- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 246
Bab 246
Akhirnya, ia melihat anak–anak yang sudah lama tidak ia temui di restoran...
Tracy berjongkok, membuka tangannya dan memanggil nama anak–anaknya, “Carlos, Carles, Carla...”
“Nona, no...”
Perkataan Bibi Juni diliputi oleh tangisan anak–anak “Mami, mami, mami“.
Carla mclangkahkan kakinya yang pendck, berlari dengan bersemangat, melemparkan dirinya ke
dalam pelukan Tracy dan langsung membuat Tracy jatuh ke lantai.
Bokong Tracy sakit, tapi dia tersenyum bahagia dengan berlinang air mata: “Carla, mami
mencintaimu!”
“Mami, Carla juga mencintaimu, hiks––”
Carla memonyongkan bibirnya, lau mencium wajah Tracy sekuat tenaga.
“Mami, mami, Carles sangat merindukanmu.” Carles menyelinap masuk ke dalam pelukan Tracy,
memeluk lehernya dengan satu tangan dan mengcpalkan tinjunya dengan tangan yang lain untuk
menunjukkan kekuatannya, “Mami, Carles setiap hari rajin berlatih tinju. Nantinya aku bisa
melindungimu dengan baik?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Mami...” Meskipun Carlos biasanya dewasa dan tenang, tapi kali ini dia juga sangat ingin memeluk
Maminya. Melihat bahwa dia tidak bisa masuk ke dalam pelukan Mami, dia sedikit kecewa.
“Carlos kemarilah!”
Tracy merentangkan tangannya dan membawa keriga anaknya ke dalam pelukannya, lalu mcncium
kening mereka masing–masing–––
“Carlos, Carles dan Carla, inami tidak menjaga kalian selama ini. Mami minta maaf. Mulai sekarang,
keluarga kita bisa bersama lagi setiap liari.”
“Bagus! Hore!!!”
Anak–anak bersorak dan memeluk Tracy dengan erat, menolak untuk melepaskannya.
Bibi Juni menyaksikannya, lalu menycka air mata.
Tracy tenggelam dalam kasih sayang yang hangat, lupa bahwa ada orang lain di sampingnya!
Bibi Juni mengingatkan dengan lembut: “Nona, Nona, Tuan Victor ada di sini
Willlll hih ih
//0://
Tracy akhirnya tersadar, lalu menatap Victor.
7 MAH
Dia terus berdiri dan terdiam di depan pintu, lalu icrsenyum sambil menatapnya dengan lembut.
*Carlos Carles dan Carla, kalian pergi ke ruang makan dan pesan dulu, mami dan paman Victor akan
menemani kalian makan setclah mengobrol sebentar.”
Tracy menepuk punggung ketiga anaknya.
Ketiga anaknya mengangguk patuh, lalu menyapa Victor
“Paman Victor, terima kasih sudah menjaga kami beberapa hari ini.”
“Paman Victor, kami makan dulu, sampai jumpa!”
“Sampai jumpa!”
Victor melambaikan tangan pada mereka dan senyum di wajahnya sangat hangat.
Seluruh Restoran sudah dipesan, hanya ada beberapa pelayan utama yang menunggunya dari
kejauhan, dan sekarang hanya ada Tracy dan Victor di sana.
“Kamu terlihat tidak sehai.”
Victor mengulurkan tangan hendak menyentuh wajah Tracy.
Tracy segera menghindarinya dengan waspada, tubuhnya scpcrtinya dikunci oleh Daniel dan dia
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmotomatis menolak berdekatan dengan pria lain.
Tangan Victor membeku di sana, agak canggung dan merasa kehilangan.
“Maaf, Victor.” Tracy dengan tulus meminta maaf, “Kali ini, aku sudah merepotkamu. Apa Daniel
mempersulitmu dan keluargamu?”
“Tidak.” Wajah Victor menjadi serius, “Keluargaku tidak ada urusan bisnis dengannya, jadi dia tidak
bisa mempersulit kami. Selain itu, aku tidak menyinggung perasaannya.”
Tracy berkata dengan ragu–ragu.
Dia tidak tahu bagaimana caranya berbohong pada Victor. Dia merasa lclah menyeretnya ke dalam
lubang dan dia merasa sangat bersalah...
“Ayo kita duduk dulu.” Victor menarik Tracy untuk duduk, “Sebenarnya, kamu dan Danicl ada apa?”
“Aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya...” Tracy agak kesulitan berkata–kata.
“Siapa ayah anak itu?” Victor berbisik.
Tracy terdiam sejenak, lalu menarik napas dalam–dalam dan menatapnya: “Victor, aku minta
muaf...
“Apa yang sedang terjadi, katakanlah,” dcsak Victor dengan cemas.
“Kamu tidak peru tahu banyak tentang hal ini.” Tracy mengerutkan kening dan berkata dengan
sungguh–sungguh, “Aku tidak ingin melibatkanmu!”