- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 313
Bab 313
Linda tidak berani banyak bicara lagi, membungkuk pada Tuan Besar, lalu berbalik dan pergi.
Saat melihat sosoknya, Sanjaya berkata dengan cemas: “Tuan Besar, menurut Anda, apakah Nona
Linda sungguh cocok dengan Tuan Muda?”
“Apa naksudmu?” Tuan Besar bertanya.
“Pandangan sescorang, langsung mencerminkan isi hatinya.” Sanjaya berkata dengan pengertian,
“Ada yang meninggal, menurutnya masalah kecil? Itu tidak terlalu baik.”
“Linda terlalu dimanja sejak kecil, mungkin sedikit keras kepala, juga sedikit blak–blakan, tapi tidak
punya niat buruk.” Tuan Besar mengerutkan kening, “Yang terpenting, aku melihat ayahnya tumbuh
besar, karakternya sama sekali tidak bermasalalı, oleh karena itu, aku ingin menjodohkan mereka.”
“Presdir Jonson memang tidak ada masalah, tapi....”
“Sudah.” Tuan Besar menyelanya, lalu berpesan, “Bawakan semua makanan ini untuk anak itu, dia
sedang kelaparan.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Bawakan untuk anak itu?” Sanjaya sedikit terkejut, “Nona Linda membuatnya sendiri untuk Anda,
bahkan jaulı–jauli mengantarnya ke sini.....
“Untuk apa banyak bicara:” Tuan Besar berkata dengan tidak senang.
“Baik,” Sanjaya membawa barang–barang dan hendak pergi.
“Lupakan saja.” Tuan Besar menghentikannya, “Biar aku sendiri yang pergi.”
Kedua orang itu naik ke lantai atas. Pada saat ini, Carles sudah didorong keluar dari unit gawat
darurat, ditempatkan di bangsal VIP.
Carlos mengikuti dari samping sambil membawa tas sekolah, bertanya dengan cemas: “Paman Dokter,
bagaimana dengan adikku?“|
“Tidak ada masalah besar, tenang saja.” Dokter menenangkan, “Kamu hati-hati ya, jangan terjatuh.”
Setiap orang yang melihat anak yang begitu kecil begitu menjaga adiknya, hatinya pasti berubah
manjadi lembut dan baik.
Setibanya di bangsal, para dokter memasangkan label baru di pergelangan tangan Carles,
menusukkan jarum infus, kemudian menghubungkan konsentrator oksigen, alat elektrokardiogram, dan
alat lainnya.....
Carlos melihat di samping, hatinya sangat cemas.
Setelah para dokter sclesai, dia maju dan bertanya lagi: “Paman Doktor, bagaimana kondisi adikku
sekarang? Mengapa masih belum bangun?”
“Adik, di mana ayah dan ibumu?” Dokter bertanya dengan hangat.
“Ponsel mamiku tidak bisa dihubungi.” Suara Carlos sedikit tereckat, tapi kembali tcuar dengan sangat
cepat, membusungkan dada dan berkata, “Aku kakaknya, kalau ada masalali, Anda bisa
mengatakannya padaku.”
Dokter tersebut tercengang seketika, lalu berjongkok, berkata dengan lembut: “Kamu masih kecil.
Untuk masalah seperti ini, seharusnya dikatakan pada ayah dan ibu. Eh, tampangmu sangat mirip
dengan adik yang terluka ini. Apakah kalian kembar?”
“Bukan, kami kembar tiga.” Carlos menjawab dengan sopan, “Aku Carlos, ini Carles, masih ada satu
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmadik perempuan, namanya Carla, dia mengalami radang amandel, sedang istirahat di bangsal lantai
bawah.”
“Ternyata kembar tiga.” Beberapa perawat mendekat, berdiskusi sambil tersenyum..
“Sungguh menggemaskan, lebih manis dibandingkan artis cilik di TV.”
“Apakah kalian blasteran?”
“Di mana ayah dan ibu kalian?”
“Kakak–kakak perawat, adikku terluka, butuh ketenangan.” Carlos mengerutkan kening, berkata
dengan serius, “Bisakah tidak mengobrolkan hal yang tidak penting di sini?”
“Oh.” Beberapa perawal tercengang seketika, merasa malu sampai wajahnya memerah, lalu meminta
maaf, “Maaf, maaf.”
“Haha.” Dokter tertawa, lalu menjelaskan, “Adik, jangan cemas, adikmu baik–baik saja.”
“Kalau baik–baik saja, mengapa sampai sekarang belum bangun?” Carlos bertanya dengan serius,
“Paman Dokter, jangan mengira aku tidak tahu apa–apa karena masih kecil. Tolong katakan terus
terang mengenai kondisi adikku padaku, aku bisa mengerti.”
“Baiklah.” Dokter menahan tawa, berkata dengan profesional, “Pergelangan kaki kanan adikmu patah,
ada banyak luka di tubuhnya, juga mengalami gegar otak ringan......”
“Jadi, dia belum bangun sampai sekarang karena gegar olak?” Carlos memastikan sekali lagi, “Apakah
Anda yakin itu ringan? Apakah akan ada efek samping?”