- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 325
Bab 325
“Aduh, kenapa baju Presdir Daniel kotor begini?” Di saat ini, perawat lain yang sedang membersihkan
ruangan terkejut, “Apa ini?”
“Coba kulihat.” Perawat kecil ikut mendekat memeriksa dengan cermat, “Kalau tidak salah, scharusnya
ini adalah kotoran burung.”
“Jangan–jangan burung bco ilu?” Kedua perawat tercengang melihat Roxy yang tidur tak sadarkan diri.
“Benar, benar, kotoran itu miliknya.” Seorang perawat yang baru jalan keluar dari toilet berbicara,
“Semalam aku lihal burung beo itu buang kotoran di bahu Presdir Daniel. Saat itu, ckspresi wajah
Presdir Daniel benar–benar kesal...”
“Jangan–jangan...” Beberapa perawat melihat Roxy dan menunjukkan tatapan simpati.
Dalam sekejap Tracy tertegun, ia melihat Roxy dengan bengong. Di dalam benaknya terlintas sebuah
pemikiran: Roxy, di, dicekik Daniel hingga mau?
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSckujur tubuh Tracy langsung lemas, hampir saja ia jatuh ke atas ranjang....
“Nona Tracy.....” Perawat itu langsung menabannya dan menenangkannya. “Jangan Terlalu sedih,
burung beo itu masih bernapas. Nanti cek dokter hewan saja, siapa tahu bisa ditolong.”
“Kaini masih ada urusan, kami pergi dulu.”
Beberapa perawat merasa gelisah, mereka buru–buru keluar..
“Tunggu aku.” Perawat itu juga ikut berlari keluar. Mereka takut Tracy marah dan akan melibatkan
mereka.
Tracy sendirian berada di kanar. Ja melihat Roxy sekarat, hatinya penuh kebencian terhadap Daniel.
Niat baik apanya, bermulut keras berhati lembut. Palsu, itu semua palsu....
Roxy hanya buang air besar di atas pundaknya, namun ia malah membunuh Roxy dengan bengis.
Iblis, benar–benar iblis!
Semakin memikirkannya, Tracy semakin kesal. Semakin memikirkannya, ia semakin benci. Ingin sekali
mencekiknya...
Di saat bersamaan, ia juga menemukan satu masalah. Jika Daniel tega membunuh seckor burung bco,
apa ia juga akan melakukan hal yang sama pada tiga anaknya....
Bulu kuduk Tracy bergidik, sekujur tubuhnya gemctar.
Daniel mengira tiga anak itu milik dirinya dan Victor. Dari awal ia sudah sangat membencinya, takuinya
ia akan benar–benar melakukan hal kejam terhadap anaknya....
Tracy gelisah memikirkan ini. Ia berjalan ke sana kemari dengan cemas.
Tiba–tiba, ia mclihat pintu kamar dibiarkan terbuka, tidak tertutup rapat. Ia lalu berjalan ke ambang
pintu dan melihat scorang perawat wanita sedang berjaga di luar sembari menelepon.
Entah kenapa pengawal Daniel tiba–tiba buru–buru berjalan ke sisi lainnya....
Melihat peluang ini. Tracy melarikan diri sambil membawa Roxy. Ia berjalan tanpa alas kaki, ia tidak
sempat memakai sandal. Lalu, ia berlari masuk ke dalam lift.
Perawat medis yang berjaga bercaksi setelah melihatnya, “Astaga, Nona Tracy...” teriak perawat illi.
Tracy melesat cepat masuk ke dalam lift dan lekas menekan tombol lift.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Tepat di saat ini, kedua pengawal Daniel juga melihatnya. Mereka buru–buru mengejar “Tracy, tetapi
pintu lift sudah tertutup.
Tracy menatap angka lift dengan panik. Ia berharap dapat lepas dari tangan iblis Daniel.
Untung saja ia berada di lantai empat. Lift langsung turun ke bawah.
Begitu pintu lift terbuka, ia bergegas lari menuju keluar.
“Nona Tracy...” Pengawal Daniel berteriak dari belakang.
Tracy mengabaikan mereka. Di saat ini, ia hanya ingin lepas dari tangan iblis Daniel...
Para pengawal itu sangat gesit, mereka sudah hampir berhasil mengejarnya.
Di saat ini, sebuah mobil Lamborghini terparkir di tepi jalan dengan kap terbuka. Victor yang berada di
kursi pengemudi berteriak, “Tracy, cepat kemari!”
“Victor?” Langkah kaki Tracy berhenti. la ragu, ia tidak ingin melibatkan Victor lagi....
“Cepat naik mobil.” Victor panik, ia langsung melepaskan sabuk pengamannya dan menarik
Tracy masuk ke dalam mobil. ,
“Nona Tracy....” Saat kedua pengawal itu berhasil mengejar, mobil Lamborghini itu telah melesat pergi.
Satu di antaranya melihat Victor di kursi pengemudi, “Cepat telepon Kak Ryan.” ujarnya dengan panik.