- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 1142
Bab 1142
“Ya benar.” Tuan Besar Louis memperingatkan tentang hal ini dengan serius, “Jadi, jangan
berhubungan dengannya beberapa waktu ini, akan lebih baik jika lebih jarang berinteraksi dengannya,
biarkan orang lain yang mengurus proyek ini.”
Sebenarnya Tuan Besar Louis mengatakan itu bukan agar Louis menghindari kecanggungan,
melainkan agar Duke menjaga jarak dengan Daniel.
Dengan begini, jika terjadi perselisihan antara Keluarga Moore dan Keluarga Walance, maka keluarga
mereka tidak akan ikut terseret.
“Begini kurang baik, ‘kan?” Duke tetap merasa tidak tenang, “Meski kelak akan jarang berinteraksi, aku
tetap saja harus mempertanggungjawabkan proyek ini dengannya.”
“Pertanggungjawaban apa lagi?” Tuan Besar Louis tidak setuju, “Sekarang dia sedang mengumpulkan
pemegang saham, mungkin saja dia ingin mengundurkan diri.”
“Jika dia benar–benar ingin mengundurkan diri, maka proyek ini akan gagal.” Duke mengernyitkan
keningnya, “Aku bukan siapa–siapa, tidak mudah bisa membangun sebuah proyek, aku ingin
membuktikan kemampuan diri. Jika gagal di tengah jalan, aku akan ditertawakan oleh orang lain.”
“Dulu mungkin Ayah akan khawatir tentang hal ini, tapi sekarang sudah berbeda. Kamu akan segera
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmenikah dengan Tracy. Jika memiliki dukungan dari Keluarga Moore, apa kamu masih perlu takut pada
Keluarga Wallance?”
Tuan Besar Louis berkata penuh percaya diri, “Selama ini L tidak pernah menyukai Daniel, jika
mengetahui Daniel mengundurkan diri dari proyek, dia pasti akan bergabung.”
“Tapi....
“Sudahlah, jangan berpikir sembarangan.” Tuan Besar Louis menepuk pundak Duke, “Keluarga Moore
dan Keluarga Wallance adalah musuh bebuyutan, kamu akan segera menjadi adik ipar Lorenzo, kelak
harus menjaga jarak dengan Daniel.”
Duke merasa tertekan, dia menundukkan kepalanya dan terdiam.
“Kamu memang selalu sulit memutuskan.” Tuan Besar Louis geram melihatnya yang seperti ini, “Apa
kamu tidak bisa melihat masalah dengan jelas? Sekarang bukan kamu yang bersalah pada Daniel, tapi
dia yang tidak adil padamu, dia mengumpulkan pemegang saham, tanpa memberitahumu...”
19
“Ayah...” Saat Duke hendak berbicara, ponselnya berbunyi, Direktur Matthew yang tadi dia telepon
menghubunginya, “Halo, Direktur Matthew.”
Tuan Besar Louis langsung merebut ponselnya dan menyalakan pengeras suara.
“Duke, aku sudah membantumu menyampaikan kabar pernikahanmu pada pemegang saham lainnya,
mereka semua ikut merasa gembira untukmu, dengarlah...”
Setelah mengatakan itu, terdengar suara beberapa pemegang saham yang menyelamati Duke dari
ujung telepon, bahkan menanyakan tanggal pernikahan mereka. Sesibuk apa pun, mereka pasti akan
menghadirinya.
Semuanya berebutan mengucapkan kata–kata doa, bahkan ada istri pemegang saham yang
menanyakan siapakah pengantin wanitanya. Duke sedikit tertegun, dia kembali tersadar beberapa saat
kemudian dan bertanya, “Mana Daniel?”
“Setelah selesai rapat dengan kami, Presdir Daniel langsung pulang beristirahat,” jawab salah satu
pemegang saham. “Raut wajahnya belakangan ini kelihatannya tidak terlalu baik, mungkin kelelahan
karena mengurus pemakaman kakeknya. Oh ya, dia juga membawa anaknya, sepertinya dia ingin
menemani anaknya di vila.”
“Duke...” Direktur Matthew mengambil ponsel itu kembali dan berkata, “Aku sudah memberitahu kabar
pernikahanmu padanya, dia memintaku menyampaikan ucapan selamat untukmu, juga memintamu
mengabarkan tanggal pernikahan kalian.”
Mendengar perkataan ini, perasaan Duke mulai sedikit tegang, ia buru–buru bertanya, “Dia
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmengatakan apa lagi?”
“Dia tidak mengatakan apa pun lagi, hanya mengatakan ada kabar baik yang ingin disampaikan
padamu,” ujar Direktur Matthew sambil tersenyum.
“Apa? Kabar baik apa?”
Tangan Duke yang memegang ponsel pun gemetar karena merasa ketakutan, dia merasa ‘kabar
baik’ini seharusnya adalah kabar buruk….
“Presdir Daniel menambahkan dana proyek Stadion Paris kita, jadi kita sudah bisa memulainya lebih
awal tanpa perlu mengumpulkan dana lagi. Kapan kamu kembali ke Paris? Kita bertemu di sana.”
Mendengar perkataan ini, ekspresi Duke sangat terkejut, dia mengira Daniel akan menarik dana dan
membuatnya gagal, tidak disangka Daniel malah menambahkan dana itu.
Apa dia salah paham pada Daniel?
Tuan Besar Louis juga sangat terkejut, ekspresi wajahnya terlihat kebingungan.
Sebenarnya apa yang ingin dilakukan Daniel?
“Duke, Duke...” panggil Direktur Matthew beberapa kali dari ujung telepon itu.
FEL
“Oh, aku akan berangkat nanti sore, besok sudah tiba di Paris.” Duke tersadar dan berkata dengan
tidak fokus, “Aku akan menelepon Daniel dulu….”
“Oke!”