarkan aku lewat!”
Suara itu merusak suasana romantis dan indah ini.
Tracy mendongakkan kepala dari dalam pelukan Daniel. Ia melihat sebuah wajah familiar
Bukankah ini Lemi, istri Marshall?
Dalam sekejap Tracy membeku. Kedua suami istri ini tidak berotak dan mudah dihasut orang lain.
Kurasa ia mendapat perintah dari Beatrice untuk membeberkan identitasnya….
“Ada urusan apa, buat janji dulu dengan sekretaris.” Pengawal menghalangi Lemi dengan dingin,
“Sekarang silakan pergi.”
“Aku bukan ingin berdiskusi bisnis dengan Presdir Daniel. Aku hanya ingin memberitahu sebuah
rahasia kepadanya…” Lemi panik. Ia berteriak di tengah keramaian, “Presdir Daniel, Presdir Daniel,
kamu telah diperdaya. Tracy bukanlah wanita baik. Dia banyak melakukan perbuatan buruk dan juga
punya tiga…”
“Seret dia pergi.” perintah Daniel dengan dingin.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Baik.” Pengawal langsung menutup mulut Lemi dan menyeretnya pergi.
“Uh, uh…
Lemi meronta ingin mengatakan sesuatu. Pengawal langsung membuatnya pingsan dan menyeretnya
pergi bagai anjing.
Saat itu, semua orang membeku.
Mereka terperangah, menutup erat mulut dan tidak bersuara sedikit pun.
Marshall segera masuk ke dalam begitu mendengar suara dari dalam ruangan. Begitu melihat
pemandangan di depannya, ia pun tercengang.
la baru saja ingin maju bertanya, tetapi langsung ditarik oleh Frank. “Lebih baik kamu berpura-pura
tidak tahu. Jika tidak, ini akan melibatkan perusahanmu.”
“Tapi, istriku…”
“Dia tidak akan kenapa-kenapa.” Frank bergumam, “Nanti kamu jemput istrimu dan katakan kamu tidak
tahu apa pun. Lalu marahi istrimu. Mereka paling-paling hanya memberi istrimu pelajaran, tidak akan
berbuat apa-apa kepadanya.”
“Baiklah…” Marshall tidak senang. “Apa yang terjadi, kenapa istriku bisa membuat Presdir Daniel
marah?”
“Mungkin karena sebal dengan wanita jalang seperti Tracy. Jadi istrimu ingin menuntut keadilan
untukmu.” Beatrice tampak marah, “Aduh, sekarang Tracy punya backingan hebat, sudah sulit
dihadapi. Kasihan sekali istrimu dicelakai oleh wanita jalang seperti dia!”
“Jangan banyak bicara.” gumam Frank.
Beatrice memelototinya, menggunakan sapu tangan mengipas-ngipas, lalu menghela napas sembari
kembali ke tempat duduknya.
“Ma, bagaimana? Apakah bibi Lemi mengatakannya?” tanya Alice.
“Belum sempat bicara sudah diseret pergi.” Beatrice menutup dadanya, dalam sekejap ia takut.
“Tampaknya si wanita jalang ini sudah menempati posisi tinggi di dalam hati Presdir Daniel. Aku terlalu
meremehkannya. Untung saja aku tidak bertindak sendiri, kalau tidak, akan menjadi masalah besar.”
“Wanita jalang itu cukup beruntung. Mentang-mentang disukai Presdir Daniel. Aku ingin lihat dia bisa
sombong sampai kapan.” Amarah Alice meledak-ledak, “Cepat atau lambat Presdir Daniel pasti bosan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmpadanya!”
“Sudahlah, kita pulang dulu. Situasi malam ini entah kenapa memberiku firasat tidak enak…”
Saat Beatrice menarik Alice untuk meninggalkan tempat itu. Pembawa acara tiba-tiba mengumumkan,
penawaran lelang kedua akan dilanjutkan.
Lelang kali ini adalah sebuah cincin berlian merah muda. Walaupun hanya 12 karat, tetapi berlian
merah muda langka dan alami, serta teknik inlay di sekeliling cincinnya sangat menakjubkan.
Terlebih lagi cincin ini memiliki makna spesial. Cincin ini telah beredar dari tahun 99. Telah dipakai oleh
tiga orang pemilik, setiap pemilik pasti memiliki kisah cinta yang indah!
Oleh karena itu, cincin ini melambangkan cinta yang indah. Cincin ini dinamakan detak jantung!
“Aku ingin ini.” Alice tidak menggerakkan kakinya begitu melihat cincin merah muda itu. Dia bergegas
ke depan Stanley, “Stanley, belikan aku cincin itu” ungkapnya dengan manja.
“Kamu rebut sendiri saja.” Stanley sudah tidak tertarik, ia berencana pulang lebih awal. “Deni tinggal di
sini, nanti bayar cincin itu. Dengan satu syarat, jangan menyinggung Presdir Daniel!”
“Paham, paham.” Alice menganggukkan kepala, “Kamu tenang saja.”
Setelah Stanley mempercayakan beberapa hal kepada Deni, ia bangkit dari kursi dan pergi.
“Alice, dengarkan mama. Jangan beli.” Beatrice membujuk Alice, “Malam ini banyak hal yang terjadi,
jika kita terus berdiam di sini, akan menjadi mimpi buruk panjang…”