- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 181
Bab 181
Memikirkan ini, Daniel mengernyitkan kening. Tangannya yang memegang gelas alkohol mulai
mengepal erat.
Setelah ragu–ragu sejenak, ia menyesap alkoholnya lalu meletakkan gelas tersebut. Mengenakan
jubah mandi dan berjalan ke luar...
Di kamar sebelah, Tracy sedang menutup mulut sambil berbicara dengan suara kecil di telepon...
“Iya, iya. Setelah urusan Mami selesai, Mami segera menjemput kalian.”
“Tenang saja, Mami sangat aman kok. Roxy juga aman. Kalian harus patuhi Nenek. Keamanan yang
terpenting.”
“Carlos dan Carles harus jaga baik adikmu, ya. Mami sayang...”
Dua kata terakhir baru diucapkan, pintu kamarnya tiba–tiba terbuka. Sebuah siluet berjalan masuk…
Tracy terkesiap. Kata ‘kalian‘ tenggelam dalam mulutnya. Ia bergegas mengubah pembicaraan,
“Sudah dulu ya, cepat istirahat, Bye–bye.”
“Kamu sedang menelepon siapa?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDaniel perlahan–lahan masuk ke dalam, tubuh tinggi dan tegap tampak suram di bawah remang
remang cahaya.
“Aku....” Awalnya Tracy ingin berbohong, tetapi aura Daniel membuatnya gugup. Jadinya ia menjawab
jujur, “Bibi Juni!”
“Hm?” Daniel mengangkat alisnya.
“Pelayan lama di rumahku. Sejak kecil ia yang menjagaku...” Tracy menjawab jujur, “Hari ini setelah
menerima paket mengerikan, aku merasa rumahku tidak aman. Jadi aku mengirimnya pulang ke desa.
Dia baru saja tiba di desa, jadi menelepon mengabariku.”
Selain menyembunyikan masalah anak, sisanya adalah fakta.
Daniel melihat tampangnya tidak seperti berbohong, jadi ia tidak banyak bertanya lagi, “Istirahatlah
lebih awal.”
“Selamat malam.” ujar Tracy.
Daniel berjalan pelan meninggalkan kamarnya. Begitu tiba di pintu kamar, ia melihat Tracy tidak ada
niat menahannya. Daniel tidak senang, ia menoleh melihat Tracy, lalu sengaja bertanya dengan cuek,
“Ada yang ingin kamu katakan?”
“Hah?” Tracy tercengang, lalu ia bertanya dengan hati–hati. “Apakah ada makanan? Aku belum makan
malam.”
Daniel kehilangan kata–kata.
Wanita ini, jalur pikirannya benar–benar tidak normal.
Setengah jam kemudian...
Pelayan wanita mengantarkan beberapa dimsum artistik memenuhi satu meja makan.
Wie
Tracy menelan air liur. Awalnya ia menahan dirinya, kemudian mulai melahap dimsum dengan cepat.
Daniel duduk menyilang di sofa, ia menatap Tracy dengan dingin, “Siapa yang percaya kalau kamu
dulunya seorang putri anak orang kaya dan seorang wanita elegan? Kamu yang sekarang seolah tidak
pernah makan.”
“Kamu tidak pernah kelaparan, bagaimana kamu bisa tahu merasakan kelaparan itu sangat
menderita? Tracy menatapnya dengan dingin, “Jika tidak pernah kesulitan, maka tidak pernah tahu
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmapa rasanya.”
“Jadi, kamu pernah kelaparan?” Daniel penasaran dengan kehidupannya beberapa tahun ini, “Unta
kurus mati lebih berguna daripada kuda. Sekalipun ayahmu bangkrut, ia masih punya banyak aset
pribadi yang cukup untuk memenuhi kebutuhanmu.”
“Saat terjadi masalah dengan ayahku. Aku tidak punya apa–apa, hanya pakaian dan perhiasan yang
sedang aku pakai, sisanya tidak ada.”
Tracy teringat insiden ayahnya, emosinya mulai menyesak.
“Aku menjual perhiasan itu, makanya dapat bertahan selama beberapa tahun. 2 bulan lalu, uang dari
hasil penjualan perhiasan itu telah habis dipakai, makanya aku mulai mencari kerja...”
“Mustahil,” Daniel bingung, “Walaupun perusahaan ayahmu telah bangkrut, tetapi tidak menyita aset
pribadi. Rumah, dana, dan mobil atas namanya kurang lebih ada 400 miliar. Kenapa kamu tidak
memiliki apa pun dan malah hidup dari menjual perhiasan?
Tracy tercengang mendengar perkataan Daniel. Ia mendongak ke arah Daniel, “Benarkah? Kalau
begitu kenapa paman keduaku bilang aset pribadi ayah disita seluruhnya?”
“Siapa paman keduamu?” tanya Daniel.
“Frank.... ayah Alice.” jawab Tracy. Kemudian wajahnya menjadi murung, “Jangan–jangan mereka
menelan kekayaan ayahku?”