- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 360
Bab 360
Daniel terdiam, sebenarnya siapa cucu kandung dari laki–laki tua ini???
Daniel tidak banyak bicara, dia langsung melepaskan tangannya....
“Aa!” Carla berteriak, hampir saja dia jatuh ke lantai.
Tetapi roknya tersangkut di lengan baju Daniel, jatuh dengan perlahan.....
Pada saat ini, Carla segera memeluk lengan Daniel dengan crat, karena Carla takut jatuh, maka dia
mengangkat kakinya yang mengenakan rok duyung itu dengan hati–hati.
Tingkah lakunya sangat lucu!
Daniel mengangkat sudut bibirnya dan menatapnya dengan tatapan lucu, tingkah lakunya yang bodoh
sangat mirip dengan Tracy.
Dia mengangkat Carla dan menaruhnya di atas bahunya, meluruskan pantat kecilnya supaya tidak
jatuh.
Karena Carla takut jatuh, maka dia menarik rambut Daniel dengan kedua tangannya.
Daniel mengerutkan kening, dan wajahnya muram: “Kenapa menarik rambutku?”
“Aku, aku takut ketinggian, Huhuhu—”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtJawab Carla dengan suaranya yang imu dan gemetar.
“Bocah tengik, kenapa memangnya jika Carla menarik rambutmu?” “Tuan Besar mendengar Carla
menangis, kemudian dia buru–buru berkata: “Tidak apa–apa, supaya bisa tumbuh tinggi, scorang anak
tidak boleh takut ketinggian, kan?”
Wajah Daniel diselimuti tampang yang sadis, dia menatap Carla dengan dingin.
Carla mengerutkan bibir kecilnya, air mata mulai keluar dari matanya, kemudian “Waa!” dia menangis
dengan kencang.
Pada saat ini, Tracy yang menyamar menjadi tukang bersih–bersih baru saja menyelinap masuk ke ke
dalam restoran, ketika dia mendengar suara Carla menangis, dia langsung menoleh...
Carla benar–benar duduk di atas bahu Daniel, dan Daniel menatapnya dengan sinis.
Di dalam benak Tracy, ia hanya dapat berpikir baliwa Iblis sedang menindas Carla!
Tracy langsung mengambil kain pel dan pergi menghampirinya....
“Carla!” melihat adiknya menangis, Carlos segera menghampiri dan berteriak dengan marah kepada
Danicl, “Lepaskan adikku!”
“Bajingan, lepaskan Carla!”
Carles bergegas maju dengan kursi rodanya, mengangkat tinjunya dan menatap Danicl dengan
tatapan galak.
“Bocah tengik, kamu membuat Carla ketakutan.”
Tuan besar bergegas ingin memeluk Carla, tapi sakit pinggangnya kambuh lagi.
“Tuan besar, Anda jangan terbawa cmosi.” Sanjaya bergegas memapahnya.
“Kau ini sudah tidak muda lagi, jadi jangan belagak kuat.”
Demi Kakeknya, Daniel berhenti melawan, dan membiarkan Carla menarik rambutnya, kemudian dia
menatap Carlos dan Carles dengan dingin, dan berjalan ke meja makan.
Kebetulan berpapasan dengan Tracy yang sedang bergegas ke aralinya, Tracy ketakutan sehingga dia
buru–buru mengambil kain pel dan melarikan diri.
“Hei, Lepaskan adikku!”
Carlos mengikuti di belakang dan berteriak dengan cemas.
“Carlos, Carla......” Carles mencoba menyusul dengan kursi rodanya.
“Jangan takut, jangan takut, ada aku di sini, dia tidak akan berani melakukan apapun pada Carla.”
Tuan besar bergegas meyakinkan mereka dan berbisik kepada Sanjaya, “Kenapa kamu hanya diam
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmsaja? Papah aku kesana.”
“Baik.” Sanjaya memapah tuan besar pergi mengejar mereka.
Pengawal mendorong Carles dan mengikuti dari belakang.
Daniel berjalan ke meja panjang di samping jendela, dan inengulurkan tangan untuk mcnurunkan
Carla, Ictapi karena Carla Takut, dia tcrus menarik rambutnya dan tidak mau mclcpaskannya.
Daniel menariknya, tapi Carla menarik rambutnya lebih kencang lagi, dan tubuh kecilnya yang gemuk
gemetaran.
“Tidak mau turun?” Daniel mengangkat alisnya dan menatapnya.
Carla mengerutkan bibir kecilnya, matanya dipenuhi air mata, dan dia hampir menangis lagi.
“Jangan menangis...” Daniel buru–buru membujuknya dan berkata, “Kalau kamu masih mau duduk di
sana, duduk saja.”
Carla berhenti menangis, tapi dia masih mengerutkan bibir kecilnya dan menatapnya dengan mata
yang dipenuhi air mata.
Dahi Danic) berkeringat, dia tidak bisa berkata apa–apa, mahkluk inacam apa ini, udak bisa di pukul,
tidak bisa dir:rahi, hanya bicara beberapa kalimat saja bisa ketakutan dan menangis....
Apa dirinya benar–benar semenakutkan itu?