- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 348
Bab 348
Sepanjang hari ini, Daniel terus menatap ponsel menunggu telepon dari Tracy.
Tetapi Tracy belum meneleponnya.
Malam hari, Lily kembali melapor situasi dan berkata dengan perhatian, “Luka di pinggang Nona
Tracy sudah mulai membaik, beberapa hari lagi akan pulih sepenuhnya. Oli, iya, sore tadi aku
mengirimnya pesan, ia bilang besok ia akan kembali bekerja.”
“Ya.” jawab Daniel sekaligus bertanya, “Dia bilang apa lagi?”
Sebenarnya ia ingin bertanya apakah Tracy ada membicarakannya,
“Dia, clia juga bilang, Anda sangat detil mengatur semua itu...” Lily mengarang dengan hati–hati, “Anda
juga mengatur rumali untuk dokter dan para perawat, dengan begitu mereka lebih mudah menjaga
anak. Ia sangat berterima kasih kepada Anda, karena Anda telah menyelesaikan masalah
terbesarnya...”
“Nyalimu semakin lama semakin besar.” Daniel menyela ucapannya dan menatapnya dingin, “Berani
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtberbohong padaku?”
“Tuan Daniel, mohon ampun!” Lily segera menundukkan kepala meminta maaf.
Danic) mengernyitkan kening, ternyata memang bohong. Wanita sialan tak berhati nurani itu sama
sekali tidak tahu berterima kasih. Bagaimana mungkin ia mengatakan hal seperti itu?
“Keluarlah.” Danicl menurunkan pandangannya melanjutkan minum alkohol.
“Baik.” Lily membungkukkan badan mundur. Ia bertemu dengan Tuan Besar yang sedang berjalan
masuk. la bergegas menundukkan kepala memberi hormat, “Tuan Besar!”
“Ya.” jawab Tuan Besar. Ia berjalan masuk dan duduk di sofa sebrang Daniel, “Kasusnya sudahı
selesai?”
“Kasus apa?” ceplos Daniel. Setelah berbicara ia baru sadar, “Oh, sudah selesai.”
“Bagus kalau begitu.” Tuan Besar menganggukkan kepala, “Sekarang Grup Sky Well sedang
bertumbuh, kita perlu memperhatikan pengaruh opini publik. Semoga kasus kecelakaanku ini tidak
membawa berita negatif bagimu.”
“Tidak, tenang saja.” Daniel melihat ia berpakaian rapi dan wajah penuh bahagia, “Berdandan begitu
rapi dan penuh semangat, kamu akan berkencan dengan nyonya mana?” olok Daniel.
“Sialan.” Tuan Besar mengangkat tongkat memukulnya, “Dasar bocah busuk, berani–beraninya
mongolok–olokku!”
“Hche...” Danicl tcrtawa. “Memangnya kamu mau ke mana?”
“Aku ingin pergi bertemu tiga anak cucu kecilku itu.” Wajah Tuan Besar langsung inerekah begitu
teringat ketika anak itu. “Barusan aku incnclcpon merckal mengajak nicrcka keluar makiin.
“....” Daniel mengernyitkan kening, “Yang benar saja? Anak yang baru kenal beberapa hari, kenapa
sudah seperti cicit kandung sendiri?”
“Tiga anak ini berjodoh denganku.” Tuan Besar tertawa, “Pertama kali aku melihatnya aku merasa
sangat dekat dengan mereka. Selain itu, aku juga merasa mereka sedikit mirip denganmu.
Kepribadiannya juga mirip terutama Carlos..”
“Tunggu!” Daniel menyela ucapan Tuan Besar, dan berkata dengan tidak senang, “Tiga anak ha...”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Tiba–tiba ucapannya berhenti, dan mengubah cara bicara, “Jangan sembarangan mengaitkannya
padaku, aku tidak punya banyak hubungan sembarangan seperti itu!”
“Sudah kuduga kamu ini sangat berhati–hati dalam hal itu, kalau tidak, aku sungguh mencurigai kctiga
anak itu milikmu.” Tuan Besar meliriknya dan mendesah…..
“Dulu aku sclalu mengaturmu, tidak membiarkanmu bertindak sembarangan di luar. Sekarang ketika
melihat ketiga anak itu, aku sungguh berharap kamu pernah bertindak sembarangan di luar, walaupun
itu hanya sekali juga baik.”
“Kamu sudah pikun?” wajah Daniel suram, “Kekacauan macam apa ini?”
“Sudali, sudah. Malas bicara denganmu.” Tuan Besar berdiri dan berjalan keluar, “Bocah busuk
sepertimu sangat kolot, tidak asyik. Lebih baik aku bertemu cucu kecilku itu, mereka lebih
mengemaskan!”
Daniel kehilangan kata–katanya, teringat hubungan Tuan Besar dengan anak dari Victor begitu baik,
hatinya langsung tidak nyaman. Ia mengambil gelas alkohol di samping dan meminumnya dalam
tegukan besar...
“Tuan Danicl.” Ryan mengingatkan sembari berbisik, “Apa Tuan Besar akan menyadari identitas asli
kctiga anak itu? Apa kita perlu mengingatkan Nona Tracy?”
“Ia bukan wanita tak berotak.” jawab Daniel kesal, “la sendiri tidak bisa berpikir?”
“Baik, baik, baik!”