- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 308
Bab 308
“Tidak sopan!” Pengawal yang berdiri di samping berteriak.
Tuan Besar sudah menjadi pemimpin seumur hidupnya, ini pertama kalinya ia dimarahi.
Oh, salah, Tuan Daniel juga pernah memarahinya seperti itu saat kecil......
Lebih tepatnya, seumur hidup ini, Tuan Besar dimarahi olch orang sclain cucunya.
Bahkan, olch anak kecil yang berusia 3 tahun!
Tuan Besar mengerutkan kening dan membelalakkan mata, segera menepi, tidak berani berbicara lagi.
“Apa ucapanku salah?” Carlos bertanya dengan tegas, “Jangan mengira kalian memiliki status yang
terhormat, bermartabat, dan lebih tinggi dari orang lain, hanya karena mengendarai mobil mewah.
Mamiku pernah bilang, setiap manusia itu setara. Orang yang tidak bisa menghormati orang lain, juga
tidak akan dihormati oleh orang lain!”
“Ucapanmu benar.” Tuan Besar tidak marah, malah tersenyum, “Anak yang baru berusia 3 tahun,
ucapannya malah begitu logis dan sistemasis, luar biasa!!!”
“Huh!” Carlos sangat marah, meletakkan kedua tangan di pinggang, mirip seperti seekor singa kecil
yang mengamuk
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Jangan cemas. Aku sudah bertanya pada dokter, adikmu akan baik–baik saja.” Tuan Besar membujuk
sambil tersenyum, “Untuk hal ini, aku pasti akan bertanggung jawab penuh. Beri tahu aku nomor
telepon ayahmu, aku akan menyuruh orang untuk menghubungi dan memintanya datang, sekalian
membahas masalah ganti rugi lengannya.”
“Bahas saja denganku.” Carlos berkata dengan ekspresi serius dan dingin, “Aku pernah meneliti
masalah hukum, terutama hukum dan peraturan yang biasa ditemui dalam kehidupan schari hari, aku
sangat memahaininya, Anda jangan coba–coba membodohiku!”
Saat ini, yang dipikirkan Carlos‘adalah ingin melindungi Mami bodoh yang tidak mengerti hukum. Saat
dia datang nanti, bagaimana kalau sampai ditindas oleh kakek yang licik ini?
Karena itu, sebaiknya bahas dengannya.
“Hahaha, menarik!” Tuan Besar terlawa, “Kalau begitu, coba katakan, bagaimana seharusnya aku
membayar ganti rugi?”
“Pertama–tama, aku harus memastikan dulu bahwa adikku baik–baik saja.” Carlos memelototinya
dengan marah, “Asalkan adikku baik–baik saja, barulah Anda punya kesempatan untuk membahas
masalah ganti rugi denganku. Kalau terjadi sesuatu padanya, aku pasti akan menuntut kalian.…..”
“Pemikiran yang sangat jelas!” Tuan Besar memuji sambil mengangguk.
“Sekarang aku tidak punya suasana hati untuk mengobrol dengan Anda, harap Anda tenang sedikit,
jangan menggangguku!”
Carlos memalingkan wajah, tidak memcdulikan Tuan Besar
Tuan Besar semakin menyukai Carlos. Dia juga mengeluh di dalam hati, tidak tahu kapan baru bisa
menggendong cucu, alangkah baiknya kalau kelak cucunya bisa secerdas anak ini!
Carlos mcmanfaatkan kesempatan untuk diam–diam meminjam ponsel dari bibi perawat saat pergi ke
toilet, menelepon Tracy.
Namun, ponsel Tracy tidak aktif.
Carlos menelepon Bibi Juni, ponselnya juga tidak aktif.
Hatinya sangat tidak tenang, tapi hanya bisa menunggu dengan sabar,
Dan pada saat ini, Tracy sedang melapor di kantor polisi. Polisi sudah memproses kasus, memintanya
pulang dan menunggu kabar di rumah.
Tracy sama sekali tidak bisa tenang, bilang mau ikut mencari anak–anak bersama polisi.
Polisi malah berkata: “Aku tahu kamu sangat panik, tapi tubuhmu terluka, kalau kamu ikut, itu hanya
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmakan menghalangi kami bekerja.”
“Kamu sudah memberitahukan informasi yang scharusnya diberi tahu. Kami pasti akan berusaha untuk
menemukan anak–anakmu kembali. Kamu pulang dan tunggulah di rumah dengan tenang. Aktifkan
ponsel, begitu ada kabar, kami akan segera menghubungimu.”
Begitu mendengar ucapannya, barulah Tracy teringat bahwa ponselnya sudah kehabisan daya. Demi
tidak menghalangi polisi bekerja, dia hanya bisa pulang dulu dengan naik taksi.
Setelah memasuki pintu rumah, dia berteriak tanpa sadar: “Carlos, Carles, Carl.....*
Tidak ada scorang pun di rumah, hanya ada Roxy yang menjawab dengan pelan: “Mami!”
Tracy langsung merasa sedih, air matanya mengalir.....
Anak–anak tidak pulang. Sudah berlalu 5 jam sampai sekarang, masih belum ada kabar dari mereka.
Tracy hampir putus asa....
Dia masuk ke dalam kamar dengan tubuh terluka, menghubungkan ponsel pada pengisi daya, lalu
memberi makan dan minum pada Roxy.
Mungkin Roxy juga merasakan kesedihannya, mengusap pipi Tracy dengan kepala kecilnya,
membujuk dengan berkata: “Mami, jangan menangis, jangan menangis!”