- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 294
Bab 294
Tracy langsung nicrasa panik, dengan terburu–buru berkata, “Bukan, bukan, Victor tidak bersalah.
Kaini suna sekali tidak ada...”
“Scondainya kita tadi tidak mencrobos masuk ke dalam dan memergoki kalian, mungkin kalian
sekarang sedang bercumbuan, kan?
Daniel menggertakkan giginya, dengan keras menampar wajah Tracy yang sudah merah dan
membengkak.
Daniel salah memahami maksud Tracy, mengira Tracy masih membahas masalah tadi.
“Tidak.” Tracy buru–buru menggelengkan kepalanya, dengan panik menjelaskan, “Sebenarnya, Victor
sama sckali tidak..
Tok tok tok!
Terdengar suara ketukan di pintu, menyela penjclasan Tracy.
Kemudian, terdengar suara Ryan, “Tuan Daniel, ‘Tuan Besar sudah tiba!”
“Baiklah,” Daniel mengernyitkan keningnya, lantas mencubit pipi Tracy, dengan keras mengancam,
“Tracy, aku peringatkan sekali lagi, jangan menguji kesabaranku!”
Tracy dengan takut menatapnya, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.
“Mungkin aku tidak akan menyentuhmu,” Daniel menyipitkan matanya, dengan dingin mengancamnya,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Namun, seluruh keluarga dan kerabatmu, terinasuk tiga anak–anak itu, akan menanggung akibatnya!
Mata Tracy melebar, dengan ketakutan menggelengkan kepalanya. “Jangan! Aku mohon padamu,
tolong jangan lukai mereka...
“Kalau begitu, turutilah perintahku!” Daniel membawanya ke atas sola, melepaskan jaketnya dan
menutupi tubuh Tracy, la membalikkan badannya, melangkah ke arah pintu dan memerintah, “Panggil
Lily!”
“Baik!” Ryan memandang Tracy sckilas, lalu perlahan–lahan menutup pintu.
Tracy bersandar di sofa, sekujur tubuhnya gemetar dipenuhi ketakutan dan kesakitan.
Ia tidak mampu membayangkan apabila Daniel kehilangan kendali dan berusaha melukai anak
anaknya...
III
Ia begitu ketakutan. Bertanya–tanya dalam hatinya, apakali sebaiknya ia memberitahu Daniel bahwa ia
adalah ayah dari anak–anaknya, sehingga Victor dan anak–anaknya aman darinya?
n‘ssa Vich
Akan tetapi... tetapi...
Apabila anak–anaknya hidup bersama seorang ayah sekejan dan scbrutal ini, apakah m ereka dapat
tumbuh menjadi anak–anak yang baik?
Tok tok!
Saat Tracy scdang hanyut dalam pemikirannya, tiba–tiba kembali terdengar ketukan pintu dari luar,
diikuti dengan Dokter Lily yang beranjak masuk ke dalam dengan membawa kotak perlengkapan
mcdisnya, “Nona Tracy, apa Anda terluka?”
“Dokter Lily, ahh...”
Tracy yang sedang beranjak dari sofa, tiba–tiba merasakan rasa nyeri yang hebat pada pinggangnya,
membuatnya tidak dapat bergerak.
“Jangan banyak bergerak, biar aku periksa.” Lily bergegas ke hadapannya untuk memeriksanya)
“Tampaknya ini tidak sampai melukai tulangmu, tetapi sebaiknya kita tetap rontgen dulu untuk
memastikan. Aku akan segera mengaturnya.”
“Dokter Lily, apa kamu menemui Victor? Apa dia baik–baik saja?”
Tracy mengkhawatirkan cedera yang dialami Victor. Ia takut pukulan Daniel tadi akan berdampak
parah pada Vicior yang tubuhnya lemah sejak kecil.
“Aku baru saja dari sana. Victor hanya mengalami cedera ringan.” Lily berbisik, “Nona Tracy, kenapa
Anda masih berusaha memancing amarah Tuan Daniel? Ini tidak baik untuk Anda dan teman–teman
Anda.”
“Aku bukan ingin memancing amarahnya. Dia sendiri yang tidak masuk akal,” jawab Tracy tak berdaya
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Ah...” Lily menghela napasnya, lantas menghubungi rekannya untuk mengantar Tracy ke rumah sakit.
Tak lama kemudian, beberapa petugas medis datang, dengan hati–hati memapah Tracy dan
mendudukkannya di atas kursi roda, lalu mendorongnya keluar dari pintu belakang.
Di luar, hujan deras tengah mengguyur, udara pun berubah dingin.
Tracy yang masih mengenakan jaket Daniel, meringkuk memeluk tubuhnya yang menggigil
kedinginan. Wajahnya pun berubah pucat.
Saat ia beranjak naik ke dalam ambulans, Tracy tanpa sengaja menatap ke arah Daniel yang sedang
bergegas keluar bersama bawahannya, scolah–olah akan menyambut seorang tamu yang penting.
Ada sebuah mobil yang datang. Seluruh tamu pun berbaris dengan rapi membentuk dua barisan.
Daniel sendiri yang membukakan pintu mobil, dengan penuh hormat ia membungkuk dan membantu
penumpang mobil turun keluar,
“Siapa orang itu?”
Tracy begitu terkejut melihat bahwa di dunia ini ada orang yang dapat membuat Daniel berperilaku
penuh hormat seperti itu,
— –
–
—
.
“Itu adalalı Tuan Besar Keluarga Danic!!” bisik Lily. “Kakek dari Tun Daniel!”