- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 210
Bab 210
“Semua salahku.” Victor sangat bersalah, “Waktu itu, jika aku tidak emosional dan langsung
meninggalkan Kota Bunaken, serta memutuskan hubungan dengan semua orang. Kurasa tidak
akan terjadi hal seperti itu.”
“Bukan urusanmu.” Tracy menghela napas, “Ini semua sudah takdir.”
“Dulu kamu tidak mengatakan hal seperti ini.” Victor kasihan melihatnya, “Beberapa tahun ini kamu
pasti menderita, kan?”
“Bukan menderita, hanya saja....” Tracy mengendalikan keinginan mengeluarkan unek–unek dalam
hatinya. Ia mengubah topik pembicaraan, “Victor, apakah kali ini kamu kembali untuk menjenguk
Garcia dan pamanmu?”
“Aku kembali demi kamu.” Victor menatapnya dalam–dalam, “Begitu tahu masalahmu dan tahu kamu
hidup tidak baik, makanya aku kembali melihatmu dan ingin melakukan sesuatu untukmu.”
“Jangan terlalu baik padaku...” Tracy tidak bisa menahan tangis, “Jika kamu terlalu baik padaku, aku
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtakan semakin merasa bersalah.”
Tracy melihat tangannya yang memegang setir mobil. Tangan kirinya memakai sarung tangan hitam
untuk menutupi cacat di jari manisnya...
Jari itu seharusnya jari untuk memakai cincin pernikahan, tetapi jari itu putus deminya.
“Bodoh!” Hati Victor terenyuh melihat Tracy yang ingin menangis. la lekas memeluknya, “Aku bersedia
baik kepadamu. Dengan begitu, aku baru bisa merasa bahagia. Kau ingin aku bahagia, kan?”
Tracy tidak bicara, hanya mengerucutkan mulutnya dan mengendus dalam pelukannya.
Tracy orang yang optimis dan ceria. Jika menghadapi kesulitan, ia akan menemukan cara untuk
menyelesaikannya, tidak pernah menangis atau menjadi emosional...
Tetapi, ia juga bisa mengalami tekanan, depresi dan kelelahan.
la tidak berani menunjukkannya di depan Bibi Juni dan anak–anak. Sedangkan sekarang, dada yang
hangat dan bahu yang kuat, membuatnya ingin mengandalkannya sementara...
“Ada aku di sini, kau tidak perlu takut.” Victor mencium rambutnya, “Beritahu aku, apa yang terjadi?”
“Aku....” Tracy membuka mulutnya, namun menutupnya lagi. Ia tidak berani bilang. Saat itu ia
menyewa gigolo dan ia melahirkan 3 anak dari gigolo itu. Karena hal ini, ia diancam oleh Alice
dan Beatrice.
Memaksanya menikah dalam dua hari, jika tidak, foto dan video saat menyewa gigolo akan
disebarluaskan, pria Thailand itu juga akan menceritakan kejadian detilnya di media...
Tracy juga tidak berani bilang, ia dipaksa tanda tangan oleh Daniel. Meskipun Victor
mengeluarkan 200 miliar untuk membayar utangnya, Daniel tetap tidak akan menerimanya.
Ia banyak berhutang kepada Victor, ia tidak ingin melibatkannya lagi...
Ia juga tidak ingin memberikan musuh kepadanya, terutama musuh seperti Daniel yang menakutkan
ini!!
la tidak boleh membiarkan Victor terlibat…
“Aku sudah lihat berita.” Victor mulai membuka pembicaraan, “Aku percaya itu bukan berita asli.
Berdasarkan karaktermu ini, kamu tidak mungkin kembali dengan Stanley. Empat tahun yang lalu,
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmStanley meninggalkanmu di momen terpenting itu!”
“Memang hanya kamu yang paling memahamiku.” Tracy menarik napas dalam–dalam. Ia bicara
dengan tak berdaya, “Aku sama sekali tidak ingin berhubungan dengan masa lalu. Aku tidak mencari
perhitungan dengan orang yang mencelakaiku dulu. Tapi, sekarang mereka malah ingin mencelakaiku
lagi.”
“Tidak usah takut. Sekarang aku sudah kembali, tidak ada yang berani menyakitimu lagi.”
Alis Victor merendah, aura dominasinya muncul.
“Tidak, ini masalah pribadiku. Kamu tidak boleh ikut campur.” sahut Tracy dengan cepat. “Victor, kamu
berbeda dengan orang lain. Sejak kecil kamu tidak suka pertarungan dunia bisnis. Kamu tidak suka
saling menipu. Kamu hanya suka menggambar. Jangan ikut campur.”
“Sudahlah, jangan bahas ini lagi.” Victor tersenyum lembut, “Sudah lama kita tidak bertemu,
seharusnya kita bersenang–senang.”
“Iya.” Tracy mengangguk–angguk kepala, “Hari ini aku yang traktir, mari kita minum sepuasnya.”
“Boleh, kalau begitu aku tidak akan sungkan, ya.”
Senyuman Victor lebih indah daripada terang bulan di langit malam itu...