- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 344
Bab 344
Aku tahu” Victor tersenyum. “Tudi ku bertemu dengan para guru di bawah dan aku berbicara dengan
mereka. Tampaknya ada cerita lain dari masalalı ini.”
“Iya.” Tracy mengernyitkan kening. “Aku jugi singat tidak yakin..”
“Tidak penting.” Victor mengalihkan pembicaraan, “Yang terpenting adalah kamu dan anak–anak
aman.”
“Iya.” Tracy tidak ingin menyelidikinya lebih dalam. Entah apa pun kebenarannya, ja tctap tidak bisa
melakukan apa–apa. Lebih baik melindungi keamanan anak dulu, masalah lain bisa dibicarakan nanti.
“Aku pergi. ya. Jaga dirimu.” Victor menatap Tracy dengan dalam. Saat ia hendak meninggalkan dan
jalan ke arah lift. langkah kakinya lagi–lagi terhenti. Ia menolch. “Tracy. sebenarnya kamu bukan tidak
ada jalan keluar!” ucap Victor.
“Apa?” Tracy tidak paham maksudnya.
“Jika kamu benar–benar tidak tahan lagi. ada orang yang bisa melindungimu.” Victor berkata dengan
tulus. “Coba kamu pikirkan...”
Setelah berbicara, ia masuk ke dalam lift…
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtTracy mengernyitkan kening dan tampak bingung. Setelah ia menutup pintu dan membalikan badan,
tiba–tiba ia teringat surat peninggalan ayahnya....
Ayahnya pernah bilang, jika benar–benar ketemu jalan buntu, boleh menelepon nomor negara Maple
ini.
Entah apa pun yang terjadi orang itu pasti membantu Tracy!
Benar juga, kenapa ia melupakan hal ini?
Jika kedepannya bertemu bahaya, mungkin bisa menggunakan cara ini.
Tetapi...
Tracy lagi–lagi teringat, ayahnya berulang kali mengingatkan di dalam surat itu bahwa ia hanya boleh
menghubungi orang itu dalam keadaan terpaksa. Karena begitu dihubungi, seluruh kehidupannya akan
memasuki perubahan baru.....
Barusan Victor mengisyaratkan, seharusnya orang ini yang dimaksud.
Tampaknya ia tahu isi surat ini.
Hati Tracy mula berat lagi saat mengingatlal ini. Ia menyelengkan kepala dan meminta dirinya jangan
banyak berpikir lagi. Sekarang selesaikan dulu masalah di depan mata
Setelah inasuk ke kamar, mengganti baju tidur dan berbaring di atas ranjang. Tracy mengirim pesan
kepada bibi Juni, “Bibi Juni, anak–anak sudah pulang ke rumah dengan selamat. Kamu
jangan cemas, besok malam kami akan datang menjengukmu!”
Setelah itu, ia memegang ponsel sembari tertidur lclap karena kelelahan.
Di rumah Daniel.
Danicl mengenakan jubah tidur, duduk di atas balkon. Ia menyesap alkohol sambil melihat langit
berbintang
Ryan melapor dari samping. “Nona Tracy sudah pulang. Bu Desy, Bu Brenda dan lain–lain juga sudah
pergi. Hanya tinggal paramedis untuk menjaga mereka sesuai perintah Anda. Itu...”
Setelah beberapa jeda. Ryan bicara dengan hati–hati, “Victor ke atas mengantar Roxy. Setelah
berbicara dua menit, ia langsung pergi tanpa masuk ke rumah. Aku rasa ia sudah tahu akibatnya kali
ini, kedepannya tidak akan menganggu nona Tracy lagi.”
“Ya.” Daniel merespon sembari menyesap alkohol. Ketika gelas alkohol itu habis, “Jangan sampai
Tuan Besar tahu identitas asli ketiga anak itu.” perintah Danicl.
“Baik.” Ryan menganggukkan kepala lalu berbicara lagi, “Tetapi jika ketiga anak itu menghubungi Tuan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmBesar langsung, aku juga tidak mampu mengendalikannya. Tuan Besar membelikan jam tangan
telepon untuk mereka, serta meninggalkan nomor teleponnya...
“Kamu tidak perlu pedulikan hal ini.” ucap Daniel dingin, “Dibandingkan denganku, Tracy lebihi tidak
ingin Tuan Besar tahu bahwa ia adalah ibu dari anak–anak itu.”
“Iya juga.” Ryan menghela napas, “Waktu sudah malam, Anda istirahatlah lebih awal.”
Daniel inenginstruksikan tangan untuk mundur, lalu Ryan menundukkan kepala meninggalkan tempat
itu.
Daniel masih sedang meminum alkohol, tetapi matanya malah menatap ponsel...
Tidak ada pesan, tidak ada telepon, tidak ada apa pun.
Wanita ini, setelalı bertemu anak dan mengetahui kebenaran dari para guru di sana, bisa–bisanya ia
tidak meminta maaf menangis kepadaku?
Kemana hati nuraninya?
Atau mungkin, ia masih mencurigai ada konspirasi tersembunyi dalam insiden ini?
Wajah Daniel murung memikirkan hal ini. Dalam hatinya ia memaki Tracy, dasar wanita tidak tahu
berterima kasih!