- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 207
Bab 207
Mendengar ucapannya ini, Tracy jadi agak ragu. Benar juga, jika Daniel tahu ini akan menjadi masalah
besar...
Tetapi, jika Daniel adalah gigolo waktu itu, maka semua ancaman itu tak berlaku.
Tetapi, ia masih belum bisa memastikan apakah mereka orang yang sama.
Ia tidak berani bertaruh…
Dan juga, meskipun Daniel benar gigolo itu, bagaimana jika kematian ayahnya ada hubungannya
dengannya?
Ia belum bisa mengatakan hal ini pada Daniel, terlebih lagi membiarkan ia tahu keberadaan anak–
anak.
Daniel akan merebut anak–anak itu...
Semua pertimbangan ini melintas dalam benaknya, Tracy benar–benar gelisah...
Ia tidak mungkin menikah dengan pria Thailand ini hanya untuk menutup telinga dan mata orang lain,
kan?
“Kamu tidak punya pilihan lain.” Alice mengancamnya, “Aku sudah tidak sabar menunggu. Mario sudah
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmembawa semua dokumennya. Sekarang juga kamu ke biro catatan sipil, daftarkan pernikahan kalian.
Aku yang akan mengurus liputan media. Setelah ini, aku tidak akan mempersulitmu lagi.”
“Berikan aku sedikit waktu.” Tracy tidak berani menolak dan juga tidak rela menyetujuinya, “Aku pikir–
pikir dulu...”
“Pikir apa lagi? Kamu harus memutuskannya sekarang.” Alice tidak bisa menunggu satu menit pun
“Tetapi...” Tracy baru ingin bicara, tiba–tiba ponselnya berdering. Gigolo‘ meneleponnya. Tiba tiba ia
seperti bertemu sang penyelamat. “Bukankah kalian hanya ingin aku menikah, agar Stanley
menyerah? Jadi, aku tidak harus menikah dengan pria Thailand ini, kan. Aku menikah dengan orang
lain saja.”
“Siapa yang ingin menikah denganmu?” jawab Alice jutek. “Kamu kira kamu adalah dewi peri, semua
orang bersedia menikahimu?”
“Aku punya seseorang...” Tracy mengambil ponselnya, “Tapi, aku tidak bisa membiarkan ia tahu
masalah anakku.”
“Terserah.” Alice melambaikan tangan tidak sabaran, “Selama kamu menikah dan mengumumkannya
di media. Maka, masalah ini selesai, tapi harus mendaftarkan pernikahan hari ini.”
“Alice...” Beatrice ingin menghentikannya, tetapi Alice sudah terlanjur mengatakannya.
“Oke, aku angkat telepon dulu.” Tracy mengangkat telepon berjalan ke pinggir, “Gigoloku, tolong
aku....”
“Kenapa? Ada yang mengejarmu dan ingin membunuhmu?”
Daniel yang berada di seberang telepon buru–buru bertanya. Kali ini karena panik, ia lupa menahan
suaranya.
“Bukan, aku...” Tracy terdiam sejenak, lalu berkata sembari mengujinya, “Aku sekarang harus ke biro
catatan sipil mendaftarkan pernikahan. Apa kamu bisa membantuku?”
“Apa yang terjadi?” Daniel melongo.
“Aku tidak ada waktu menjelaskannya padamu, pokoknya hari ini aku harus mendaftarkan pernikahan.
Kamu jawab saja, bisa membantuku atau tidak?”
Tracy sedang mengujinya. Jika ia adalah Daniel, maka ia sekarang berada di Negeri Elang. Tidak bisa
langsung kembali ke Kota Bunaken.”
“Aku di luar kota. Beberapa hari lagi bisa?”
Ternyata, jawaban gigolo sesuai dengan yang ia perkirakan.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Di Kota Elang, kah?” tanya Tracy mengujinya.
Gigolo di seberang telepon terdiam dua detik, “Di Swiss!” jawab Daniel.
“Oh..”
Tracy sudah yakin 80% bahwa ia adalah Daniel. Ia lanjut mengujinya, “4 Miliar yang kamu berikan
kepadaku tidak cukup.“.
“Apa maksudmu?” Gigolo tampak bingung, “Apanya 4 miliyar?”
“Kamu mengaku saja, sebenarnya kamu adalah...”
“Sudah belum? Aku tidak punya waktu bermain–main denganmu.”
Suara desakan Alice terdengar, memotong pembicaraan Tracy.
Di seberang telepon, Daniel memicingkan matanya, “Ada yang sedang mengancammu?”
“Tidak apa, nanti malam aku hubungi kamu.” Tracy mematikan telepon. Ia membalikkan badan, “Untuk
sementara aku tidak bisa menghubungi orang itu. Lebih baik berikan aku waktu beberapa hari, jika aku
ingkar, terserah kalian saja!”
“Kamu kira kita tidak punya cara untuk menghadapimu?” gumam Alice marah, “Jika kamu berani
memainkan trik lagi, percaya atau tidak aku akan segera menyebarluaskan rahasiamu itu?”
“Silakan saja.” Tracy lanjut bicara, “Jika Daniel tahu aku punya anak, dan dia menginginkanku lagi. Kau
harus ingat, Stanley tidak membenciku. Kamu kalau memaksaku, aku benar–benar akan pergi
mengandalkan Stanley.”