- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 927
Bab 927
“Jangan bicara seperti itu...” Victoria melakukan bahasa isyaratnya, “Aku mclihat Carla tumbuh besar,
ia sudali seperti keluargaku sendiri. Ia sedang sakit, bagaimana mungkin aku hanya duduk melihat
saja? Selain itu, hati dokter seperti hati orang tua. Ini hanyalah hal kecil.”
“Benar, benar....” Jonson bergegas menyahut, “Hati dokter seperti hati orang tua, hati orang tua.”
la menegaskan kata ‘hati orang tua, ia ingin Daniel tahu, Victoria menganggap Carla seperti putri
kandungnya sendiri.
“Istirahatlah dulu, kamar sudah disiapkan.” Ryan lekas maju menyambul, “Nona Victoria, Anda telah
bekerja keras.”
“Sama–sama, sudah seharusnya.” Jonson tersenyum padanya.
Ryan mengantarkan mereka ke kamar pasien, tetapi ketika melihat punggung mereka. Ryan selalu
mengernyitkan kening, walaupun tampaknya tak ada yang kurang, tetapi ia selalu merasa ada sesuatu
yang aneh...
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtHanya saja, keadaan Daniel dan Carla lebih penting, jadi ia sudah tak memikirkan hal lain lagi.
“Tuan Daniel, Anda istirahatlah, selanjutnya ada kami. Tidak akan ada kesalahan lagi.” Lily menjamin
dengan yakin, “Kali ini, Carla sudah memuntahkan keluar racunnya, selanjutnya akan lebih mudah
ditangani.”
“Harus menjaganya dengan baik, jangan sampai terjadi sesuatu lagi.”
Daniel masih cemas, ia belum melihat Carla turun dari ranjang dalam keadaan schal dan memanggil
Papi dengan suara manisnya, Ia belum bisa tenang.
“Baik, Anda tenang saja.”
Setelah berbicara, Lily buru–buru masuk ke dalam memberikan pemeriksaan kepada Carla.
“Paman Sanjaya, keadaan di sini sudah membaik, Anda kembalilah ke tempat Tuan besar. Anda
sudah pergi begitu lama, Tuan besar akan cemas.” Ryan berkata dengan perhatian, “Selain itu,
semalaman Anda belum tidur, waktunya kembali istirahat.”
“Baiklah, aku pergi dulu.” Sanjaya menganggukkan kepala, “Tuan Daniel, aku bawa Carles pulang. Ia
terkejut dan semalaman tidak tidur, pagi tadi baru tidur.
Meninggalkan dia di sini juga tidak baik, kalian harus berbagi konsentrasi berjaga. Ia bersamaku akan
lebih tenang. Tuan besar dapat melihatnya, hatinya juga akan lebih tenang.”
“Baiklah.” Daniel membuat gestur tangan, “Aku pergi bilang padanya dulu.”
Carles memeluk bantal kecil meringkuk di atas ranjang. Ia tertidur lelap, air liur membentuk peta di atas
bantal.
Daniel menyunggingkan lengkungan di sudut bibir ketika melihatnya seperti itu....
Anak ini sclalu dapat membuat orang tenang. Awalnya, ia khawatir Carles akan menangis dan berulah.
Sekarang ia tidur begitu nyenyak, petir pun tak bisa membangunkannya.
“Hahaha, Carles, benar–benar anak baik!” ucap Sanjaya tersenyum.
“Pergilah dulu, nanti ia terbangun malah banyak bertanya.” Daniel membelai rambut Carles, “Anak ini,
omongannya banyak sekali.”
“Hahaha, baik..” Sanjaya melakukan gestur tangan.
Andi menggendong Carles, juga membungkusnya dengan selimut kecil.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Carles membalikkan badan, tidur meringkuk ke arah dalam pengawal. Bibir kecilnya melakukan
gerakan menyedot susu.
Andi tak berdaya. “Sudahlah, pergilah, desak Daniel.
Sanjaya lekas membawa Carles pergi. Sambil berjalan sambil tersenyum, “Si gendut ini berat?”
Ia tampak sama dengan Tuan muda Carlos, sebenarnya ia lebih berat beberapa kilogram dari Tuan
Muda Carlos.”
“Hahaha, dia lebili jago makan daripada Carlos.”
Daniel melihat punggung mereka semakin menjauh, senyuman di wajahnya juga meredup, Cahaya
dingin mulai bersinar dalam matanya, “Minta Thomas periksa Restoran Laut Biru lagi. periksa CCTV,
periksa setiap celah dengan cermat.” perintah Daniel.
Tuan Daniel, Anda curiga bukan Lorenzo yang meracuni, melainkan orang lain?”
WRyan membungkukkan pinggang bertanya
“Walaupun Lorenzo sangat kejam, retapi ia punya harga diri dan arogansi. Jika sungguh ia yang
melakukannya, ia tidak akan meyangkal.” Daniel mengingat dengan cermat respon Lorenzo
sebelumnya, “Aku bilang, dia yang meracuni, ia marah besar. Tampaknya ia sungguh difitnah, kalau
bukan dia, maka berarti orang lain!”