- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 350
Bab 350
“Mami, Mami...”
Suara panggilan Carles menghentikan lamunannya.
Kesadarannya kembali, “Semua salah Mami. Jika Mami tidak telat, Carles tidak akan tertabrak mobil.
Kalian juga tidak perlu menderita sebanyak ini.” Ucapnya dengan rasa bersalah.
“Mami, jangan berbicara seperti itu.” Carlos mengulurkan tangan kecilnya mengelus wajah Tracy dan
menenangkannya dengan lembut, “Mami harus kerja dan harus menjaga kami. Mami sudah sangat
menderita, sudah seharusnya kami berbagi beban denganmu.”
“Iya, iya, benar kata Kak Carlos.” Carles menjentikkan jarinya dan berkata dengan malu, “Kalau bukan
karena aku ingin bermain, berlari ke dalam hutan mengejar kucing, maka tidak akan Terjadi
kecelakaan...”
“Semua salahku. Aku yang inclihat kucing itu terlebih dulu.”
Carla mengatupkan mulut kecilnya, wajah kecilnya yang tembem menunjukkan dua lesung pipit yang
mengemaskan.
“Jadi, kedepannya Mami lidak boleh telat. Kalian juga idak boleh mengabaikan kcamanan demi
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtbermain.” Tracy dan anak–anak bersama–sama saling berintropeksi diri, “Kcdcpannya kita harus
menjadi lebih baik, oke?”
“Oke.” Ketiga anak menjawab serempak.
“Kalau begitu sekarang kita diskusi dulu, apakah nanti malam kalian ingin menghadiri perjamuan
makan malam kakek itu?”
Tracy berkomunikasi dengan lembut pada anak–anak, tetapi dalam hati, ia malah berpikir ia itu adalah
kakek buyut kalian, kalian satu generasi.
“Mami, aku ingin pergi.” Carla mengangkat tangan gemuknya dengan lemah dan berbicara dengan
suara imutnya, “Kakck sangat baik pada kami, aku suka kakek!”
“Benar.” Carics menyahut, “Aku juga suka kakek, aku juga sudah berjanji akan pergi.”
“Mami, apa mami khawatir cucu besar kakek akan bersikap jahat?” Carlos mclihat petunjuk itu dan
bertanya penuh perhatian, “Dia bos mami, ‘kan?”
5 111
“Ugh... Tracy tertegun dalam seketika, lalu bereaksi, “Benar, ia adalah bos mami...”
Carlos merenungkan dengan hati–hati lalu berbicara serius, “Ia tampak galak, tctapi kemarin malam
saat mengantarkan kami pulang, ia ramalı terhadap kami. Setidaknya ia tidak melakukan hal yang
menyakiti kami.”
“Dia yang mengantarkan kalian pulang?” Tracy merasa sangat anch.
“Benar.” Anak–anak menganggukkan kepala..
Dalam benak Tracy terlintas adegan Daniel dan anaknya saling bertemu. Scharusnya wajahnya dingin
dan keras seperti biasanya, dengan postur menolak orang ribuan mil jauhnya.
Iblis itu, aneh jika anak–anak tidak takut padanya.
“Mami, kakek sangat baik terhadap kami. Kami sangat menyukainya.” Carlos berkata dengan penuh
perhatian, “Tetapi jika mami tidak ingin kami dekat dengan kakek bos mami, maka kami tidak akan
pergi.”
Mendengar perkataan ini, Carles dan Carla langsung menundukkan kepala dengan lesu.
Carles diam–diam mengutak–atik lego di depannya, ia mengacaukan pesawat luar angkasa yang
sudah disusun tadi.
Sedangkan Carla mengatup mulutnya dan memainkan jarinya, air matanya hampir mengalir keluar...
Tracy melihat mereka tampak sedih, ia agak tidak tega, tetapi ia tidak berharap mereka terlalu dekat
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmdengan Tuan Besar, “Carlos, Carles, Carla, Mami tahu ini akan membuat kalian sedih. Tapi, karcna
beberapa alasan, Mami berharap kalian dapat...”
‘Ting long!
Terdengar suara bel pintu dari luar sebelum ucapan Tracy selesai, lalu terdengar scruan seorang
perawat, “Tuan Besar, Anda sudah datang!”
Mendengar ucapan ini, Tracy langsung panik. Astaga, Tuan Besar malah datang kesini!!
Kalau mereka bertemu akan gawa...
“Aku datang menjemput anak–anak, juga ingin bertemu kepala kcluarga. Aku ingin minta maaf
langsung padanya.”
Terdengar suara Tuan Besar.
SU
“Kakek...” Carla ingin berlari keluar.
“Carla!” Tracy Ickas menahannya, “Jangan keluar dulu!”
“Mami...” Mulut Carla mengerucut, dalam sekcuka air mata mengalir dan menatap Tracy dengan sedih,
“Mami, aku ingin bertemu kakek.”