- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 316
Bab 316
“Aduh...” Sanjaya merasa hatinya akan meleleh, “Gadis kecil ini sangat imut!”
“Terima kasih, anak pintar!”
Tuan Besar terharu, ini pertama kalinya dia mcliliat Carla, tidak tahu kenapa dia seperti memiliki
ketertarikan khusus kepada gadis kecil yang lembut seperti boneka itu.
Seolah–olah mereka adalah keluarganya.
“Carla, ini kita simpan untuk Carlos, kamu makan yang ini. Kamu makan dulu saja, setelah kamu
kenyang, kakak baru memakannya.”
Pertama–tama, Carlos membagi sebagian untuk Carles, kemudian sisanya diberikan kepada Carla.
“Sebelumnya, aku sudah memesan makanan untuk adik perempuanmu, tapi belum dimakan.” Perawat
gendut itu berkata dengan lembut, “Bagaimana kalau...‘
“Jangan berikan mereka makanan itu.” Tuan Besar segera berkata, “Anak–anak, aku akan menyuruh
orang mengantarkan makanan, kalian makanlah dengan tenang. Jangan khawatir, asalkan kalian
kenyang, mau berapa banyakpun akan aku siapkan.”
“Tidak perlu...”
“Terima kasih, kakek!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKetika Carlos hendak menolak, Carla mengucapkan tcrima kasih dengan manis dan mengambil daging
dan bakpao causa di tangannya dan memberikannya kepada Tuan Besar, “Kakek, ini untuk Kakek!”
“Uhm...” Sanjaya hendak menolak.
“Haha, baik.” Tuan Besar menghampirinya, mengambil bakpao lausa, dan memakannya, “Emm, cnak
sekali!”
Sebelumya, ia belum pernah merasakan bakpao tausa yang begitu enak seperti ini.
Walaupun tangan Carla penuh noda minyak, tapi Tuan Besar sedikitpun tidak menolaknya, dia
memakannya dengan sangat nikmat...
Terakhir kali dia makan dengan sangat enak adalah dua puluh dua tahun yang lalu, ketika Daniel
berusia enam tahun…
Malam ini, Tuan Besar terus mengingat kembali kenangan–kenangannya, hatinya tersentuh oleh
ketiga anak ini, membuatnya bertekad untuk mendorong Daniel agar segera menikah dan melahirkan
anak
Ketika kembali nanti, ia harus menyuruh Danicl menikalı sesegera mungkin, dan memberikan
beberapa cicit untuknya.
Lihat betapa lucunya ketiga anak ini!
Tuan Besar, ini sudah larut, aku akan mengantarmu kembali beristirahat.”
Sanjaya takut lelaki tua itu bergadang terlalu malam dan tubuhnya tidak akan bisa menahannya.
“Aku akan pergi setelah mereka tidur.” Tuan Besar bertanya kembali, “Apakah selimutnya cukup untuk
ketiga ranjang ini? Di malam hari apa akan kedinginan?”
“Tuan Besar sclimuinya sudah cukup. Jika Anda masih khawatir saya akan mengambilkan selimut lagi
untuk mereka.” Kepala perawat berkata, “Kepala rumah sakit Antoni, sudah memerintahkan kami untuk
merawat ketiga anak ini dengan baik.”
“Ya, di malam hari harus ada perawat yang bergantian jaga 24 jam, jaga mereka dengan baik.”
Tuan Besar menyela. Mi
“Tenang saja, kami sudah mengalur semuanya.”
“Oh ya...” Tuan Besar tiba–tiba teringat sesuatu, dan bertanya pada Carlos dengan serius, “Apa kalian
ingin minum susu di malam hari? Aku akan menyuruh mereka menyiapkannya...”
“Carla minum susu...” Carlos berseru dan setelah berbicara dia mengangkat dadanya dan
menambahkan: “Aku sudah besar, aku tidak minum susu.”
“Hahaha, minum susu tidak akan mencegahmu menjadi laki–laki dewasa.” Tuan Besar tidak bisa
menahan tawanya.‘
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Hehehe... Sanjaya dan para perawat menutup mulut mereka dan ikut icrtawa.
Carlos icrsipu malu dan buru–buru menjelaskan: “Aku, aku minum susu di pagi hari, tapi aku tidak
perlu pakai botol.
“Aku mau pakai botol susu.” Carla cemberut dan berkata dengan suara manjanya, “Aku bukan laki–
laki!”
“Plfi, hahaha..”
Tuan Besar tidak bisa menahan tawanya, dari kamar bangsal itu terdengar suara penuh canda tawa.
Suasana yang awalnya menyedihkan dan membosankan, tiba–tiba berubah menjadi santai dan
bahagia.
Sanjaya merasa lega melihat Tuan Besar tersenyum begitu bahagia. Sudah berapa lama Tuan Besar
tidak tersenyum seperti ini?
Kurang lebih hampir dua puluh tahun,
masih kecil dia sangat lucu, tetapi kepolosan itu berakhir ketika dia berusia enam
tahun...
Sekarang, berkat ketiga anak ini, lelaki tua ini mendapatkan kembali kebahagianya...)
perkat L