- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 232
Bab 232
Daniel?
Bukan, dia gigolonya!
Ia mengenakan setengah topeng berwarna hitam yang misterius. Mengenakan setelan baja hitam,
membawa cmpat orang bawahan dan belok ke koridor sebelah kanan,
Walaupun ia tidak tahu nama empat orang bawahan itu, tetapi Tracy yakin itu adalah bawahan Daniel!
Dia adalah gigolo itu, pasti benar...
Sckctika, hati Tracy menggebu, ia baru saja ingin jalan ke depan bertanya. Tiba–tiba sebuah tangan
menahan bahunya dan menyeretnya kasar kc ruangan VIP di sebelah.
“Lepaskan aku!” Tracy meronta marah. Alice memberi instruksi tangan, pengawal melepaskan Tracy
dan berdiri di depan pintu.
“Apa yang kamu inginkan?” Tracy menatap Alice dingin.
“Lepaskan ayah dan ibuku dulu.”
Tampaknya Alice sudah tidak tidur beberapa hari. Lingkaran matanya hitam, mentalnya seperti
terguncang dan kelclahan.
“Bukan aku yang menangkap mereka...
“Berhenti omong kosong.” Alice melempar kasar gelas alkohol di tangannya ke lantai, pecahan kaca
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇttersebar ke mana–mana. “Kalau bukan karenamu, memangnya Daniel akan menangkap mereka?”
“Kamu juga tahu Daniel yang menangkapnya?” jawab Tracy dingin, “Kalau begitu kamu cari dia, untuk
apa mencariku?”
“Kamu masih ingin bermain–main denganku?”
Alice mengeluarkan ponsel menelepon. Musik metal yang diputar di dalam Bar Kaisar tiba–tiba
berhenti...
Kemudian terdengar suara teriakan menggemaskan Carla, “Kak Carlos, Kak Carles, tunggu aku!”
“Carla, cepat sedikit!” terdengar suara Carles.
“Carla, pelan sedikit, jangan sampai jatuh” kemudian terdengar suara Carlos.
Mata Tracy membelalak, ia bergegas maju menghentikannya, “Apa yang kamu lakukan? Cepat
erseta
10
hentikan.”
“Ini hanya permulaan.” Alice menggoyangkan ponselnya dengan bangsa, “Aku telah membayar 20
miliar menyuap DJ bar ini. Menghubungkan ponselku ke pemutar media inereka!
Aku talu, lengan adanya perintalı Daniel, semua mcdia tidak diizinkan mengekspos masalalumu. Aku
tidak bisa menjatuhkanmu di internet. Tetapi bar ini, seharusnya Danici tidak bisa mengaturnya, kan?
Setiap malam ada ribuan orang di bar, mereka semua dapat melihat beritamu secara langsung di sini.
Bukankah akan seru sckali? Ya, kan?”
“Kamu....” Tracy gemetaran kesal.
“Aku masih punya banyak vidco.” Alice memperlihatkan layar ponselnya kepada Tracy, lalu menggeser
layar ponselnya dengan lancar, “Aku masih menemukan video aktivitasmu dengan anak–anakmu di
sekolah, kamu ingin melihatnya?”
Sctelah bicara, ia hendak memutar video itu...
“Tunggu.” Tracy segera menahannya, “Kamu matikan dulu vidco itu. Aku segera telepon Daniel,
memintanya melepaskan orang tuamu.”
“Begini dong dari tadi.” Alice keluar dari tampilan pemutar media, lalu memberi isyarat tangan
mempersilakan.
Tracy segera mengeluarkan ponsel menclcpon Daniel.
“Nyalakan mode pengeras suara.” perintah Alice.
Tracy mematuhinya.
Satu menit sebelumnya.
Di ruangan VIP lainnya.
Daniel yang sedang berbicara dengan seseorang tiba–tiba berhenti setelah mendengar suara anak
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmkecil dari spiker. Ia mendongak, lalu memicingkan matanya dengan dingin dan melihat ke luar dengan
serius....
Panggilan ini, rasanya pernah mendengarnya di suatu tempat?
“Kring kring!”
Tiba–tiba, ponselnya berdering
Daniel melihat nama di ponselnya. la berunding beberapa kata kepada orang misterius di sampingnya.
Lalu, ia ke sisi lainnya mengangkat telepon, “Halo!”
“Presdir Daniel... aku mohon padamu, lepaskan paman keduaku dan bibi.”
Suara Tracy igak gemetar.
Beritu mendengarnya, Daniel talu lagi–lagi ia diancam. Selain itu, melalui suara latar belakang samar–
samar dari lelcpon, ia mengetahui Tracy juga berada di bar.
“Baik!” Danielinenyetujuinya, lalu membuat instruksi tangan.
Ryan langsung palam, ia segera membawa dua orang bawahannya pergi.
**Panggil Alice ke bar untuk menjemput mercka.” ujar Daniel.
“Hah?” Tracy belum sempat bercaksi, Daniel langsung mematikan lelepon.
Hati Tracy tidak tenang, jangan–jangan ia tahu dirinya berada di bar?
“Apa maksudnya? Jangan–jangan ibu dan ayahku dikurung di bar?” ucap Alice sccara spontan.
Tracy mendesah di dalam hatinya, kamu lebih bodoh dariku!