- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 959
Bab 959
“Tracy, kamu jangan keterlaluan!” Daniel berkata sambil mengerutkan kening. “Hormati senior!“.
“Menghormati harus dilakukan oleh kedua belah pihak.” Tracy memclototinya dengan dingin, lalu
berdiri dan pergi......
“Berhenti.” Tuan Besar berkata dengan marah, “Sekarang Carla sedang sakit, aku bisa membiarkanmu
tinggal beberapa hari. Tapi, setelah Carla sembuh, harap kamu segera pergi.”
“Kamu ingin aku tinggal, aku tidak mengharapkannya.” Tracy mencibir, “Tapi anak–anak, aku harus
membawa mereka pergi.”
“Anak–anak tidak akan pergi denganmu.” Tuan Besar memperingatkan dengan arogan, “Kalau kamu
berani menyentuh anak–anak, aku tidak akan sungkan padamu!”
“Benarkah?” Tracy mencibir sambil mengangkat alis, “Kalau begitu, aku benar–benar harus
inencobanya.”
“Kamu....
“Sudah!” Daniel sangat tidak berdaya, “Tadi sudah sepakat untuk berkomunikasi dengan baik.
Sekarang malah berdebat di sini, apa bisa ada hasil?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Kalau mau berbicara dengan rasional, aku bisa melakukannya.” Tuan Besar mengubah sikapnya,
“Nana anak–anak sudah masuk dalam KK Keluarga Wallance. Kalau kamu membawa pergi mereka
dengan paksa, itu melanggar hukum!”
“Kalau begitu, kita lanjutkan di pengadilan.” Tracy berkata dengan datar, “Aku sudah mempersiapkan
segalanya. Kamu tenang saja, aku pasti menang!!”
“Apa harus seperti itu?”
Kali ini, Daniel yang bertanya.
“Kalau mau, kamu biarkan anak–anak pergi denganku. Kalau tidak, kita bertemu di pengadilan, atau
kedua pihak ambil pistol dan berhadapan langsung. Kamu pilih sendiril”
Tracy meninggalkan ucapan itu, lalu pergi.
Daniel sangat tidak berdaya. Sekarang dia sama sekali tidak bisa berbuat apa–apa terhadap Tracy.
Tidak bisa dipukul, dimarahi, diancam, bahkan tidak bisa dibujuk.
“Keterlaluan!” Tuan Besar sangat marah sampai wajahnya pucat, kedua tangan gemetar.
“Kondisi Kakek begitu buruk, kenapa tiba–tiba keluar dari rumah sakit?” Daniel bertanya dengan
bingung.
“Kalau aku tidak pulang, keluarga ini akan bermarga Moore.”
Kekesalan Tuan Besar yang diterima dari Tracy tadi, semuanya dilampiaskan pada Daniel....
“Daniel, kamu sungguh licbat. Pantas saja dulu kamu terus menghalangiku pergi ke Vila Sisi Utara,
pantas saja kamu terus menghalangiku ikut campur pada masalah Grup Moore. Ternyata karena dia!!!”
“Aku bisa mengatasi masalah ini sendiri, Kakek jangan ikut campur.” Daniel mengingatkan dengan
serius, “Jangan sampai membuat kesalahan besar lagi, seperti dua tahun yang lalu.”
“Oranı yan membuat kesalahan besar adalah kamu......” Tuan Besar sangat marah. “Kalau dari awal
kamu mendengarkan ucapanku untuk tidak bersamanya, maka semua ini tidak akan terjadi.”
Daniel terdiam. Dia mengira Tuan Besar sudah menyesali masalah dua tahun lalu. Tidak disangka,
sekarang masih begitu keras kepala...
“Sudah, sudah, jangan ribut lagi.” Sanjaya segera memperbaiki keadaan, “Saya antar Anda ke kamar
untuk istirahat.”
“Apanya yang istirahat? Apa masih bisa tidur?” Tuan Besar marah, “Sudah tidak ada hari tenang di
Keluarga ini. Wanita itu bahkan berani mengusik orang di rumahku, juga terus membantahku. Mana
bisa orang seperti itu dibiarkan tinggal?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Sudah begitu tua, kesehatan juga begitu buruk, tapi masih bisa begitu bersemangat memarahi orang,”
Daniel bergumam dengan tidak senang.
“Apa yang kamu katakan?” Tuan Besar mengambil bantal di sofa dan memukulnya, “Dasar bocah
tengik, sampai sckarang masih tidak bisa membedakan tingkat kescriusan masalah. Apa kamu ingin
Keluarga Wallance hancur?”
“Sudah, aku akan mengurusnya dengan baik.” Daniel tidak ingin membuat Tuan Besar emosi, “Kakek
kernbalilah ke kamar dan istirahat.”
“Iya, iya, istirahat dulu.”
Sanjaya segera mendorong Tuan Besar ke kamar.
Daniel berjalan keluar dari ruangan dengan cepat, menyusul Tracy di tangga spiral: “Mari kita bicara”
“Tidak ada yang perlu dibicarakan di antara kita.”
Tracy menolak untuk berkomunikasi dengannya, langsung kembali ke kamar, mengirim pesan pada
Lorenzo, memberitahukan masalah Carla yang keracunan, memohon agar Lorenzo bisa membantunya
mengundang si Tabib Dewa untuk mengobati Carla.
Kalau bisa mengundang Tabil Dewa, maka dia tidak perlu tinggal di Keluarga Wallance yang
menyebalkan ini.
Tapi, Lorenzo tidak membalas.